Sekarang, Hanura dan teman-teman yang lain sudah resmi menjadi murid di SMA yang sudah Hanura impikan sejak lama. Hanura yang baru saja selesai membereskan peralatan-peralatan yang ia bawa, segera menghampiri sahabat-sahabat barunya yang berkumpul di pinggir lapangan."Berarti, besok kita udah mulai pembelajaran, ya?" tanya Hanura pada sahabat-sahabatnya.
Sahabat-sahabatnya itu terdiri dari Belva, Ratu, Sana, Leyka, Nuna, dan Tsaqila. Mereka memiliki sifat yang beragam.
"Mungkin, iya. Duh, males bang-." jawaban Belva terpotong.
"Enggak. Kata Kak Raja, besok anak kelas 10 masih perkenalan aja," jawab Ratu tanpa ekspresi.
Raja adalah anggota OSIS kelas 12. Dan, memang dari awal MOS, Ratu dan Raja sudah dekat. Berawal dari ledekan teman-temannya yang sering mencocokkan Raja dengan Ratu karena nama mereka.
"Iya-iya, yang baru masuk langsung PDKT sama kakel, hahaha," canda Nuna kepada Ratu.
"Ish, diem ah, Nun." Ratu langsung menepuk bahu Nuna.
"Yes! Semoga aku bisa dapet kenalan cogan. Eh, hehe." kata Leyka.
"Ya udah, makasih. Oiya, kalian kenal Kak Askala , nggak?" tanya Hanura, lagi.
"Kak Askala yang youtubers itu?" Sana balik bertanya.
"Iya, kenal. Emang kenapa, Ra?" jawab Belva, Ratu, dan Tsaqila bersamaan.
"Hah? Kak Askala youtubers? Tau darimana kamu, San?" tanya Tsaqila kepada Sana.
"Waktu itu, aku lagi ngestalk kakel. Terus, ketemu deh instagramnya Kak Alaska."
"Nggak ada apa-apa, sih. Tapi, Kak Alaska tuh baik banget, lho," ucap Hanura sambil tersenyum menatap langit.
"Kak Askala yang mana, sih? Terkenal, kah?" Leyka penasaran.
"Terkenal, pastinya. Subscribers youtube-nya aja udah dua ribuan. Nih, youtube-nya," Sana memperlihatkan handphone-nya itu kepada teman-temannya.
"Jangan-jangan, Hanura naksir, ya? Cieee," lagi-lagi, Nuna selalu bertingkah menyebalkan.
"Hah? Yakali. Aku sama Kak Askala aja baru kenal beberapa hari yang lalu. Masa iya, udah langsung naksir." entah, Hanura menjawab dengan nada yang lebih keras. Tidak seperti biasanya.
"Hanura kaya nggak terima banget dibilang naksir sama Kak Askala. Haha, hati-hati, bentar lagi naksir." ucap Belva sambil tertawa.
"Udah, ah. Jangan bahas cowok. Kita ke kantin aja, kuy?" ajak Sana.
"Nah, ini yang aku tunggu daritadi," ucap Tsaqila.
Sesampainya di kantin, Hanura langsung bertanya kepada teman-temannya, "Kalian mau beli apa? Biar aku bayarin,"
"Wah, makasih. Samain aja." jawab Ratu, Leyka, dan Nuna.
"Cokelat panas, mau?" tanya Hanura.
"Cokelat panas? Aku dingin aja, deh." kata Sana.
Dan, mereka semua pun memilih es cokelat, kecuali Hanura. Hanura sangat menyukai cokelat panas.
Setelah memesan minuman, tiba-tiba ada seseorang yang menyapa Hanura.
"Eh, Kak Askala. Kenapa, Kak?" tanya Hanura dengan gugup.
"Boleh minta nomor Whatsapp lo?"
"Oh, iya. Boleh, kak," Hanura pun memberikan nomor whatsapp-nya kepada Askala.
"Makasih, Dek Hanura manis." Askala pun meninggalkan Hanura.
Askala mengecilkan volume suaranya saat mengucapkan kata manis. Namun itu masih terdengar di telinga Hanura. Hanura terdiam. Hanura tidak percaya dengan apa yang dikatakan Kak Askala tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cokelat
Teen Fiction"Kamu suka cokelat panas, ya?" Menceritakan kisah Hanura yang penuh permasalahan. Mulai dari seseorang yang mulai menjauh, dibenci kakak kelas, bahkan dibenci teman sekelasnya sendiri. Untungnya, Hanura selalu bersama sahabat yang setia menemaninya...