Rumah gubuk itu kini telah berubah...Bangunan tua dan lapuk itu sekarang menjelma menjadi sebuah rumah megah bak istana.
Hanya bagian teras yang bergaya panggung, ciri khas rumah adat Lampung itu saja yang tetap dipertahankan. Selebihnya, rumah itu telah direnovasi dan diperhias dengan berbagai macam ornamen dan interior kekinian.
Sepintas, orang-orang yang lewat di tepi jalan rumah itu akan mengira bahwa bangunan kokoh bercerobong asap dan beratap genteng gable roof yang berwarna coklat tua itu adalah rumah ORANG BULE. Rumah orang Eropa yang rata-rata berkonsep minimalis dan elegan.
Yaa ... Rumah peninggalan orangtuanya itu kini disulap Bondan menjadi salah satu hunian TERMEWAH di kawasan desanya.
Semua itu dibangun dengan hasil jerih payahnya selama beberapa tahun belakangan ini. Hasil dari usaha toko sparepart dan bengkelnya yang kini semakin maju pesat. Bahkan baru sebulan yang lalu, Bondan telah membuka satu cabang baru lagi di daerah Teluk Betung, guna melebarkan sayap usahanya.
Toko dan bengkel yang baru itu sepenuhnya ditangani dan dikelola oleh sahabatnya Rafa.
Ya, Rafa Ganesha, orang suruhan Rezza itu, sekarang benar-benar menjadi Tangan kanan Bondan. Selain punya kinerja bagus, Rafa orangnya sangat bertanggungjawab dan bisa dipercaya.
Lalu, mengapa satu-satunya rumah warisan orangtuanya itu, Bondan rombak secara total?
Ya... Karena Dia ingin menciptakan suasana baru di dalam rumahnya.
Bondan tak ingin semua kenangan bersama orangtuanya dulu selalu membuatnya kangen berkepanjangan.
Bondan ingin punya kehidupan dan semangat baru bersama keluarga kecilnya. Dia ingin mengubur masa lalunya yang begitu kelam.
***
"Bang Bon! Aku berangkat sekolah dulu, ya."
"Jadi-kan nanti sore, Abang menemani aku buat latihan bola ke Karang? Biar Adenya Abang ini makin bersemangat, ya kan!" rayu Catur pada Abang Bondannya dengan senyum mengembang.
Ya ... Catur sekarang sudah tumbuh menjadi seorang remaja ganteng dengan perawakannya yang tinggi dan tegap. Tingginya saja hampir sepantar dengan Abang Bondannya. Weehh!!
Saat ditinggalkan Rezza berkuliah ke Jakarta 4 tahun lalu, Catur sudah mulai persiapan ulangan kenaikan ke kelas 6 SD waktu itu. Dan kini Dia sudah duduk di kelas 9 memasuki kwartal akhir di sebuah SMP elit ternama di Bilangan Way Halim Permai, Bandar Lampung.
Dengan motor Suzuki Satria Black Predator-nya, Catur acap-kali pergi ke sekolah, sendirian, disaat Bondan begitu sibuk dengan urusan-urusan rumah maupun bisnisnya.
Sebenarnya Bondan belum mengizinkan adiknya itu harus pergi ke sekolah dengan menyetir kendaraan sendiri.
Selain Catur tidak memiliki SIM karena belum cukup umur, dia juga selalu was-was jika adiknya itu harus melewati jalur ByPass, tempat kejadian tabrak lari yang dialami oleh kedua orangtuanya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry... Bondan
RomanceMasih ingat dengan Bondan, Rezza, Catur dan Si Kecil Bimo. Bagaimana kabar mereka sekarang? Inilah sequel 2, lanjutan dari cerita KUCING. Kisah asmara antara Bondan dan Rezza yang belum tuntas. Cinta BELOK BERKELOK-KELOK. Bagaimana akhir dari hubu...