Pria aneh

1 0 0
                                    

"Hmm,bisa minta nomor mereka berdua?"

---------------------------------------------------------------
"Mereka Berdua?" Hellen tidak lah mengerti apa yang di sampai kan oleh Ghaffa dan Arial. Ya,itu adalah seorang Ghaffa Elino Rapsi dan Arial prahara mandey. Hellen sangat mengenal kedua pria itu. Karena mereka berdua adalah teman dari kakak Hellen yang bernama Harrys Geralno yang tampak sedang memerhatikan mereka dari sudut kantin.

"Iyaa,mereka berdua.Disini yang belum punya pacar cuma mereka berdua kan?" Jawab Arial sambil tersenyum jahil membuat Hellen menatap sinis teman kakak nya tersebutt.

"Maksud lo Ghea sama Anin?" Jawab Hellen dengan nada tidak suka. Sedangkan Ghea Anin dan Elh hanya menyimak tanpa berniat untuk bicara.

"Iyaaa Hellena Geraldine" jawab Arial sambil menghela nafas panjang,kenapa adik dari Harrys ini banyak bicaraa sekali huhh.

"Yaudah lo minta langsung aja ke orang nya,tuh mereka." Tunjuk Hellen pada Anin Dan Ghea yang membuat mereka membulatkan mata tidak percaya,mereka berharap Hellen akan mngusir dua pria aneh itu,tapi ternyata mereka malah menyuruh pria itu meminta nya langsung.shit!.

"Hmm dek,gue sama temen gue boleh minta nomer hp lo kan?" Arial mulai membuka suara kepada anin dan ghea. Sementara Ghaffa hanya memperhatikan teman nya ini dengan tatapan malas.

"Tentu" jawab Anin sambil mengetikan nomor handpone nya dan Ghea yang membuat mata Ghea melotot tak percaya. Huuhh ayolahh,sifat playgirl Anin akan keluar kembali, dan kali ini ia menyeret Ghea ke dalam kasusnya.
"Oke thanks ya" ucal Arial sambil mengedipkan mata nya seblum dia dan Ghaffa pergi dari meja Ghea dan kawan kawan.

"Ihhh Aninnn lo ngapain kasih nomor handpone gue ke diaa? Gue ga sukaa tauuu!" Rengek Ghea karna ia sangat tidak suka dengan ke dua pria aneh tersebut.
Ohyaa. Ghea baru ingatt,teman pria yang meminta nomor handpone nya tadi adalah pria sombong dan angkuh yang Ghea temui beberapa hari yang lalu. Yaa! Dia yang mengatakan kalau Ghea adalah cewek lemah. "Dasar pria aneh,bilang gue cewek lemah tapi ternyata dia lebih lemah. Buktinya aka dia takut ngomong kan,minta nomor handpone cewe aja ga berani. Malah nyuruh nyuruh temen nya,lemahh" Ghea membatin.
"Ihh gapapa kali Ghe,cuma buat main main kok,tenang ajaa. Kalo ntar dia ngchat lo. Kasi ke gue aja,biar gue yang bales" sahut anin tanpa beban.

"Okee awas aja kalo lo ga mau." Tukas Ghea tajamm.
"Iyaaa gheaaanjinggg" balas Anin tak kalah tajam.
Lalu terdengar gelak tawa dari Hellen dan Elh

"Diam lo bedua!"
"Diam lo bedua!"

Marah Anin dan Ghea bersamaan nyang membuat Hellen Dan Elh bungkam dan melanjutkan menghabiskan makanan nya.
...

Bell pulang punberbunyi,Ghea dan kawan kawan pun mulai menuju keparkiran,
"Eh nin,ghe, gue sama Elh duluan yaa,soal nya nyokap gue nyuruh pulang cepat,kata nya mau ngajak pergi ke rumah nenek,gapapa kan ya?" Hellen merasa bersalah karna tidak bisa menunggu teman nya terlwbih dahulu.
"Ellahh santai aja kali len,gapapa kok,bentaran jemputan gue sama Ghea juga datang,lo sama Elh duluan aja" sahut Anin santai.
"Yaudah beneran gapapa kann?gue duluan yaa sama Elh" ujar Hellen
"Iyaaa ti atii yaa" sahutt Ghea
"Iyaa, byeee"teriak Hellen dan Elh di saat motor mereka melajuu cepatt.
Memang rumah Elh dan Hellen memang searah,jadi mereka selalu pulang bareng.sedangkan Ghea dan Anin rumah nya juga searah,sekomplek juga. Malahan bisa di bilang mereka itu tetangga,jarak antara rumah Ghea dan Anin hanya di batasi 4 buah rumah saja. Tak heran jika mereka berdua lebih akrab.
"Eh nin,lihat deh" Ghea menunjuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SuddenLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang