Sekolah

25 2 0
                                    

Dia, iya dia sosok laki laki yang aku yakini Insya Allah yang Allah berikan untuk penyempurna hidup ku, aku mencintai dia karna mu Ya Allah, izinkan rasa baik ini terus berkembang menjadi berkah bukan untuk menjadi suatu perzinahan tanpa ridho Mu Ya Allah...
Ya Allah aku tau kau maha pengasih lagi maha penyayang...
Izinkan hamba untuk terus mencintai dia dalam diam dan doa...
Dan kelak suatu saat nanti izinkan hamba untuk mengetahui siapa dia sosok laki laki yang diam diam mendoakan hamba dalam doa doa nya, yang tidak mengucapkan kata cinta namun diam diam mendoakan dalam diamnya...
Aku rindu akan setiap kasih sayang, perasaan yang Engkau berikan untuk ku Ya Allah, Kau tumbuh terus kan rasa baik dari ku untuknya, dan sebaliknya Kau tumbuhankan rasa baik darinya untuk ku...

"Assalamualaikum umi abi"
sapa di pagi hari di sebuah meja makan, aku pagi ini sudah siap untuk berangkat ke sekolah, seperti biasanya aku berangkat sekolah dengan motor kesayangan ku, tanpa dianter oleh abi, sebenarnya abi tiap pagi juga berangkat untuk ke kantor, tapi aku tidak mau menjadi manja ke abi ingin terus menerus dianter ke sekolah bahkan aku ga suka yang namanya dianter jemput, karena bisa mengurangi waktu aku untuk berorganisasi...
Yang mana aku harus waktunya berorganisasi setelah jam kegiatan belajar mengajar di kelas kelar, malah langsung balik karna aja jam jemput, aku ga suka akan hal itu...

Iya dia adalah sosok perempuan yang mandiri, dia bernama Nazwa Aqilla Puri, dia anak satu satu nya abi dan umi nya, dia tidak mempunyai kakak bahkan adik, dia adalah anak tunggal, kadang dia sering merasa kesepian, tapi tidak Nazwa punya umi abi nya yang siap 24 jam mendengarkan ceritanya, dan Nazwa juga mempunyai sahabat yang sudah seperti anak umi nya, karna uminya menganggap sahabat Nazwa adalah anaknya juga, dia bernama Sofwa Niswa, Mereka adalah 2 seorang sahabat yang bersahabat sejak kecil, orang tua mereka pun sudah saling kenal sejak mereka bersekolah taman kanak kanak yang sama, sampai dengan sekarang mereka beranjak ingin masuk ke perguruan tinggi, ya mereka sekarang duduk di kelas 12 yang ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi, mereka mempunyai cita cita yang sama yaitu berkuliah di kampus negeri yang sama..

Hari ini Nazwa seperti biasanya bersekolah dengan kesibukan kesibukan nya baik di kelas maupun di luar kelas, ya apa lagi organisasi nya bersama dengan seorang sahabat nya yaitu Sofwa..

"Wa... Iya Na kamu liat buku aku ndak?"
"Buku yang apa Wa?"
"Buku bacaan aku Wa.. apa jangan jangan tertinggal di ruang rapat ya kemarin pas kita lagi rapat kerja"?
"Kemungkinan aja Na, oke kalo gitu selepas bel pelajaran akhir kelar temankan aku cari buku aku ya di ruangan"...
Bel pelajaran akhir pun telah berakhir, semua murid bergegas membereskan barang nya kedalam tas, begitu juga dengan mereka...
"Wa ayu ke ruangan rapat"...
"Iya Na hayu"

Tak jauh dari ruang kelas mereka.. mereka pun sudah sampai tepatnya di depan ruangan rapat mereka, dengan sok nya Nazwa melihat sosok laki laki yang ia kagumi sedang ada di dalam dengan setumpuk kertas yang siap ia tanda tangani, yaitu berkas surat undangan untuk acara kajian kami dari seksi bidang keagamaan dimana setiap bulannya ada kajian untuk para remaja warga sekolah baik lagi maupun perempuan, untuk membahas tentang zaman now sekarang gini remaja seperti apa dalam bergaul...
Aku pun berdua dengan Sofwa masuk, kami berdua duduk berjauhan, ya berjarak takut ada fitnah yang liatnya, walaupun memang kita lagi gaberduaan, tapi ini terbilang sepi dengan murid murid yang lain sudah pulang...

"Nazwa... Sofwa kalian belum mau balik?"
Tanya dia laki laki yang memimpin organisasi kita, ya dia ketua OSIS SMA kami namanya Putra Reyfik Muhammad, biasanya di panggil Reyfik, adek adek kelas ku cukup banyak yang mengaguminya, bahwa satu sekolah ini perempuan semuanya mengaguminya, tapi tak ada salah satu dari banyak yang mengaguminya yang membuat dia tertarik, dia kalo di bilang ganteng ganteng banget, baik baik banget, Allah mengkasihi dia dengan diri dia yang paket komplit...

"Na... Wa aku izin masjid ya aku titip surat yang belum aku tanda tanganin ya..."
"Iya Rey siap jaga kita kata Sofwa..." Aku hanya bilang iya dengan senyum ku...
"Nanti abis aku sholat aku langsung sini kok, langsung balik juga aku, besok kita rapat ya, acara kita sudah besok", kata Reyfik ke mereka berdua, 'tolong Nazwa siapkan ya berkas apa aja yang belum"
iya Nazwa adalah seorang sekretaris umum di organisasi intra sekolah untuk tahun ini, tahun terakhir ia semua di pengurusan ini lengser...
Mereka berdua setelah Reyfik pergi ke masjid mencari buku Nazwa tapi aneh buku itu tak ada, "dimana ya buku aku Wa, kok gaada ya?"
"Maybe di rumah mu kali Na, kamu lupa, coba ingat ingat lagi..."
"Oke deh Wa ruangan ini sudah kita cari gaaada, sudah jangan sedih bukunya nanti ketemu kok"
pasal nya ini adalah buku bacaan yang Nazwa sekarang ingin tuntas bacanya, dan buku ini banget banget bagus buat seorang Nazwa baca...
"Iya udah deh kita tunggu Reyfik balik sini sholat, kita balik ya", kita sholat dulu Na nanti sebelum balik, "Iya Wa aku beruntung punya sahabat kayak kamu yang sering ingettin aku akan hal kebaikan...'
Reyfik pun dateng, dan mereka pun izin untuk balik ke Reyfik
"Rey kita izin balik dulu ya..."
"Iya hati hati kalian ya..."
"Iya Rey makasih ya, assalamualaikum Rey"
"Waalaikumsalam..."

Aku kagum padanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang