Happy reading para readers♥️Saat di perjalanan tidak ada yang membuka suara hanya deru mesin dan orang yang berlalu lalang saja yang terdengar.
Hingga sampailah mereka di sebuah pekarangan rumah yang amat luas bak istana."Ehh lo bawa gue ke rumah siapa nih? ". Tanya Raina sedikit cemas.
"Lo gue bawa ke rumah om om pedofil. Gue mau jual lo sama om om!" ucap Raka dengan nada menakut nakuti.
"Ehhh awas aja kalo lo berani macam macam sama gue. Gue gibeng pala lo sampe gepeng." ucap Raina emosi.
"Yaelah emosi bener sih lo, lagian siapa juga yang mau jual lo, udah cepetan masuk. Ini rumah gue bukan om om pedofil" ucap Raka.Akhirnya mereka masuk kedalam rumah megah milik keluarga Dwitama.
"Halloooo Raka yang ganteng udah pulang nih" ucap Raka sambil teriak. Raina hanya melihatnya dengan tatapan tak percaya, pasalnya Raka ini adalah orang yang dingin, berbeda sekali jika sudah dirumah sudah seperti orang yang kurang waras. Sudah seperti bunglon saja dia berubah ubah.
"Yaampunnn Raka suara kamu itu ya, berisik banget sih. Sampe budek nih mama kamu buat" ucap Sinta Dwitama ibunya Raka.
"Hehehee maaf mah." ucap Raka sambil menyengir kuda menampilkan deretan giginya.
"Ehhh kita ada tamu ya. Kamu pasti pacarnya Raka ya?" tanya mama Raka pada Raina sehingga membuat Raina salah tingkah.
"Halo tante aku Raina temen sekolahnya Raka." ucap Raina gugup.
" Mama apa apaan sih. Dia ini temen satu sekolah Raka. Dia datang ke sini katanya mau bantuin Raka ngerjain tugas. Ya karna Raka banyak banget tugas ya dengan senang hati dong Raka terima, ya ngga Rain? ". Ucap Raka yang membuat Raina kesal.
Pasalnya dia mana ada ngomong sama Raka mau bantuin kerjain tugas. Kalau saja tidak ada mamanya Raka sudah di tampol itu mulut nya Raka."Enggg i i iya tante"ucap Raina akhirnya.
"Yaudah kamu ganti baju dulu gih. Abis itu langsung ke meja makan. Biar kita makan bareng. Ayo Raina kita ke dapur sekarang".ucap mama Raka.
"ehh iya tan" ucap Raina canggung.
"Kamu ngga usah sungkan sungkan ya. Kamu juga panggil tante mama aja biar akrab" ucap mama Raka.
" iya tan, ehh ma" ucap Raina.Saat makan tidak ada yang berbicara karna memang peraturan di keluarga Dwitama seperti itu. Tidak sopan berbicara jika saat sedang makan.
Setelah selesai makan Raina membantu mama Raka membersihkan piring kotor.
Kemudian berbincang bincang di ruang tamu."Nak Raina sudah berapa lama dekat dengan Raka".tanya mama Raka.
"Mmm belum lama mah, kit" ucapan Raina langsung di potong oleh Raka.
"Mah apaan sihh. Raka kan mau kerjain tugas ma, jadi mama jangan ganggu dulu ya,ok". Ucap Raka.
"Hmmm yaudah deh mama ngga ganggu kalian berdua lagi, pengen banget sih berduaan!". Ucap mama Raka meledek.
" Ihhh udah deh ma jangan mulai" ucap Raka jengah dengan kelakuan mamanya.
"Ok ok mama keatas dulu ya"ucap mama Raka.
Setelah mama Raka pergi, barulah Raina buka suara. Namun saat ingin berbicara Raka sudah lebih dulu memotong ucapan nya.
