The Stage

6 1 0
                                    

The Stage adalah album ke-tujuh dari band Avenged Sevenfold yang beraliran heavy metal. Pada album ini Avenged Sevenfold mengangkat konsep masalah sosial dan politik klasik. Dirilis pada tanggal 28 Oktober 2016 setelah pemberitahuan dari halaman Facebook resiminya. The stage adalah album pertama avenged Sevenfold dengan pemain drum Brooks Wackerman, dan menjadi album pertama yng didistribusi oleh Capitol Records. Album ini juga merupakan album terlama dengan panjang 73 menit 35 detik, selisih hampir satu menit dengan album City of Evil. Di dalamnya terdapat juga lagu terlama sepanjang perilisan band ini, yaitu 'Exist' yang memiliki panjang 15 menit 41 detik.
Pada bulan April 2016 Avenged sevenfold membuat sebuah turnamen polling untuk mengetahui lagu mana yang paling difavoritkan para penggemar selama ini. Dan pada 31 Maretnya Avenged Sevenfold mengumpungkan lagu 'A Little Peace of Heaven' sebagai pemenangnya dan memberikan gambaran kecil terhadap album yang dalam proses perekeman, lagu yang dibocorkan belakang diketahui adalah "Exist". Pada Oktober 2016 Avenged Sevenfold mengerjakan logo Deathbat yang baru serta merilis single mereka yang baru yaitu 'The Stage'. Dan pada tanggal 27 Oktober 2016 Avenged Sevenfold melalui laman resmi Facebooknya memberikan tayangan tiga dimensi untuk merayakan prerilisan album ini.
Terbayar sudah penantian The Fallen (sebutan untuk penggemar Avenged Sevenfold) selama 3 tahun guna menantikan album baru band yang berasal dari Huntington Beach, California ini. Pada 13 Oktober lalu, band yang lazim disebut dengan akronim A7x ini meluncurkan single berjudul The Stage, dibarengi dengan pernyataan di akun resmi A7x di media sosial Facebook. Album ini adalah album pertama A7x bersama drummer baru mereka, Brooks Wackerman, yang menggantikan Arin Illejay sejak diperkenalkan secara resmi pada 4 November 2015 lalu. FYI,bersama Arin Illejay, A7x baru menelurkan 1 album, yakni Hail To The King (2013).
Album The Stage sendiri berisi 11 buah lagu dengan durasi total mencapai 1 jam 13 menit, sebuah durasi yang tergolong panjang untuk sebuah album bergenre rock atau metal.Kali ini A7x mempercayakan Andy Wallace untuk urusan mixingdan  Bob Ludwig dalam hal mastering. The Stage sendiri dirilis di bawah naungan Capitol Records,sebuah label record raksasa yang juga pernah menangani ratusan band dan musisi papan atas dunia. Sebut saja Queen, Alice In Chains, Foo Fighters, Duran Duran, Frank Sinatra, Coldplay, Red Hot Chili Peppers, Exodus, Good Charlotte, Alter Bridge, hingga Katty Perry pernah ada di bawah label ini.
Berikut adalah penjelasan mengenai lagu dari album The Stage:
1. The Stage (8:32)
Trek yang juga berjudul sama dengan nama album ini diawali dengan lolongan synthyang bermain dari nada tinggi ke rendah, disusul dengan suara gitar dari Synyster Gates dengan teknik tappingdan double pedal dari Brooks. 8 menit bukanlah durasi yang pendek untuk sebuah trek pembuka album, kesan awal sebuah album dipertaruhkan di trek pertama, terlebih untuk telinga-telinga non-penggemar yang masih awam dengan Avenged Sevenfold. Kekhawatiran saya adalah, trek ini sama mengecewakannya dengan lagu Hail To The King yang ketukan drum-nya bak musik rock dari band yang baru mengeluarkan album perdana, bukan dari sebuah band yang sudah malang melintang di jalur musik dunia, bahkan sempat dijuluki salah satu band paling berpengaruh di era modern oleh salah satu majalah musik kenamaan Amerika, Hammer. Namun apa yang saya takutkan tak terbukti di sini, Brooks mampu menjawab ‘tantangan’ dari fans yang sudah terlanjur kecewa dengan penampilan Arin di album sebelumnya. Dentuman drum yang dinamis mengisi hampir di seluruh bagian lagu, sisi trek gitar dan vokal masih sama, prima seperti biasanya. Setidaknya, lagu yang menggunakan outro gitar klasik solo yang menutupi fade outdari distorsi gitar dan riff drum ini berhasil membuat fans A7X tersenyum.
2. Paradigm (4:18)
Intro gitarnya mengingatkan fans A7X dengan lagu-lagu lawas Iron Maiden dan Helloween. Riff gitar Synyster masih setia melengking di bagian verse dibarengi rytyhm mantap Zacky V, terasa A7x banget di awal. Di beberapa bagian lagu, ada part drum yang terasa familiar, persis mirip dengan lagu Almost Easy, namun dengan setting drum yang berbeda. Bukan trek yang memorable memang, tapi dengan durasi yang tak terlalu panjang, trek ini bisa dikatakan padat berisi. kemudian di trek ini, Avenged Sevenfold dibantu oleh musisi multitalenta gaek Jason Freese untuk mengisi part keyboard. FYI,Jason Freese pernah membantu, baik konser maupun rekaman, band-band seperti Green Day, NOFX, dan Dr. Dre.
3. Sunny Disposition (6:41)
Apa jadinya sebuah  lagu metal memasukkan instrumen saxophone di dalamnya? Anda bisa menemukan hal yang cukup langka itu di lagu Sunny Dispotition. Saxophone-nya diisi oleh 3 orang sekaligus, yakni musisi kenamaan Angelo Moore, Walter Kibby, dan Jaime Ochoa. Secara keseluruhan tidak se-ngebutlagu-lagu sebelumnya memang, walaupun tetap ada beberapa bagian yang metal banget, tapi dengan sentuhan saxophone, ada nuansa skadisini, langka. 6 menit yang terasa singkat buat para fans.

