Lembar VIII - Game of Survival

2.6K 305 151
                                    

"Forgive me, but I can't. I won't, give him up. Not now, when I've just found him."

Fireland.

Fireland bisa dibilang adalah kerajaan tertua. Leluhur mereka yang tak begitu dikenal banyak orang tersebut tercatat dalam kerajaan air dengan panggilan "Neoma"

Si Bulan Baru.

Entah mengapa kerajaan air menyebut nama leluhur mereka dengan demikian.

Yang jelas kata "Neoma" dituliskan dalam berbagai naskah yang ditulis oleh beberapa sejarawan atau orang-orang yang hidup semasa itu.

'Dikisahkan ada seorang pemuda bermata teduh, senyumnya mampu menghipnotis...tak ada yang mengira ia adalah sang pengendali Kolkhikos...dia adalah Neoma'

'...Neoma menjalin kerja sama dengan kerajaan air untuk membangun berbagai kerajaan api yang mulai tumbuh subur dieranya...'

'Neoma adalah pengendali yang tepat untuk Kolkhikos...'

'Bulan begitu terang bersinar karena anaknya telah datang, karena Neoma telah datang'

'...ada harga yang harus dibayar oleh Neoma demi sukunya sendiri.'

'tak ada yang pernah bisa melupakan tangisan Kolkhikos...'

~~~

Jungkook segera menggendong tubuh Seokjin yang semakin dingin dan turuh kebawah.

"Anniya...anniya...jangan tertidur...jangan tertidur!" ucap Jungkook panik sambil berlari kebawah, feeling-nya mengatakan ia harus bertemu naganya untuk menolong Seokjin.

"Hyung-" ujar Jimin datang bersama Tuan Iatrós dengan muka panik dan semakin terkejut melihat keempat orang yang ada diruangan ini pucat pasi dan kasur Seokjin yang penuh darah.

"Seokjin diatas kamarmu ada Soudírákos-" ujar tuan Balaur kaget mendapati banyaknya orang dikamar Seokjin dan bercak darah serta pisau yang tertinggal di kasur.

"Apa yang telah kalian lakukan!?" teriak Tuan Iatrós emosi.

"Dirinya...dirinya menusuk dadanya sendiri dengan pisau..." jawab Taehyung terbata-bata.

"Dimana dia sekarang!?" tanya Tuan Balaur dan tak lama kemudian mereka mendengar erangan keras lalu api yang berkobar hingga mengenai balkon kamar Seokjin.

"Ia bersama Jungkook menuju Soudírákos!" ucap Yoongi dan akhirnya semua panik turun kebawah melihat kini salju penuh dengan bercak-bercak darah yang mengarahkan mereka pada taman belakang Kholkikos dimana Jungkook tengah menangis dan Seokjin dalam pelukannya serta Soudírákos yang mengamuk mengobarkan api dimana-mana.

"Hiks...Seokjin kumohon bangun..ayo bangun..." Seokjin membuka matanya perlahan dan butiran salju menyentuh hidungnya.

"Hey...jangan menangis...ini hari ulang tahunku...kau..uhuk..tidak ingin mengucapkan selamat ulang tahun untukku..?" ujar Seokjin berbicara sambil memuntahkan darah.

Waktunya tidak banyak.

"Hiks..selamat ulang tahun Jin hyung..hiks.." ujar pemuda itu berurai air mata mencium bibir pemuda yang didekapnya dengan penuh kasih sayang.

"Aku berharap...kita akan bertemu...mungkin dengan yang lainnya...dan kali ini akhir yang bahagia..uhuk..ah~ uhuk..mungkin kali ini aku yang jadi dongsaengnya? Kau suka sekali uhuk, dipanggil hyung bukan..?" ujar Seokjin masih bisa sempat bercanda.

THE PHILOTIMO PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang