O n e - Work Out

1.3K 115 0
                                    

▪▪▪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪▪▪


Chou Tzuyu membenarkan kucir rambutnya dan tersenyum kecil di depan cermin. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja secara resmi; ia menggantikan seniornya yang menjadi ball boy seorang petenis asal Jepang yang terkenal di Korea Selatan.

Awalnya Tzuyu berpikir bahwa ia mungkin hanya akan menjadi ball girl biasa. Ia tidak menyangka dirinya ternyata di tawarkan untuk menjadi penangkap bola seorang atlet yang ketenarannya melebihi selebriti.

Setelah membubuhkan sedikit bedak ke wajahnya, Tzuyu berjalan ke luar dari toilet perempuan. Rencananya ia akan ikut berlatih bersama sang atlet, Nakamoto Yuta, untuk pertandingan nasional yang akan di adakan tiga bulan lagi. Karena seniornya tiba-tiba berhenti bekerja, Tzuyu pun di haruskan untuk menyatu dengan atlet tersebut.

Menyatu di sini di artikan sebagai kecocokkan di dalam lapangan, ketepatan waktu saat mengambil bola, dan mengetahui kebiasaan sang atlet. Tzuyu sudah sangat siap. Ia sudah berlatih tenis selama empat tahun dan tiga bulan sebagai ball girl.

Seseorang berlari dari arah lorong yang berlawanan dari Tzuyu. Seorang pria, yang bekerja sebagai manajer Nakamoto Yuta, Lee Haechan.

"Nakamoto Yuta sudah tiba. Dia akan berganti pakaian dulu. Kau segeralah ke lapangan."

"Aku mengerti, manajer Lee." lalu Tzuyu berlari kecil menuju lapangan outdoor.

Musim dingin baru saja berakhir. Ini adalah awal musim semi yang indah. Angin berhembus tenang, membawa wangi dedaunan dan pohon yang berada di sekeliling stadium olahraga.

Tzuyu mengambil payung yang di letakkan di atas kursi panjang lalu membukanya. Meski matahari menyorot sedikit, tapi ia tetap harus memberikan kenyamanan pada majikannya.

Sosok yang mengenakan pakaian putih muncul di pintu masuk lapangan. Tzuyu berlari cepat menghampiri orang itu dan memayunginya. Tinggi tubuh mereka yang tidak jauh membuat Tzuyu lebih mudah memayunginya.

Alih-alih melangkah, pria itu malah menunduk menatap Tzuyu. Tzuyu mengangkat pandangannya. Menyadari dia telah bersikap tidak sopan, Tzuyu membungkukkan tubuhnya. Tapi hal itu malah membuat kepala sang pria terantuk payung.

"A-aku minta maaf!" seru Tzuyu panik. Belum apa-apa ia sudah membuat majikannya merasa tidak nyaman.

Pria itu tersenyum. "Tidak apa-apa," lalu wajahnya mendekati wajah Tzuyu. "Jadi seperti ini rupa dari pengambil bolaku yang baru."

Tzuyu terpaku pada senyum itu. Ketika tersenyum, auranya langsung berubah seratus delapan puluh derajat. Tzuyu berpikir Nakamoto Yuta adalah pria yang dingin karena sebelumnya di wajahnya tidak ada ekspresi sama sekali.

Tzuyu tersenyum ramah. "Mulai hari ini aku akan bekerja untukmu. Mohon bantuannya, tuan."

"Panggil aku Yuta saja." Yuta memandangi Tzuyu dari atas hingga bawah. "Masih bocah sekali, tapi aku suka."

R E G U L A R  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang