(26) SALTING

6.5K 596 237
                                    

Vote vote vote vote jangan lupa gaissy

Happy reading ❤

⬇⬇⬇

Niat tidak ingin bertemu dengan Hawi, ia malah yang menabrak cowok itu duluan.

Gedebughhh

"Aduhh."

"Jalan itu yang bener, kalau mata ditutupin gimana bisa ngeliat."

Suara dingin cowok itu langsung membuat Hara terperanjat. Hara tahu bahwa itu adalah suara Hawi.

Hara mendongakkan kepala lalu tersenyum palsu.
"Eeh Hawi. He he iiiyaa."

"Kenapa lo?" tanya Hawi.

"Gg-gak kenapa kok. Iya beneran, serius Wi."

"Yaudah."

Hara mengutuk diri dalam hati, kenapa dia harus bertemu dengan Hawi pagi itu.
"Ya Lord. Kenapa harus dia sih?"

Hara mengerjapkan matanya berkali-kali dan Hawi hanya diam memperhatikan raut wajah gadis itu.

Keadaan hening sesaat dan Hawi kemudian berkata.

"Gue haus."

Hara menegakkan kepalanya setengah terperangah.
"Hah? M-minum Wi, banyak kok jualan di kantin," sahutnya gugup.

"Gue gak butuh air."

Pikiran Hara melayang kemana-mana dan semakin tak keruan saat Hawi mengeluarkan kalimat seperti itu.

Haus? Tapi gak butuh air? Kenawhy?

"Duuuh maksudnya apa coba? Jangan-jangan dia mauuu.... Ihh gak mau," gerutu Hara dalam hati, raut wajah gadis itu terlihat sangat tegang dan bingung.

"Udah mikirnya?" celetuk Hawi lantang.

"Aa-apaan sih Wi, kalau haus ya minum kali."

"Hiksss, ayo ke gudang!"

Hawi langsung saja menarik tangan Hara dan gadis yang dibawanya itu terus saja memberontak agar dilepaskan.

"Wi lepasin! Sakit tau," lirih Hara.

Mereka sampai di depan gudang dan Hawi langsung menendang pintu gudang itu dengan kuat kemudian membawa masuk gadis yang ada di belakangnya itu.

"Mau ngapain lo?" tanya Hara panik.

"Gue kan tadi udah bilang kalau gue haus."

Setelah benar-benar masuk ke dalam gudang, Hawi lalu menghentikan langkahnya diikuti oleh Hara.

Tubuh Hawi yang semulanya membelakangi Hara kini ia hadapkan kembali, ia menatap Hara dengan sangat tajam dan cowok itu mulai mendekatkan wajahnya kepada Hara.

Hara terdiam sambil memejamkan matanya rapat-rapat, yang ada di otaknya saat itu adalah kalau Hawi akan mencium dirinya lagi.

Selang beberapa detik, Hara tak kunjung merasakan apapun menyentuh bibirnya. Ia kemudian membuka mata perlahan.

Bola mata Hara menangkap Hawi tengah tersenyum kulum sambil menahan tawa tampak dari raut wajah cowok itu.

Hara berdengus sebal sambil mendorong tubuh Hawi dan menjauh dari hadapan cowok itu.
"Aaapaan sih Wi," desisnya, ia jadi malu sendiri akibat ulah Hawi.

Hawi terkekeh.

Hara memutar tubuhnya kembali, ia memandang pundak kekar cowok yang tengah membelakanginya saat itu.

THE BADBOY [TAMAT: PART LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang