Setelah tiga tahun bersekolah di SMAN PALIANGAN, ananta pun lulus. Ia masuk dalam daftar 10 besar siswa terbaik diangkatan nya.
Dengan nilai nem yang hampir sempurna, ya hampir. Nilai UN ananta bila ditotal mencapai angka 380, hanya kurang 20 angka dari nilai sempurna. Sungguh pencapaian yang luar biasa.Seperti siswa lainnya, hari pelulusan pasti memiliki suka duka tersendiri. Berbagai macam suka duka yang dirasakan setiap siswa yang akan lulus. Mulai dari senang bisa lulus, hingga sedih karena harus berpisah dengan para teman sampai sahabat yang sudah dianggap seperti keluarga kedua.
Hal ini pula yang ananta rasakan. Ia senang karena bisa lulus dari SMAN PALIANGAN dengan nilai yang hampir sempurna, dan disisi lain ananta merasa sedih karena harus berpisah dengan teman-temannya. Namun selain itu, yang membuat ananta begitu mendalami hari itu adalah karena hari itu bertepatan dengan kematian nya bella, wanita yang ananta sukai semasa SMP dulu.
Tapi ia sudah berjanji pada dirinya, bahwasanya ia harus kuat, karena masalah hati itu sangat serius. Dan ananta pun tak ingin terus-menerus memaksakan dirinya untuk kembali mengingat bella, karena itu hanya akan menyakiti hatinya.
Hari pelulusan pun berjalan sesuai dengan rencana panitia pelaksana. Dibawah sinar matahari yang sangat menyorot pada hari itu, ananta dipanggil ke atas panggung.
"Kita sambut, siswa terbaik sekolah kita, ananata bin djagad" ucap MC bersemangat
Hanya kalimat itulah yang keluar dari mulut MC di acara tersebut, namun begitu berarti bagi ananta dan kedua orangtua nya. Karena memang tujuan ananta bersekolah di SMA NEGERI itu untuk mempermudah langkahnya menuju perguruan tinggi negeri(PTN).
Ya, dengan nilai NEM yang hampir sempurna, ananta dibantu oleh pihak sekolah untuk memilih PTN mana yang pas untuknya.
Setelah berunding dengan pihak sekolah dan keluarganya, akhirnya ananta memutuskan untuk melanjutkan sekolah nya di UNIVERSITAS PADJADJARAN. UNPAD merupakan salah satu PTN terbaik yang ada dinegeri ini. Ia masuk universitas ini dengan bantuan bidikmisi.
Bidikmisi sendiri adalah bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.
Ananta yang menyukai science sejak SMP dulu, berniat untuk daftar ke jurusan tersebut. Namun tidak semudah seperti membalikan telapak tangan. Ananta tidak mendapat jatah kursi dijurusan tersebut. Tapi ananta tidak berkecil hati, ia terus mencoba hingga ia mendapatkan bagian dijurusan hubungan internasional.
Walaupun bukan jurusan yang diinginkan nya, ananta tetap melanjutkan sekolahnya. Bahkan ia tetap bisa bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya dari seluruh pelosok negeri.
Setelah menunggu beberapa hari, datang lah hari yang sangat spesial bagi seluruh MABA(Mahasiswa baru). Dimana diakannya ospek(orientasi study dan pengenalan kampus).
Hari pertama ospek sama seperti hari pertama saat masuk SMP dan SMA dulu. Sama-sama membuat malas karena tingkah laku kakak tingkat yang kadang kurang ajar pada kami semua sebagai mahasiswa baru.
Di unpad ini, saat menjalani masa ospek seluruh mahasiswa baru ditempatkan dimasing-masing rumpun sesuai dengan jurusan nya. Teman serumpun ananta, yaitu bryan mendapat perlakuan yang kurang enak bagi maba seperti kami. Dimana kepala nya disentulkan gara-gara bryan tidak mau mengambil sampah yang sebelumnya telah diperintahkan oleh kakak tingkat. Melihat kejadian tersebut, banyak maba lainnya yang membantu bryan, bahkan ada salah satu maba dari rumpun teknik industri yang mengajak duel kakak tingkat tersebut. Dan kericuhan pun tak dapat dihindari. Maba vs mala, ya mahasiswa baru melawan mahasiswa lama yang muka nya pada tengil semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Berkata
General FictionMemiliki cinta yang seutuhnya mungkin merupakan dambaan bagi seluruh umat manusia di bumi tua ini, cinta yang tak memandang fisik, hingga materi. Dan hal ini lah yang dirasakan oleh ananta, anak seorang pengayuh becak yang berhasil menikah dengan wa...