"Dulu aku sangat membenci diriku sendiri tapi kenapa sekarang aku jadi membenci dirimu,apa karena aku pernah menyukaimu?"
-THE END—————————————————
Aku menangis tanpa isakan, memunguti kertas buku diary ku yang sudah tak berbentuk lagi.
Semua yang aku ceritakan dalam buku ini berharga sekali, keseharianku, kesedihanku, kebahagiaan kecilku, bahkan aku menulis beberapa puisi disana.
Tapi yang lebih berharga adalah buku itu, pemberian terakhir orangtuaku. Karena saat itu aku masih berusia 5 tahun jadi aku tak pernah menulis sesuatu disitu.
Buku ini juga mengingatkan ku pada seseorang, teman pertamaku.
————————
Flashback
Author POV"Sedang apa dia?" bingung Sana kecil yang sedang bermain ayunan ditaman bermain.
Seorang anak laki-laki yang sedang menggali dibawah pohon rindang itu menjadi pusat perhatiannya.
"Hm?" Gumam Sana saat melihat anak laki-laki itu mengambil sebuah kotak kayu kecil lalu memasukannya kedalam kubangan tanah yang dibuatnya.
Sana yang penasaran pun segera turun dari ayunan yang sudah berhenti itu, menghampiri anak laki-laki tadi. Tampak wajahnya yang kotor akibat tanah.
Sana berdiri tepat disampingnya lalu ikut berjongkok. Dia penasaran.
"Kau memasukan apa?" Tanya Sana yang membuat anak laki-laki tadi terkejut sampai jatuh terduduk kebelakang."Hhhh..." Keluh anak laki-laki itu sambil mengelus dadanya yang berdetak kencang. Membenarkan letak tempat duduknya
"Maafkan aku hehe, kau sedang apa?" Tanya Sana lagi sambil mengintip kotak yang belum sepenuhnya tertutup tanah itu.
"Bukan apa-apa" Katanya ketus lalu segera menutupi kotak itu dengan tanah sampai sudah tak terlihat lagi.
Sana yang melihatnya, menaikan alisnya. Anak laki-laki disampingnya ini menyebalkan!
"Kau tak boleh seperti itu kepadaku, tau!" Katanya sambil bertolak pinggang.Anak laki-laki itu tidak menghiraukan Sana, dia terus menutupi bekas galian nya itu dengan tanah.
Sana benar benar kesal sekarang, ide jahil yang dipikirannya segera ia laksanakan.
Sana menggali lagi tanah yang sedang diratakan oleh anak laki-laki itu, membuat sang empu mengernyit.
"Ck! Kau jangan menggangguku! " Katanya sambil mencoba kembali menutupi tanah yang Sana gali lagi."Itu salahmu! Kenapa tidak menjawab saja apa yang ku katakan, huh!" Gerakan menggalinya lebih cepat dari anak laki-laki itu.
Akhirnya anak laki-laki itu lelah, lalu dia menyerah kepada Sana. Anak laki-laki itu terduduk dengan telapak tangan yang menopang tubuhnya dibelakang.
Sana yang melihat itu segera tersenyum lebar, dia menambah kecepatan menggalinya, sampai kotak kayu tadi terlihat kembali.
Segera diambilnya kotak tersebut, menyingkirkan beberapa tanah yang masih menempel.
Saat hendak membukanya, anak laki-laki itu langsung merebutnya dari tangan Sana.
"Itu apa? Kenapa kau menguburnya?" Sana kecil sangat ingin tahu, dia begitu antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE END
Teen Fiction"Lelah! Lelah sekali Tuhan! Aku menyerah... Maaf... Aku menyerah sampai disini maafkan aku..." -MINATOZAKI SANA #bangtwiceshipper #taesana #sakook Di setiap chapter ada kata kata bijak... 🙃 boleh kasih request-an kata ya... Chat aja nnti aku masuki...