Jungkook, kembali ke kantornya dengan langkah lunglainya, semua karyawannya hanya memandanginya dengan kernyitan pada dahi, sebab merasa aneh mengapa Presdir angkuh mereka dan terkesan dingin dan tegas itu terlihat lemas, setelah kembali dari makan siangnya itu?
Dan kini Jungkook sudah berada di ruangannya, dengan kepala yang berdenyut, membuatnya menjadi pusing, kala mengingat kembali pertemuannya dengan hyungdeulnya untuk membahas rencana apa yang akan di lakukan untuk membuat Daniel segera kembali menghilang dari kehidupannya dan tidak lagi mengusiknya seperti yang lalu-lalu, dan semakin merasa pusing kala usulan rencana tersebut yang memberinya dua pilihannya yang membuatnya merasa De Ja Vu, bagaimana dengan raut tenangnya Taehyung kala mendengarkan Namjoon yang memberitahunya tentang rencana tersebut, yang saat ini membuatnya ingin sekali mengumpat, terlebih kala masalalu Taehyung yang kini memenuhi seisi kepalanya, bagaimana ini? Apa yang harus ia lakukan? Akankah dirinya tetap meneruskan pilihannya untuk meminta Neena sekretarisnya sebagai istri pura-puranya? Atau memilih Taehyung menjadi kekasih pura-puranya dan menjadi tameng untuk Daniel segera menyingkir kembali dari hidupnya? Siapapun tolong bantu Jungkook!
Ia berada di pilhan yang membuatnya benar-benar ingin menangis dan mengadu dengan rengekkan pada sang ibu yang saat ini berada di negara berbeda dengannya,
"Apa yang harus aku lakukan?"
Jungkook bergumam pelan, lalu menghempaskan kepalanya pada satu tumpuk berkas yang sudah di kerjakan oleh Neena di atas mejanya,Ia bingung, serta lagi-lagi merasa De Ja Vu akan dua pilihan itu, ia tidak terbiasa dekat dengan wanita, namun ia juga tidak ingin meminta Taehyung menjadi kekasih pura-puranya, itu sama saja memancing kembali Orientasi Sensual Taehyung yang pernah menyimpang di masa lalu, dan bagaimana jika Taehyung kembali terjebak pada Orientasi Sensualnya yang kini kembali normal dengan segala usaha yang di lakukan pria itu akan sia-sia? Jika ia benar-benar meminta Taehyung menjadi kekasih pura-puranya,
"Eomma~ tolong bantu aku berpikir,"
Jungkook bergumam dengan nada merengek, lalu ia mengangkat kepalanya kala laptopnya berdenting satu kali, pertanda ada Email yang masukJungkook menegapkan posisi duduknya di kursi kebesaran, memandang tajam layar laptopnya yang memang tidak ia tutup sejak ia keluar bertemu hyungdelunya, seketika matanya membola lebar, kala ternyata Email tersebut dari Daniel—si sumber masalahnya, yang membuatnya pusing tujuh keliling
Kang Cooperation
‘Bagaimana Kookie? Kau tahu? Aku merindukan kedekatan kita dulu, ah—berapa lama kita tidak bertemu, sudah lama sekali rasanya, kau tahu? Saat ini aku berada di California, dan kau tahu satu hal lagi? Besok lusa, aku akan kembali ke Korea.. Mau bertemu? Ah.. Ngomong-ngomong, beruntung sekali perusahaan Appaku bekerja sama dengan-mu, sehingga saat ia memintaku menggantikan posisinya, aku segera menyetujuinya, saat tahu perusahaanya bekerja sama dengan perushaanmu—Jeon, jadi tidak sulit untukku menghubungimu, tentunya kembali mengejarmu seperti saat masa-masa kuliah dulu, ku harap kau tidak memiliki pasangan, sehingga aku lebih leluasa mengejarmu, karena yang aku lihat di internet, sepertinya kau tidak pernah menunjukkan kegiatan pribadimu di depan publik, atau karena kau tidak ingi publik mengetahui kegiatanmu, maupun statusmu yang memiliki atau tidaknya pasangan? Aku harap kau memang belum memiliki pasangan, tunggu aku kembali Jungkook, dan kita akan segera bertemu,’
Jungkook mengeraskan rahangnya, giginya bergemelatuk kesal, sorot matanya kian menajam seiring dengan kepalan tangannya menguat, setelah membaca sederet kalimat pesan yang Daniel kirimkan
Dan yang ada di dalam benaknya hanyalah—apakah dirinya sebegitu Tampan? Hingga membuat Daniel sulit sekali melupakan dirinya, bahkan sudah beberapa tahun yang lalu, dan haruslah di garis bawahi bahwa dirinya adalah Pria Normal! Harus bagaimana lagi dirinya, agar bisa membuat Daniel mengerti, dan kembali hilang dari kehidupan tenangnya
“Sialan! Aku akan memegal kepalamu itu Kang Daniel, dan akan aku berikan pada harimau putih peliharaan Yoongi Hyung,”
Jungkook mengumpat kesal, jemari tangannya yang putih saling bertaut erat, bahkan urat-urat pada punggung tangannya sedikit terlihat, pertanda bahwa dirinya benar-benar sedang merasa marah dan kesal,
•••
“Hahaha—Jeon~ kali ini aku akan menjeratmu denganku, mungkin—dengan cara terpaksa aku harus membuatmu tunduk padaku, tentunya—”
“—merebut perusahanmu, dan mengambil alih posisimu, untuk balas dendamku padamu, karena dulu kau menolakku,”
Bisa menebak? Siapakah dia?