4. God Damn (3:42)
Pertama  mendengarkan lagu ini, ada 2 hal yang membuat fans A7X teringat dengan God Hates Us yang rilis dalam album Nightmare 2010 lalu. Pertama adalah penggunaan kata God sebagai judul lagu, dan kedua, nuansa metalcore terasa sangat kental di bagian awal. Brooks dengan cerdas mengisi lagu ini dengan tidak menjejak double pedal terus-menerus namun tetap bisa menjaga nuansa metalcore khas Avenged Sevenfold tetap terasa. 3 menit yang bising.
5. Creating God (5:34)
Satu hal yang dikhawatirkan oleh penggemar setia Avenged Sevenfold adalah apakah Brooks mampu mengembalikan sisi prestisius permainan musik A7x yang sejak dulu dikenal dengan permainan drum yang rumit, rapat, dan melelahkan. Siapa yang tidak mengakui kejeniusan mendiang Jimmy Owen Sullivan atau akrab dengan sebutan The Rev dalam menggarap part drum dalam setiap lagu-lagu A7x? Lagu ini memang tidak akan mengobati rasa kehilangan terhadap kematian The Rev, tapi setidaknya para penggemar akan bernafas lebih lega dengan adanya Brooks di belakang drum. Creating God adalah sebuah lagu dengan teknik vokal yang cenderung ‘ringan’ dan easy listeningala Avenged Sevenfold, sekali lagi ala Avenged Sevenfold, bukan berarti tempo musiknya ada dibawah 110 bpm lho ya. Terlepas dari judul lagu yang terkesan nyeleneh,sekaligus mengingatkan saya dengan serial TV Amerika ‘Person Of Interest’, ini adalah trek yang asik. ohiya, di lagu ini, A7x dibantu oleh Eric Gorfain untuk urusan string,dia adalah seorang violis berkebangsaan Amerika sekaligus leaderdari grup musik The Section Quartet.

