Author pov
—————"Buka mata lo!" Titah Aji.
"Gak, gue gak mau. Walaupun lo yang telanjang, tetep aja gue yang malu."
"Mesti banget gue pamer otot di depan lo?"
Benar juga.
"Jadi lo udah pake baju?"
"Iya, udah buka. Gue mau nanya sama lo."
Perlahan Hellina membuka matanya, ia bernapas lega ketika melihat Aji sudah berpakaian lengkap.
"Lo yang lakuin ini semua?" Tanya Aji sambil mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan.
"Bersih-bersih??" Hellina balik bertanya.
"Iya. Lo yang beresin semuanya?"
Hellina mengangguk polos.
"Lo yang masak?"
Hellina mengangguk lagi.
"Lo juga yang nyuci baju gue juga?
Hellina mengangguk lagi.
"Termasuk daleman gue?" Tanya Aji dengan tatapan penuh selidik pada Hellina.
Hellina menggigit bibir bawahnya, kemudian dia mengangguk untuk ke sekian kalinya.
Shit!!,, Hellina malu jika melihat Aji bertelanjang dan Aji malu ketika tau Hellina mencuci dalemannya,,Adil bukan?
"Sorry, gu,,,gue udah lancang sama privasi lo. Gue gak maksud, gue ngelakuinnya cuma buat berterima kasih doang kok. Suerr." Ujar Hellina dengan dua jari terangkat membentuk huruf V.
"Okeh,, tapi thanks ya dah beresin apartemen gue sama masak. Gue seminggu ini belom sempet nyuruh ART."
"Yaudah lo makan dulu aja, lo pasti laper." Ujar Hellina.
"Tapi lo juga harus makan."
Emangnya siapa yang tidak mau? Hellina juga memasak bukan hanya untuk Aji, tapi itu juga untuk dirinya. Hanya saja ia tahu diri jika ini bukan wilayah teritorial nya.
Hellina menarik piring kosong di hadapan Aji kemudian mengisinya dengan nasi lengkap dengan lauk-pauknya.
Aji memakan masakan Hellina dengan lahap. Rasanya masih sama, lezat.
Berasa punya istri. Batinnya
"Lo udah mendingan?"
Tanya Aji."Kalo gue masih sakit, gak mungkin apartemen lo bisa kaya sekarang. Gue gak punya jin pesuruh." Ujar Hellina yang sedang menyendok nasi untuknya.
"Thanks. Lo mau gue anter pulang hari ini? Atau mau besok aja nunggu lo pulih beneran?" Tanya Aji.
"Ya hari ini lah, gue tadinya mau kabur aja dari sini. Sayangnya gue gak tau jalan pulang, pake GPS hp gue mati."
"Masakan lo enak."
"Udah tau."
"Gue juga pengen punya istri yang jago masak."
"Nikahnya sama chef dong."
"Gak mau"
"Terus maunya sama siapa?"
"Yang nanya."
Hening.
Tuh kan, omongannya gak baik buat kesehatan jantung. Batin Hellina
«※※»
"Makasih udah anter gue pulang. Sorry ngerepotin, sorry lagi kalau gue gak masuk kerja hari ini." Ujar Hellina sebelum keluar dari mobil Aji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bercanda-_
Comédie[Romance-Comedy] [Fiksi Remaja] [Realisasi Literasi] Kata orang hidup itu jangan lempeng-lempeng amat. Butuh humor biar gak monoton Butuh derita biar ada cerita. Mesti ada canda tawa sebagai warna. Dan ada air mata sebagi pena. Tapi gimana kalo humo...