Dia—Kang Daniel, penerus tunggal keluarga Kang, dengan segala obsesinya pada Jungkook, sejujurnya, ia masih sangat menyukai Jungkook—sekali~ namun rasa dendamnya pada Jungkook kini menjadi poin utamanya untuk merebut semua apa yang Jungkook milikki saat ini.
Daniel tersenyum miring, ia bergerak ke kiri dan ke kanan, kursi kerjanya, mengetuk-ngetukkan jemari panjangnya pada meja kaca kebesarannya, tatapan matanya terus tertuju pada layar laptopnya yang menyala terang, menampilkan sebuah foto seseorang pemuda tampan berkulit putih, dengan sepasang mata bulatnya terlihat berbinar,
“I will got you. Jungkook,” gumamnya berat, kemudian memajukan sedikitnya hanya untuk mengusap foto Jungkook pada layar laptopnya dengan jemarinya
“Aku masih sangat mencintaimu, tetapi aku juga sangat membencimu karena dulu—kau menolakku,” matanya berkilat tajam, seakan benar-benar menyiratkan dendam yang begitu besar, kemudian tatapannya kembali berubah penuh puja
“Kenapa kau bisa begitu sexy di pandanganku Jeon?”ia bertanya entah pada siapa, yang jelas, tatapannya tetap tertuju pada layar laptopnya
Kemudian tatapannya beralih pada ponselnya yang berada di atas meja kerjanya, ia meraihnya, kemudian jemarinya bergerak lincah pada layar benda pipih tersebut, menempelkannya pada telinga kanannya, seraya berseru
“Segera kemasi pakaianku, lusa aku akan ke Korea, bawakan semua keperluanku, tanpa terkecuali, atau aku akan membuatmu menjadi gelandangan! Kau mengerti?”
Kemudian mematikan sambungan teleponnya, tanpa menunggu balasan seseorang yang ia hubungi, menjilat bibir bagian bawahnya yang terasa kering, ia tersenyum kembali
“Aku sudah tidak sabar untuk tiba di Korea, dan bertemu denganmu Jeon, setelah sekian lamanya,”
•••
Jungkook mengusap kasar wajahnya, ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk, dengan kepalanya yang terasa ingin pecah memikirkan berbagai hal yang membuatnya ingin sekali menghancurkan apapun
“Apa yang harus aku lakukan?”gumamnya frustasi
Menumpukan dahinya pada pinggiran meja kerjanya, bahu lebarnya yang tegap kini merosot kebawah
“Aku harus meminta bantuan siapa? Taehyung Hyung, ataukah Neena? Tetapi—jika meminta bantuan pada Taehyung Hyung, aku takut dia masih sama, sama seperti si brengsek Daniel,”gumamnya lagi, ia menggerakan kedua kakinya yang berada di bawah meja dengan gusar
“Aku tidak ingin berburuk sangka pada Taehyung Hyung, tetapi aku hanya takut saja,”
Ia mengangkat wajahnya, lalu meraih teleponnya yang berada di atas meja, menekan salah satu tombolnya, lalu menempelkan pada telinga kanannya
“Neena-ssi. Keruangan saya segera,”
Lalu mematikan sambungan teleponnya, setelah mendengar balasan sang sekretaris yang akan menuju keruangannya, semoga saja pilihannya yang meminta bantuan snag sekretaris adalah pilihan yang tepat.
Daddy Jeon Jungkook
Chapter Eleven.
Udah berapa lama miskah?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Jeon Jungkook
FanfictionMenceritakan tentang seorang pria yang bernama Jeon Jungkook, yang mendadak menjadi seorang Daddy di usianya yang masih terbilang sangat muda, bahkan baru beberapa bulan lalu mengijak usia 23 Tahun yang merupakan CEO di Jeon Company's Jangan salah m...