6. Angels (5:40)
Jika di  trek sebelumnya, yang ringan adalah teknik vokal, maka di trek bertajuk Angels ini yang diaransemen menjadi pelan adalah musiknya. Cenderung sedikit mirip dengan Acid Rain minussisi keyboardnya. Konon untuk mengisi solo gitar di lagu ini, diisi oleh ayah dari lead guitaristSynyster Gates, atau yang akrab dengan sapaan Papa Gates.
7. Simulation (5:31)
Tidak ada intro khusus di lagu ini, hanya aba-aba dengan drum. Kata simulationsendiri di pakai dalam lirik di lagu The Stage dengan kalimat lengkap ‘this is just simulation’,namun saya belum menyempatkan diri untuk secara khusus membaca dan menyimak lirik di lagu ini, apakah lagu ini menggambarkan secara gamblang kalimat tersebut ataukah memang berdiri sendiri sebagai kesatuan lirik yang terpisah. Secara umum lagu ini tak terdengar istimewa dibanding lagu-lagu sebelumnya, bahkan jika mendengarkan album ini dari awal sesuai default tracklistada kemungkinan anda akan bosan sebelum lagu ini selesai. Bukan lagu yang buruk memang, tetap dengan ciri khas A7x yang sangardan jauh dari kesan memble, ditambah beberapa dialog di background pada sepertiga akhir lagu.

8. Higher (6:28)
Jangan memasang volume earphone anda di titik tinggi saat mendengar lagu ini. Di awal lagu memang lagu ini terdengar lirih karena musiknya sendiri baru ‘masuk’ saat durasi masuk ke menit pertama. Kesan yang muncul saat mendengar bagian reffrainlagu ini adalah, mirip dengan beberapa lagu band Muse, entah benak saya yang sedang melenceng ke band asal Negeri Inggris itu atau memang seperti itu adanya, terlepas dari dentuman double pedal-nya lhoya. Enam setengah menit yang membuat saya berfikir, kapan ada waktu membuat coverlagu ini.

9. Roman Sky (5:00)
Tampaknya Syn lagi demen memakai jenis efek gitar berbau overdrive, selain di The Stage, intro lagu ini juga menggunakan efek serupa. Jika di Indonesia, overdrive cukup lekat dengan Eross Chandra, dengan efek kesukaannya, crunchy,kriuk kriuk gimaana, gitu. Roman Sky mengalun pelan tapi pasti, terkesan santai tapi penuh emosi. Setidaknya itu yang saya tangkap hingga suara drum masuk di sepertiga akhir durasi lagu. Bukan tipikal lagu yang mudah diingat layaknya Dear God atau A Little Piece Of Heaven memang, tapi menarik mendengar overdrive dari Syn yang biasanya betah dengan distorsi metalnya.

Fermi Paradox (6:30)
Tidak bisa dijelaskan kata- kata dalam lagu ini, tetapi yang pasti lagu ini sangat variatif.

11. Exist (15:41)
Apa yang dikhawatirkan jika mendengar sebuah lagu dengan durasi diatas 10 menit? Bosan. Saya sedikit terbiasa mendengarkan lagu-lagu berdurasi panjang seperti beberapa lagu dari embahnyaprogressive metal, Dream Theater, atau band asal negeri sendiri dengan genre yang cenderung sama, Ballerina. Mereka banyak menelurkan karya dengan durasi panjang, belasan bahkan puluhan menit. Saya masih ingat bagaimana saya terkagum dengan aransemen lagu Save Me di album A7x tahun 2010 lalu, Nightmare. Lagu itupun berdurasi cukup panjang, sangat menghentak, ekspresif, dan melelahkan tentu. Seperti halnya lagu-lagu dengan durasi dewa yang lain, Exist punya intro instrumen yang sangat panjang sebelum vokal masuk dan bergabung dalam lagu, 7 menit! Artinya separuh awal lagu lebih mendekati sebuah instrumental musik. Tak banyak lagi yang bisa diceritakan dari lagu ini, karena saya sudah menceritakannya di awal, menghentak, ekspresif, dan melelahkan. Yang sedikit saya sayangkan adalah, mengapa ditaruh di tracklist paling ujung, saya akan lebih suka mendengar lagu ini di pertengahan album, katakanlah sebelum lagu Angels, pasti terasa lebih dinamis. FYI,konon suara narasi di akhir lagu merupakan suara dari Neil deGrasse Tyson, seorang kosmologis berkebangsaan Amerika.

AVENGED SEVENFOLDWhere stories live. Discover now