“Kalau kamu sukanya sama dia, kenapa buat aku jadi suka sama kamu?”
- Yusa"Pyar" suara kaca dari luar menembus dahi Yusa hingga berdarah.
Semua murid keluar dari kelas, guru-guru juga keluar dari kantor.
"Ini ada apa?" tanya bu Chika.
"Yusa kamu kenapa?" tanya kak Dani dengan muka cemas melihat Yusa kesakitan." Tidak apa-apa kak" jawab dengan muka melas.Padahal yang melempari kaca tersebut sampai melukai dahi Yusa adalah Dani Alves yang sedang bertengkar dengan Anak SMA Paksi.
Pulang sekolah Yusa sedang menunggu ojek." Sa nebeng gue mau nggak?" Tawar Dani dengan nada senang.
Yusa tidak menggubris tawaran Dani. Dani turun dari motor dan menghampiri nya.
"Yusa yang cantik mau gw anterin gak mumpung gw baik hati ini?" Ajak Dani dengan merangkul Yusa.
"Eh ..kak Dani" ucap Yusa dengan gemetaran, karena sedang melamun dari tadi.
"Nglamun aja Sa, mikirin siapa?"tanya Dani.
"Mikirin Kak Dani" jawab Yusa dengan spontan sambil memukul-mukul dahi bekas goresan kaca siang tadi.
"Gak salah denger gw Sa? Lo nglamunin gw? Lo suka ya sama gw?" canda Dani sambil tersenyum geli.
"Ih PD banget sih kak, ngapain juga suka sama kakak, gak untung banget gw" jawab Yusa dengan muka malu-malu.
"Terserah lo! Mau nebeng gw gak nih? udah mau Maghrib ngobrol terus!" Tawaran terakhir yang diberikan pada Yusa.
"I..i..iya udah deh kak nebeng" ucap dengan suara lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOW
Teen FictionDisukai banyak orang memang menjadi salah satu ujian bagi kita. Harus memilih yang terbaik dari yang baik. Memecahkan fokus sudah biasa. Yusa mengalami perubahan semenjak masuk SMA Garuda Sakti. Menjaga pandangan sesama lawan jenis sangatlah sulit.