"Husssttt diem gue ngga nerima komentar ataupun penolakan. Kalo lo sampe ngga nurut sama apa yang gue perintahin, lo bakal gue buat menderita selamanya. " ucap Raka menjelaskan.
" Sekarang lo harua ngerjain tugas tugas gue
Ngga banyak kok cuma 4 mapel, dan harus seleaai hari ini" lanjutnya.
" Dasar ngga punya hati lo, yaudah cepetan mana buku nya? " ucap Raina pasrah. Ia hanya tak ingin terus terusan berurusan dengan segala hal yang menyangkut Raka.
"Nih lo kerjain bahasa indonesia,matematika, fisika sama sejarah" ucap Raka menjelaskan.Raina sampe dibuat kaget, bagaimana tidak pelajaran pelajaran itu semuanya banyak yang harus di ditulis dan akan memakan waktu yang cukup lama.
Mau tak mau Raina harus cepat cepat menyelesaikan tugas Raka agar bisa cepat pulang. Kalau tidak ia bisa dimarahi oleh ayahnya karna pulang lama. Ia juga tidak mengabari kerumah karna Hpnya tertinggal di rumah tadi pagi.***
Hari telah menunjukkan pukul 17.00, Raina yang mengerjakan tugas tugas Raka tampak gelisah. Ia selalu melihat jam dinding yang ada dirumah Raka. Hari sudah sore tugas yang ia kerjakan juga belum selesai, ia bingung harus bagaimana. Ia takut jika ia akan ayahnya akan marah karna ia pulang lama sekali apalagi ia tidak mengabari orang yang ada si rumahnya ia sedang berada dimana.Raka yang baru kembali dari dalam kamarnya pun aneh melihat Raina yang tampak gelisah.
"Eh lo kenapa kok gelisah gitu. Pusing ya mikirin jawabannya. Katanya pinter tapi masih segitu kok udah pusing" ucap Raka.
"Lo tuh ya ngga bisa dikit aja, kalo ngomong itu pake otak. Nih ya gara gara lo, pertama gue jadi pulang telat karna ngerjain tugas lo. Kedua gara gara lo juga gue ngga jadi nyari kerja padahal gue lagi butuh duit tau nggak.
Dan yang ketiga gue ngga tau bakalan kena marah atau nggak karna sampe jam segini gue belum balik juga ke rumah." ucap Raina."Apa sih salah gue sampe lo segitu benci nya sama gue" sambung nya lagi.
" ya lo kan" ucapan Raka langsung dipotong oleh Raina.
" Iya gue tau, gue ini anak orang miskin tapi bukan berarti lo bisa semena mena sama orang. Dasar ngga punya hati"ucap Raina sambil mengambil tas nya dimeja dan meninggalkan Raka yang berdiri diam mencerna semua omongan Raina.
" Apa gue udah kelewatan ya? ". Batin Raka.
🔥🔥
Gadis berambut sebahu itu berjalan tergesa gesa sambil menenteng tas nya. Ia kelihatan cemas. Pasalnya hari semakin sore ia juga tidak membawa kendaraan, uangnya juga sudah habis saat disekolah tadi. Ia merutuki kesalahan nya yang mengikuti Raka kerumahnya. Ya gadis itu adalah Raina. Ia binggung harus pulang bagaimana. sementara jarak dari rumah Raka ke rumahnya itu jauh. Saat tengah bergelut dengan pikiran nya yang kacau tiba tiba ada seseorang yang mencekal tangannya...
Hai hai guys. Aku up lagi nih.
Jangan lupa votte dan comment ya.
Supaya makin semangat buat up
IloveuRenitaSimarmata
KAMU SEDANG MEMBACA
Raina
Fiksi RemajaRaina seorang gadis cantik yang tinggal bersama kedua orang tuanya yang sederhana. Masuk kedalam lingkup permasalahan yang rumit dan berurusan dengan orang terkaya di indonesia. Author pov Deg... "Mampus nih bakalan kena hukum lagi dah gue" batin R...