Bag. 3|Nafsu Itu Tidak Setia

4.2K 180 109
                                    

Bondan menurut saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bondan menurut saja. Dia kemudian berusaha membuka resliting celana itu agar lebih leluasa menggenggam dan meremas kontol Ipang

"Aaahhh... Enak, Bon. Enaaak. Buka sempak gua. Bukaaa! Entar gantian, lu lagi yang gua kocokin, Okeee," pintanya dengan muka semakin sange.

Bondan mengangguk. Tangan kanannya dengan kasar membuka gasper lalu melorotkan celana dan sempak Ipang hingga sebatas paha. Sementara, mata Ipang tak henti-hentinya memandangi wajah Bondan tanpa berkedip. Merasa diperhatikan seperti itu, Bondan pun balas menatapnya sambil tersenyum tipis.

"Kenapa, Pang? Kenapa lu natap gua kayak gitu?" ucap Bondan sembari mulai menyentuh batang kemaluan gede dan tebal milik Ipang

Ipang tidak menjawab. Tatapannya langsung dialihkan pada kontolnya yang sedang dielus-elus oleh orang yang baru saja dikenalnya itu dengan mata menyipit. Mulutnya mengeluarkan rintihan kecil.

"Lu sange ya, sama gua?" bisik Bondan lagi.

Ipang mengernyitkan alisnya. Dia sedikit bingung dengan pertanyaan itu.

"Gak tau, Bon."

"Mungkin, iya."

"Entah, tiba-tiba aja gua kayak enak gitu ngeliat bibir lu."

"Tapi lu tau sendiri kan, kita udah kelamaan nunggu dari tadi."

"Nunggu cewek, buat kita ngentot bareng."

"Ujung-ujungnya, nafsu gua jadi gak jelas kayak gini, bangkee!"

"Lu sendiri, kenapa mau ngebalas cipokan bibir gua, barusan?" ucap Ipang ganti bertanya.

Bondan tersentak. Dia langsung melepas genggaman tangannya dari batang kontol Ipang yang mulai berlendir.

Tubuhnya mundur dan bergeser, lalu menyandar ke dinding kamar. Dia berusaha menghilangkan rasa kagoknya dengan mengambil dan menyalakan sebilah rokok.

Ipang terkejut. Buru-buru dia menutup kontolnya dengan selimut tipis yang ada di samping bantal.

"Loh, Lu kenapa, Boy, kok menjauh?"

"Pertanyaan gua salah ya! Sorry... Gua minta maaf, kalo itu udah buat lu enggak nyaman."

"Gua gak ada maksud apa-apa, Bon. Suwerr!"

Bondan menggeleng. Kepalanya mendongak ke langit-langit. Matanya terpejam. Asap rokok itu terus mengepul, membumbung tinggi.

"Bon, sumpah! Gua minta maaf bener nih. Gua gak sengaja," tegas Ipang terus mendekat dan ikut menyandarkan badannya ke dinding kamar.

"Apa sih lu, Pang. Gak usah panik gitu, napa! Gua gak apa-apa kok."

"Sorry, gua lagi gak mood, buat bantu ngeluarin pejuh lu."

"Hati gua lagi gak tenang aja, bukan gara-gara pertanyaan lu tadi."

"Gua gak bakalan kesinggung cuma karena hal sepele," terang Bondan dengan mimik santai, berusaha menutupi suasana batinnya yang sedang berkecamuk karena Rezza.

I'm Sorry... BondanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang