Brukk
Hana pun pingsan tepat di depan Yudhi membuatnya terkejut, mendengar suara yang lumayan keras membuat semua orang lari melihat hana yang jatuh pinsan.
"Han, bangun Han aduhh kak bantuan napa" ucap Laura panik.
"Aduh maimunah satu ini malah pinsan lagi" ucap Abi seenaknya sambil mengglengkan kepala.
Plakk
Pukulan dari Heni mendarat tepat di kepala abi yang membuat abi meringis kesakitan.
"Woi bambang jangan banyak bacot buruan angkat dia" ucap Heni yang kesal melihat tingkah Abi.
"Iya iya, sini biar gue yang bawa" ucap Abi yang nggak nyantai dan yang mulai mengangkat tubuh Hana.
Yudhi menghela nafas pasra melihat adik kelasnya jatuh di hadapannya "Biar gu-"
"Biar gue aja" potong seseorang dari kejauhan dan langsung menghampiri dan langsung mengendong Hana dengan posisi di belakang, lalu lari menuju UKS.
Beberapa menit kemudian, Hana mulai sadar dan membuka matanya dan tersenyum membuat semua orang yang ada di sana terkejut dan terheran-heran kenapa Hana tersenyum setelah Sadar dari pingsannya.
Abi merasa aneh dan mengira Hana kerasukan karna tersenyum seperti orang keserupan "Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta-"
"Hana nggak kesurupan woiii" potong Hana,dengan tatapan yang tajam mengarah ke Abi.
"Lah terus ngapain lu senyum-senyum?, kek orang kemasukan aja" ujar Abi yang blak-blakan.
"Tau nih Hana baru aja sadar malah senyum-senyum, gitu ngeri tau" ucap Heni yang ikut-ikutan.
"Maunya kalau lu bangun, lu langsung ngomong, gue dimana?, gue kenapa?" ucap Laura sambil mempraktekanya.
"Kebanyakan nonton drama india lu" ujar Abi.
"Han kenapa tiba-tiba lu senyam-senyum pas bangun?" tanya April.
"Hana ketemu Hyunjin stray kids sama D.O exo perbutun Hana" ucap Hana sambil senyum-senyum sontak membuat mereka terkejut dan menahan emosi mereka.
"untung lu cantik Han kalau enggak udah gue buang lu ke rawa-rawa" ujar Abi dengan kesal.
"sorry sorry, bdw siapa yang bawa Hana ke sini" tanya Hana.
Sontak Abi, Apri, Laura dan Heni hanya melihat satu sama lain lalu menjawab "nggak tau" dengan serentak, Hana hanya tercengang melihat ketiga anak itu begitu kompak menjawab pertanyaanya, Hana hanya menggelengkan kepalanya dengan jawaban yang di terima Hana.
Tok..tok..tok..
Suara pintu berbunyi seperti ada yang mengetoknya dan
Clekk
Pintu itu terbuka dan semua mata tertuju pada pintu itu dan mendapati yudhi ingin masuk.
"Assalamualaikum, gue boleh masuk?" ucap Yudhi
"Masuk aja kak" April yang mempersilahkan Yudhi masuk.
Lalu yudhi melemparkan buku kepada Hana dan dengan sigap Hana menangkapnya dan langsung membukanya ternyata buku itu berisi tanda tangan semua pengurus ekskul.
"Apa ini?" tanya Hana basa-basi.
"Lihat aja sendiri" kata Yudhi dengan dingin.
"Dingin amat " gumang Hana.
"Hah?" ucap Yudhi yang samar-samar mendengar suara Hana.
Hana langsung melambaikan tanganya yang menandakan bahwa tidak apa-apa.
"Makasih kak" ucap Hana, Uudhi tidak menjawab apa pun
"Kak kalau kita ada nggak? " Tanya Abi yang menaik turunkan alisnya
"Gak" jawab Yudhi singkat
"Kan kita lagi jagain Hana masa-
Tatapan tajam yudhi langsung di dapatkan Abi membuat nyalinya menciut dan tidak mampu melanjutkan kata-katanya, Abi hanya memalingkan wajahnya dan berpura-pura tidak terjadi sesuatu.
"Han kalau gitu kita pergi cari TTD dulu yaa nanti kita di lahap sama monster atut guee" ujar Abi yang langsung bergegas pergi takut dia langsung di terkam oleh senior galak satu ini.
"Kita juga yaa" pamit April di sertai Laura dan Heni.
"Kok lu tinggalin Hana sendiri sih" ujar Hana.
"Jadi lu anggap gue apa?" ucap Yudhi datar.
Hana hanya mengangkat bahunya, lalu mengelengkan kepalanya.
"Kakak, tau nggak yang bawa Hana kesini siapa?" tanya Hana.
"Tau" jawab Yudhi singkat.
"Siapa?" tanya Hana dengan penasaran.
"Daniel" jawab yudhi, lalu Hana hanya mengangguk dan tiba-tiba terkejut.
"Diakan kakak kel-
"Bawel lu" ucap Yudhi yang menyentil dahi Hana lumayan keras, lalu Yudhi meninggalkan uks tersebut, Hana hanya bisa meringis kesakitan karna dahinya di sentil lumayan keras.
"Nyebelin banget sih!" desis Hana lalu mengusap-ngusap dahinya.
"Ya tinggal Hana sendiri deh, Hana laper nggak ada gitu yang bawain Hana?" ucap Hana yang berbicara sendiri lalu mengeleng-geleng kepalanya karna merasa udah enggak beres.
Hana melanjutkan tidur dan berharap pas bangun ada yang datang membawakan dia sesuatu gitu.
"Ayo kita tidur sambung mimpinya, siapa yang Hana akan pilih yah??" ucap Hana dengan antusias.
.
.
.
Ni hao guys kuu
Gimana ceritanya?
lanjut?
JANGAN LUPA vote dan comment yaa :)
Sooooo Pantengin terus yaa ;)
YOU ARE READING
The Moment of A Teen
Teen Fiction[Follow dulu dong sebelum baca] Masa remaja "masa tanpa rasa khawatir" begitulah kata mereka, Perkataan seperti inilah yang tidak biasa bagi ku, itu hanya perkataan yang konyol, terdengar biasa tapi kasar.