[1]

398 103 42
                                    

"Eomma.."

Wanita paruh baya yang tengah sibuk mengiris sayuran itu sama sekali tak mengacuhkannya.

"Eomma.. Lihatlah! Akan ada audisi dari sebuah agensi pekan depan. Aku harus ikut lagi," aku berusaha memperlihatkan selembar pamflet kepadanya.

Tapi wanita itu tetap melanjutkan pekerjaannya.

Sesibuk itukah?

Aku pun membalikkan badan.

"Apa kau tidak lelah ketika mendengar pengumuman kegagalanmu lagi?"

Akhirnya dia menyahut.

Namun, aku merasakan hatiku seperti ditusuk pedang yang sangat tajam. Sangat sesak, bahkan rasanya tulang dadaku seperti saling menghimpit. Aku diam, tidak tahu harus menjawab apa.

"Jangan menyesal apabila anakmu ini sudah dikenal banyak orang," sahutku.

Kali ini aku tidak bisa menahan air mataku untuk tidak menyeruak. Aku bergegas memasuki kamar, menutup pintu dengan keras. Kuremas selembar pamflet itu. Aku ingat, bahkan sangat ingat. Ketika aku mengikuti sebuah audisi dari agensi kecil saat usiaku 13 tahun. Namun, saat di audisi itu, aku mendapatkan komentar yang sangat tidak mengenakkan.

"Apa kau tidak bisa mengecilkan bentuk tubuhmu lagi? Masalahnya kami akan sedikit kesulitan, dan itu pasti akan menambah masa trainee mu nantinya. Sementara kami sedang butuh seorang finalis yang hanya akan dikarantina selama 2-3 tahun saja."

Kembali sebutir cairan bening terjun dari kelopak mataku.

Aku terbangun dari posisiku. Mendapati sebuah cermin yang memantulkan bayanganku. Kuperhatikan secara jeli setiap inci bentuk tubuhku.

Memang aneh, kok.

Tidak semudah itu pihak agensi mau menerimaku sebagai trainee mereka.

Tidak mungkin ketika aku debut, aku hanya akan mendapat tawa dan cibiran.

Miris.

Awalnya aku sudah sangat percaya diri dengan penampilanku yang apa adanya. Sedari kecil, aku mempunyai impian terbesar menjadi seorang bintang penyanyi solo. Dan kini usia korea ku sudah menginjak 18 tahun. Sepertinya di usiaku ini, kecil kemungkinan aku dinyatakan lolos dalam audisi. Masa trainee adalah masa-masa sebelum kita ditampilkan di atas panggung dan disorot berbagai awak media. Sementara itu, usiaku tidak lama akan menginjak kepala 20.

Mungkin aku harus menambah waktu latihan vocal untuk menambah daya tarik juri di audisi nanti.

"Hhm-aaaaaaaa."

Oke, kini aku akan mencoba pemanasan terlebih dahulu sebelum berlatih vocal.

"Iiiiiiiii .. Nana-naaaaaaaa oeoeooeoe."

BRAAKK!

Terdengar suara pintu terbuka. Seorang gadis berkaus peachy tengah memerhatikanku di ambang pintu.

"Kurang keras, Nara-yaa," ujarnya.

"Aaaaaaaaaa-"

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang