Part 1

29 3 1
                                    

Let's kill this love!
Yeah, yeah, yeah, yeah, yeah
Rum, pum, pum, pum, pum, pum, pum
Let's kill this love!
Rum, pum, pum, pum, pum, pum, pum

Ini adalah alarm Hana, yang menandakan pukul 05 : 30, ia mulai merapikan tempat tidur dan bersiap-siap mandi, beberapa menit pun berlalu, Hana keluar dari kamar mandi dan memakai seragam yang akan di pakainya untuk MOS, ya mos hari ini adalah hari pertama masuk SMA TRI NUGROHO di mana Hana akan belajar di sana selama 3 tahun.

Hana mulai mengeringkan rambutnya pakai hair dryer lalu menatap jam dindingnya dan..."shit Hana terlambat" kata hana yang langsung bergegas memakai makeupnya, dan bergegas turun ke bawah.

"Bun hana berangkat ya" ucap hana sambil bergegas.

"Sarapan dulu nak"

"Hana udah terlambat bun, di sana aja" kata Hana sambil berlari, lalu tiba-tiba kembali lagi.

"Kunci motor mana bun?"

"Di meja!!" teriak Ningsi.

"Ok makasih bun" kata Hana yang langsung bergegas kembali.

"Anak mu bun" ucap Adrian, sambil membaca koran di meja makan.

"Anak mu juga toh yah" Ucap ningsi.

"Makanya jangan korea mulu!!" teriak Alvin yang cukup keras.

"Abang baocot!!" ucap Hana dari pagar yang masih bisa mendengar suara abang laknatnya.

Hana pun menancap gas motornya lalu pergi meninggalkan rumahnya tersebut, sesekali melirik jam tangannya.

"Ya allah tolongin Hana" ucap Hana dalam hati.

Beberapa menit kemudian Hana sampai di parkiran sekolah, dan melirik jam tanganya yang menunjukan jam 07:00 dan jam masuknya jam 06 : 30.

"Yaaaa, udah terlambat deh" ucap Hana dengan nada cemas sambil mengigit jarinya.

" Lu yang terlambat sini buruan!" teriak seseorang di depan gerbang, Hana pun langsung menghampiri orang itu dan tercengang melihat pria sangat tampan dan tinggi serta berkulit lumayan putih, hidung yang wow lah dan bibir agak ke merahan.

"Masya Allah" gumang Hana, dan segera mengelengkan kepalanya cepat.

"Lu tau udah jam berapa?" ucapnya, orang itu yang tidak lain anggota osis.

"Mampus guee" ucap Hana dalam hati.

" J-jam 7 kak?" kata Hana sambil terbata-bata.

" Lu telat 30 menit, di rumah lu ada jam nggak sih?" ucapnya dengan nada yang agak ditinggikan.

"maaf kak" ucap Hana sambil menunduk.

Sekolah ini terkenal akan senioritasnya, jadi mau nggak mau kita kudu hormat dan salam setiap kali kita bertemu sama kakak kelasnya, serta ada satu peraturan konyol yaitu senior selalu benar, OMGGG.

Dengar itu aja membuat hana sangat muakk.

"Jalan jongkok dari sini ke lapangan" ucapnya dengan wajah datar.

"H-huh?" kata Hana yang memastikan kata yang di ucapkannya.

" Lu budek" ujarnya sambil membentak, Hana menghela napas berat lalu melakukan apa yang di perintahkan kakak itu.

"Sialan nih orang, ya allah Hana capek kakaknya jahat bat sama Hana galak lagi semoga aja kesandung batu biar tau rasa" umpat Hana dalam hati.

Dan tiba-tiba orang tersebut tersandung doa Hana terkabulkan dengan cepat, yang membuatnya menahan tawanya.

"Yudhi lo nggak apa-apa" ucap teman dari orang yang bernama Yudhi ini yang memastikan Yudhi tidak apa-apa.

The Moment of A TeenWhere stories live. Discover now