"Eomma, kalau begitu aku dan Aera pulang dulu maaf merepotkan"aku menunduk hormat pada eomma Aera.
Setelah mengajak Aera untuk pulang, aku segera menjemputnya. Rasanya aku sudah membuat Aera sakit hati dengan perlakuanku tadi. Aku sudah mulai menjaga jarak dengan Sana, dan lebih fokus pada Aera. Dia wanita yang baik, tidak seharusnya aku memperlakukan dirinya dengan buruk.
"Tidak masalah, lagipula Aera mungkin merindukan eommanya ini"ujar eomma seraya memeluk Aera dan tentunya dibalas olehnya
💐💐💐
Aku menyetir dalam diam. Tidak ada percakapan yang terjadi antara aku dan Aera. Aku menghembuskan napas, lalu mencoba untuk mengajaknya bicara
"Yang tadi, aku langsung meninggalkan Sana saat kamu meninggalkanku--."kulihat Aera hanya fokus pada jalanan tanpa mengatakan apa-apa
"Dan aku langsung kembali ke apartement, tapi aku tidak melihatmu disana. Jadi aku berfikir bahwa mungkin kamu ada dirumah eomma. Dan setelah itu eomma menelphone ku."dia tetap diam dan aku menghentikan mobil dipinggir jalan, aku perlu bicara dengannya
Aera menatapku bingung saat aku menghentikan mobil tiba-tiba.
"Kenapa hanya diam saja?"ujarku sambil menatapnya
Dengan helaan napas yang kudengar akhirnya Aera membuka mulutnya "Tidak apa-apa, lagipula Sana kekasihmu aku tidak mungkin menganggu kalian berdua--dan kita memiliki perjanjian bukan?"sambil tersenyum Aera mengucapkan hal itu membuat aku semakin merasa bersalah terhadapnya
Sebenarnya kenapa aku selalu terbayang-bayang dengan wajah Aera tapi dengan versi yang beda.
"Jadi kurasa, urusanmu dan Sana bukanlah urusanku. Aku hanya bisa menjalankan tugasku sebagai seorang istri padamu."ujarnya lagi.
Aku mengambil tangannya dan mengenggamnya. Entah mengapa aku ingin melakukan dan mengatakan hal ini padanya.
"Aera ah?"
Kulihat dia sedikit terkejut dengan ucapanku. Aku tersenyum padanya, tulus berbeda saat upacara pernikahan kami.
"Maafkan semua kesalahan yang aku perbuat padamu. Awalnya aku membencimu karena sudah mengambil tempat yang seharusnya milik Sana. Tapi, perlakukanmu padaku yang selalu sabar akan sikapku membuat benci itu menjadi rasa sayang.
Mungkin aku hampir terlambat mengatakan hal ini, tapi mohon berikan aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita yah?"
Aera terdiam sambil menatap tangannya yang sedang kugenggam
"Kita mulai dari awal shinra ah?"Aera langsung menatap mataku dengan raut terkejutnya. Aku membalas tatapannya dengan senyuman rasa bersalah.
Kurasa ini waktu yang tepat memberitahunya, aku mengingat semua memori yang beberapa hari ini selalu menghantuiku. Awalnya aku ragu, tapi bayang Aera selalu ada dalam pikiranku.
Aku, bodoh sekali membenci orang yang seharusnya kujaga, dan lindungi.
"K-kau?"
"Aku sudah mengingat semuanya. Maafkan aku shinra ah?"
Aku menariknya kedalam pelukanku. Mengusap pelan punggungnya menenangkan dia yang sedang terisak pelan didadaku.
Rasanya aku ingin memutar waktu, kembali ke awal aku dijodohkan dengannya. Bila saja waktu itu ingatanku sudah kembali, pasti aku dan shinra ku sudah hidup bahagia sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Park [pcy]
Fanfiction[Private] PG17+ Berawal dari perjodohan. "Apakah tidak ada harapan bagiku untuk memilikimu Mr Park??" Star; 13/10 - 2018