Kasih Bunda "tempat ku tinggalku"

2.2K 36 0
                                    

aku berlari dan terus berlari..menghindari kejaran teman-temanku.

Aku Prilly Latuconsina, ya aku sudah 11 tahun berada di panti asuhan kasih bunda. tempat dimana aku dan teman-temanku yang lain tinggal. disini kami hidup bersama, bercanda..tertawa...makan..tidur..dan bahkan tak jarang kami menangis bersama. Hal yang selalu membuat aku, gritte dan salsa menangis hanya karena kami berbeda. tanpa sosok ayah ataupun ibu dalam kehidupan kami. Tapi kami cukup Beruntung karen kami memiliki Bunda Esti dan Bu Rita yang selalu menyayangi kami.

prilly pov...

"illy, itte, salsa.... ayo bangun. kita shalat dulu." suara Bu Rita membangunkan ku dri mimpi indah ku.

"iya bu" aku dengan malas berjalan meuju kamar mandi mengambil wudhu dan menuju ruang shalat.

seusai shalat kami bergantian mandi dn berganti seragam.

"bunda...nanti siang bunda dipanggil sama pak Budi. katanya sudah 2 bulan bunda tidak bayar uang sekolah kami" ucap salsa disela-sela sarapan kami.

aku menaikan satu alisku menatap salsa sinis "kalau lagi makan itu jangan sambil bicara sa, apalagi masalah uang sekolah kita. kasihan kan Bunda"

Bunda menggenggam tangan kanan ku lalu tersenyum "gakpapa ly, kan memang itu sudah tanggung jawab Bunda, iya nanti Bunda akan datang ke sekolah kalian".

kali ini itte yang angkat bicara "Bun...maaf karena kami bunda jdi kesusahan begini. andai aku punya uang pasti akan ajak bunda jalan-jalan. makan cokelat yang banyak bun, biar aku bisa ngalahin pipi tembem nya si ily".

"hahahhaaa......." ku dengar salsa, bunda, bu rita dan teman-temanku yang lain menertawakan ucapan itte dan menatap wajahku penuh tawa.

mataku menatap itte sinis "itte........" teriakku dn langsung menjewer kupingnya.

"aawww....ampun pril" rintihnya kesakitan.

"biarin, biar kuping kamu makin kya gajah" ucapku yg langsung membuat semua tertawa.

"eh..,,,...udah ayo-ayo udah jam berapa ini cepat habiskan makanan kalian dan langsung berangkat ke sekolah" ucap Bu Rita yang membuat aku yg lain langsung menghabiskan makanan kami dan langsung berpamitan untuk berangkat ke sekolah.

Bintang dan HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang