T w o - Prince With Fifteen Vices

778 100 11
                                    

▪▪▪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪▪▪

Pada jam setengah lima subuh, Yuta menelepon Tzuyu dan mengganggu tidur nyenyak Tzuyu. Pria itu menyuruhnya datang untuk merapihkan rumahnya. Yuta bilang teman-temannya akan datang berkunjung. Dia bahkan tidak memberikan kesempatan pada Tzuyu untuk berbicara.

Tzuyu pun hanya menyikat gigi serta mencuci wajah dan berganti pakaian, lalu segera berangkat. Tapi karena terlalu pagi ia jadi tidak bisa menaiki bus. Tzuyu mengeluarkan sepeda lipatnya dan bergegas pergi. Sekalian berolahraga pagi, pikirnya.

Tiba di rumah mewah Nakamoto Yuta, Tzuyu menekan bel. Tidak ada jawaban tapi pintu gerbang terbuka sendiri. Tzuyu menuntun sepedanya masuk ke dalam. Langit masih sangat gelap. Tzuyu meletakkan sepedanya di depan garasi yang tertutup dan menaiki undakan, sedikit tersandung karena terburu-buru.

Pintu dobel rumah Yuta terbuka sedikit. Tzuyu mengucap permisi dan melangkah masuk, lagi-lagi tidak ada jawaban. Namun ketika ia pergi ke halaman belakang, Tzuyu melihat Yuta sedang asyik berenang.

Tanpa mengenakan pakaian.

Tzuyu buru-buru berbalik. Gerakannya terlalu cepat hingga kakinya tak sengaja terantuk meja yang membuatnya terjatuh dengan mengeluarkan suara berisik.

"Chou Tzuyu?" panggil Yuta di belakangnya. Tzuyu tidak berani menoleh.

Tzuyu meringis pelan. Lututnya terasa ngilu. Memang tidak mengeluarkan darah tapi kulitnya sedikit lecet. Tzuyu merasa wajahnya memanas. Bukan hanya karena sudah bersikap ceroboh, tapi ia juga sudah melihat bagian pribadi seorang pria.

Bukan sembarang pria. Dia adalah majikannya.

"Kau terjatuh?"

Tzuyu merasa suara itu berada tepat di balik punggungnya. Ia menganggukkan kepalanya, masih belum menolehkan kepalanya.

"Seperti bocah saja, tapi kau memang bocah. Bangun."

Tzuyu berdiri dengan kaku. Yuta membuatnya bingung. Mengapa pria itu berenang di pagi-pagi buta seperti ini? Padahal sekarang bukan musim panas.

"Pandang aku kalau aku sedang berbicara denganmu."

"Maaf, Yuta, tapi apa kau sudah berpakaian?"

"Belum. Aku lupa membawa handuk."

Kedua mata Tzuyu melebar sempurna.

"Tutup matamu. Aku tidak ingin pemandangan tubuh indahku di lihat oleh orang sepertimu."

"Kalau begitu aku akan pergi mengambilkan handuk untukmu."

"Kau tetap di sini. Kamarku memiliki banyak barang berharga."

Apa pria itu sudah gila, berjalan di dalam rumah dengan keadaan telanjang? Meski di dalam rumahnya sendiri tapi seharusnya pria itu mengerti bahwa Tzuyu adalah lawan jenisnya. Mengapa dia seperti tidak memiliki rasa malu?

R E G U L A R  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang