MOVE ON

" Dating with Ardy "

Semenjak berkenalan dengan Chacha waktu itu, Ardy mulai rajin mengirimi pesan pesan Whatsapp untuk chacha. Mulai sering menelpon dan bahkan videocall. Ardy merasa tertarik pada chacha yang dalam kemasa perempuan yang sangat humble, smart, energik dan bahkan sangat asik diajak berbicara dengan berbagai tema. Dimata ardy, chacha orang yang sangat mudah dalam bergaul. Terbukti, baru satu minggu merela berkenalan, Ardy sudah merasa mengenal chacha dalam satu dekade. Inilah salah satu keahlian chacha. Bisa masuk dalam berbagai tema obrolan. Pintar membaca suasana. Dan tentunya sangat fashionable.

Pagi ini seperti biasanya Ardy mengirimkan chatt whatsapp untuk mengucapkan selamat pagi.

Me :
Haii Cha, good morning.. Have a nice day yah..

Dan ditempat berbeda Chacha baru saja bangun, ketika mendapati bunyi suara handphonenya, pertanda ada chatt yang masuk. Chacha mengambil handphone nya lalu membuka pesan teks tsb. Sekilas chacha tersenyum membaca membaca pesan yang masuk itu. Mengingat akhir akhir ini setiap pagi dan malamnya chacha selalu di hadirkan oleh pesan pesan dari Ardy. Chacha mulai mengetik membalas chatt itu. Tak lama pun chacha bergegas mengambil handuk dan menuju kamar mandi.

Ardy tengah on the way menuju kantornya. Ardy bekerja disalah satu perusahaan BUMN tepatnya di PLN sebagai salah satu staff divisi project. Ardy berpenampilan sangat metroseksual. Gayanya bak CEO Bintang Bintang korea. Disaat menyetir, ardy mendapati pesan masuk dari handphone nya. Ternyata balasan dari Chacha. Ardy semangat membuka pesan itu. Dan Ardy pun berniat untuk mengajak chacha bertemu.

Chacha :
Morning too Ardy, thankyou yahh.. Selalu bikin pagi jadi semangat. Kamu juga, selamat beraktivitas dy..

Me :
Cha, meet up yukk..
Kan udah lama gak jumpa kita.
Bisa lunch hari ini ?
(Please bisa yahh.. 😂)

Hingga siang tak juga mendapati balasan dari Chacha. Dan ternyata pesan teks itu pun belum diread chacha. Tak gentar bagi Ardy, lalu ia langsung menelpon chacha.

"Haii Chaa, lagi apa? Sibuk bener, sampe gakk bisa bales chatt aku"
Dari kejauhan pun terdengar suara merdu chacha menjawab panggilan ardy.
"Sorry dy, gak sempet buka pesannya aku, buru-buru ini tadi Mau nganter kakak sepupu ke bandara. Suaminya lagi gak bisa nganterin, jadi ya aku deh. Btw, kamu chatt apaan? "
"Aku ngajakin kamu lunch, bisa gakk? Kan kita udah lama gak ketemu juga. Ini kamu masih dibandara atau gimana? "
"Baru jalan keluar nih, rencana mau ke Gramed mau nyari buku, tapi kalau Mau lunch boleh sih, udah jam makam siang juga kan yah. Mau lunch dimana? "
"Kamu mau makan apa cha? Masakan china, itali atau apa? "
"Warteg aka gimana dy? Hahaha"
"Yaa elahh, first lunch loh cha, masa iya kita ngemper. Ayok mau yg mana? "
"Seafood aja deh dy, direstoran langganan aku aja. Ntar aku share loc kekamu. Soalnya itu yang paling deket sama gramed, biar habis makan aku bisa langsung mampir. Gimana? "
"Okee, bolehh.. Share loc aja nnti. Sampai ketemu nanti yaa cha."

Kemudian Chacha bergegas mengendarai mobilnya menuju sebuah restoran seafood langganan nya. Setibanya disana, chacha mengirimkan alamat resto kepada Ardy. Tak la kemudian ardy pun tiba.
Mereka menghabiskan waktu makan siang berdua. Dengan menertawakan hal hal lucu dan beberapa obrolan yang membuat ardy semakin kagum pada chacha.

Setelahnya Ardy menemani Chacha ke gramed. Chacha mencari beberpa buku tentang psikologi. Karena chacha sedang merampungkan kuliahnya pada jurusan psikolog.
Mengetahui itu ardy sangat antusias kepada chacha. Dan sangat kebetulan kakak ardy adalah seorang psikolog yang bekerja diibu kota Jakarta. Dan sudah membuka praktik pribadi. Ardy menceritakan itu pada chacha. Dan menawarkan bantuan jika chacha mengalami kesulitan dalam menyelsaikan tugas tugasnya.

Hari ini suasana kota Bogor sangat Indah. Seindah perasaan ardy dihari ini. Ardy mulai merasakan ada sesuatu yang berbeda pada perasaannya. Dia ingin mengenal chacha lebih jauh lagi.
Pikirnya, mungkin dia bisa menggunakan kakaknya sebagai penyambung untuk hubungannya dengan chacha.

"Guyss, udah bab 3 yahh..
Alhamdulillah..
Ini nanti akan masuk tokoh baru.
Seorang psikolog yang tampan.
Apakah psikolog ini akan membantu Ardy?
Atau bahkan psikolog ini yang mengambil kesempatan itu?
Nantikan dikisah selanjutnya.. "