bangkit dari keterpurukan?

11 1 0
                                    

"janji ya jangan saling ninggalin?" Aldi mengacungkan jari kelingking nya. Aku mengangguk iya dan balas mengacungkan jari kelingking ku "janji"

Sekilas ingatan terlintas ketika kamu dan aku berjanji untuk tidak saling meninggalkan. Aku masih sangat ingat ketika kamu mengatakan nya.

Kamu adalah orang yang akan menjaga apapun yang telah kita sepakati. Dan kamu juga adalah orang yang memutuskan tali yang telah kita ikat dengan sangat kuat.

Aku ingin tertawa sekencang kencang nya dan meyakini bahwa itu bukan kamu.
Kamu bercumbu dengan teman ku tepat di hadapan ku, tanpa kamu sadari aku melihat semuanya.

Setelah itu kamu mengatakan 'ingin berpisah'. Aku masih benar benar tidak percaya dengan tingkah laku mu dan kata kata mu yang begitu melukai dan akan seselalu membekas.

Kamu yang memulai kamu juga yang menyudahi.
Kamu yang menyakiti kamu juga yang meinggalkan.

"aldi... " Gumamku lirih. Tak mampu berkata apa apa. Badan ku lemas. Mata ku memanas tak mampu menahan air mata yang ku tampung. Aku menundukan kepala menahan rasa sakit ini.

Sakit.

Perih.

Hancur.

"Aku cinta sama kamu tapi kenapa kamu  nyakitin aku? " aku terus menangis di bawah rintikan hujan.

Ini kali pertama aku di kejutkan oleh fakta tentang kompleksnya hubungan asmara. Aldi bermain api di belakang ku. Aku mengetahui semuanya. Ternyata dia menjalin hubungan dengan orang lain di belakang ku.

Dia, teman ku sendiri.

Teman teman ku menyembunyikan itu semua dengan berbagai alasan'gue nyembuyiin ini buat ngejaga perasaan lo dari rasa sakit '  salah satu teman ku berkata seperti itu.

Tapi, apa semua yang di sembunyikan bisa tersembunyikan selamanya?
Apa semua yang di tutupi akan tertutupi selamanya?

Menjalin cinta dengan seseorang yang hati nya bukan milik ku, Apa itu akan menyenangkan?

Semuanya begitu hancur, aku seakan tertusuk dua pisau dalam satu waktu.

"kamu bukan orang yang layak buat di perjuangin sepenuh hati. "

Akhirnya...

Malam ini, kesetiaan yang ku berikan akan berakhir dengan kesepian.

Tapi, aku yakin.

Aku akan baik baik aja tanpa kamu.

Aku gapapa...

Sungguh.

Aku baik baik saja.

"makasih ya udah jadi orang kesekian yang datang dengan janji dan akhirnya pergi."

Rasa sakit ini pasti berlalu. Entahlah, semoga saja.

__________

3 bulan kemudian...

Aku enggak pernah sadar bahwa hubungan yang aku jalin semasa itu adalah hubungan antara aku dengan rasa sakit.

Ini mungkin akan jadi hal dalam proses pendewasaan aku. Iya, salah satu nya  patah hati.

Aku yakin, bukan hanya aku saja yang pernah mengalami situasi menyesakan dada semacam ini. Berada di dalam lingkungan toxic,dengan manusia yang semacam menyebarkan racun alih alih kebahagiaan,banyak hal yang bikin kita enggak percaya sama diri kita sendiri.

Aku seperti menjadi manusia yang rendah diri dan enggak yakin kalo aku dapet hal yang baik di dunia ini. Tapi setelah aku keluar di sana, lambat laun aku belajar buat ngeliat dunia.

Karna melepaskan enggak selamanya menyesakan dada, ada kalanya melepaskan jadi satu satu nya jawaban untuk hati yang terus saja mencari. Kadang, yang di cari pun enggak pernah kita pahami. Ingin merelakan, tapi ikatan begitu kuat untuk dua orang yang mengasihi.

Yang di butuhkan cuma keberanian, keberanian buat ninggalin 'rumah' itu, pergi sepenuhnya tanpa menoleh kembali, buang kunci nya jauh jauh, agar lupa gimana rasanya tercekik racun yang katanya mengasihi.

Dan hari itu, mungkin akan jadi pelajaran.
Aku pergi dari rumah melepaskan jerat tangan kekasih. Dan menyudahi hubungan yang mencekik leher. Banyak hal yang harus di lepaskan untuk menyelamatkan diri. Mungkin ada yang harus gugur agar aku tumbuh menjadi utuh.

Karna yang datang pasti bakalan pergi.
Yang bertemu pasti bakalan pisah.
Enggak tau dengan cara yang baik atau buruk,semuanya pasti terjadi.
Yang bisa di lakuin hanya memanfaatkan sebaik baik nya ketika masih bersama,dan mengikhlaskan ketika semuanya udah enggak lagi sama.

Perpisahan ini menjadikan aku lebih dewasa. Dalam proses perpisahan ini aku jadi banyak belajar. Semacam, pas aku putus aku jadi lebih mengenal aku, yang biasa nya 'ngurusin persaan lain tapi lupa sama perasaan sendiri' jadi lebih tau apa yang diri ini mau.

Bersyukur karna diri ini bisa di ajak berpetulang dan bisa menahan rasa yang di alami.

Susah nya dalam tahap berdamai dengan diri sendiri itu karna terlalu lama terbiasa untuk saling mempertahankan ego.Ternyata perjalanan terjauh itu bukan ke Amerika, Australia atau eropa. Lebih jauh dari itu yaitu perjalanan menuju diri sendiri.

Dan ternyata jatuh pun mampu menguatkan.

-19 april

Setelah selesai menulis aku bergegas untuk meninggalkan kafe ini.

Sekarang, hari hari ku tidak ada lagi hadir mu. Aku tidak pernah mengerti kenapa pikiran tentang mu terus saja menghantui ku.

Aku membuka handphone ku, tak ada lagi yang memenuhi pesan 'selamat pagi' dari mu. Kini ada sesuatu yang hilang ,tak sama seperti dulu.

Dalam perjalanan menuju rumah, aku berhenti di sebuah toko buku yang menjadi tempat favorit ku.

Aku mencari satu buku diantara banyak nya tumpukan buku. Namun, aku tidak menemukan buku yang ku cari. Saat hendak beranjak dari toko buku itu, tak sengaja aku melihat dua orang teman ku yang mungkin mereka sedang berbincang asik menceritkan buku yang di pegang nya.
Aku hanya berlalu begitu saja, tidak bertegur sapa dan saat aku melintas ke arah mereka, aku sengaja berpura pura tidak melihat nya.

Marah, benci, sedih, tak terkendali bilamana aku melihat mereka. Ingin sekali  aku balas menancap kan pisau yang mereka tancapkan tepat di hati ku.

Pikiran ku melayang saat aku berjalan. Hingga tak sengaja aku menabrak seseorang.

"eh sorry sorry aku nggak sengaja." ujar ku kepada seorang lelaki yang tak sengaja ku tabrak tadi.

"its oke, gapapa" jawab nya.

Aku kembali berjalan meninggalkan lelaki itu setelah mata ku dan mata nya saling bertemu.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Patah Hati Menajadi Makna Positif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang