part 2💜

18 8 0
                                    

Happy reading guys☺

Raina pov

"woy cewek jadi jadian mau kemana lo"
Salah satu dari anggota the bad boy itu bersuara. Ntah lah gue gak tau namanya siapa yang pasti itu bagian dari geng the bad boy sesuai dengan yang di tunjukin Elkana ke gue tadi.
Ya gue sih nggak ambil pusing ya karena gue rasa dia ngga manggil gue. 

Gue pun jalan terus sampe satu diantara mereka bicara sama Elkana.

"Eh El tuh temen lo yang pendek,  jelek itu ternyata tuli juga ya?  Gue baru tau..  Kasian amat idupnya hahaha" ucap salah satu anggota mereka.

"Eh lo ngomong sama gue" ucap gue datar.
"Lah iya! emang  siapa disini yang  mukak nya jelek, trus pendek selain lo"  ucapnya terdengar sedikit menjengkelkan di telingga gue.
"Oh sorry ya gue males ngomong sama orang yang sok kenal keyak lo". Ucap gue dengan rasa kesal.  Ya siapa sih yang ga kesal kalo di  permalukan di depan umum kek gitu.   Yakali gue juga masih punya harga diri keles.
Setelah itu gue langsung pergi ke kelas dengan cepat sampe ngga peduli lagi dengan  teman  gue yang manggil manggil dari belakang.

Ada rasa sedih dan kecewa di hati gue.  " apa segitu buruk nya gue ya sampe di hina banget di depan umum. Bukan nya semua orang itu sama aja. Sama sama di ciptain Tuhan dengan kelebihan dan kekurangan masing masing". Ucap gue dalam hati.

Raka pov
"udah lah raf.  Mulut lo lama lama kaya heters kurang belayan aja dah.  Nyiyir  mulu. Kasian ntar nangis baru tau lo" ucap gue panjang lebar .ya karna yang ngomong sama cewek  tadi itu Rafael gila.  Ya gue juga gatau kenapa gue peduli amat ngomongin dia. Ada sedikit rasa kasihan liat dia di permaluin sama Rafa.

"Yaudah kelas kuy, bentar lagi bel nih". Ucap  ilham.
Kemudian kita ke kelas masing masing.
Ya kita emang beda kelas gue, Rafa, dan Adit satu kelas di kelas XII stm sedangkan  Egia dan Ilham mereka di kelas 12 TIK.

Author pov

Saat ini jam pelajaran  bahasa jerman tengah berlangsung. Terlihat Raina yang tidak  fokus mendengarkan penjelasan guru di depan. Ntah apa yang ada di pikiran anak itu sekarang.

"bu saya permisi sebentar ya bu mau ke toilet" ucap Raina sopan pada wanita paru baya didepan yang tengah menjelaskan materi.

"baiklah Rain, tapi kamu jangan bohongi ibu lagi ya. Awas kalo kamu bohong".ucap bu Rita     guru yang mengajar. Pasalnya Raina kalo permisi ke Toilet kadang hanya alibi saja. Ia
Akan pergi ke kantin,  taman belakang sekolah atau kadang rooftop dengan alasan ke toilet.

                              🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Semilir angin bertiup menerpa wajah seorang gadis yang tengah duduk di kursi panjang di taman itu. Angin bertiup bersamaan dengan jatuhnya dedaunan kering menambah suasana nyaman dan tenang  di situ.

Ya gadis itu adalah Raina, yang tengah duduk di kursi taman belakang sekolahnya. Ia sering ke sini  selain karena tempatnya yang agak sepi ia juga merasa tempat ini adalah tempat yang nyaman untuk menyidiri. 
Tempat ini juga memberikan kenyamanan dan ketenangan tersendiri baginya.

Gue harus cari uang di mana ya. Ga tega gue ngomong sama bonyok soal tagihan biaya sekolah apalagi itu gak Sedikit. Gumamnya sendiri sembari melihat ke atas langit cerah siang ini.

"Gue harus nyari kemana uang sebanyak itu dalam satu minggu."lanjutnya.

   Flashback on
"Permisi bu" sapa Raina sambil mengetuk pintu kantor itu pelan.
"ya Rain silahkan masuk" ucap bu Devi selaku guru BK
"ada apa ya bu. Ibu manggil saya" ucap Raina sopan pada wanita yang umurnya kira kira 40 tahunan itu.

"Begini Rain, minggu depan kalian kan akan mengadakan ujian sekolah. Jadi kamu harus melunasi uang sekolah kamu agar dapat mengikuti ujian itu. Mengingat kamu juga banyak menunggak  mulai beberapa  bulan yang lalu. Ibu hanya bisa memberi waktu kamu selama seminggu ini.
Kalau kamu gak bisa melunasinya terpaksa kamu tidak bisa mengikuti ujian dan kamu di DO dari sekolah ini" ucap Bu Devi menjelaskan

"baik bu.. Nanti saya usahakan akan membayar dan melunasinya segera."ucap Raina lemah.
Kalau begitu saya permisi dulu buk". Lanjutnya.
  Flashback of.

"Hufftt gue gak tega ngomong ini sama bonyok  apa lagi menyangkut tentang uang yang banyak gini"ucapnya membuang nafas kasar.

"Kayaknya gue harus kerja deh. Tapi kerja dimana ya. Apa ada yang mau nerima gue kerja apalagi gue masih sekolah." gumam Raina pelan.

Saat tengah kalut dengan pikiran nya tiba tiba ada tangan yang memegang pundak nya. Hingga ia tersentak kaget

Hayoo penasaran ga readers gimana kelanjuttannya.
penasaran?🙁
Kalo ngga sih juga ngga papa. Aku mah apa
Sorry typo betebaran
🙁😂

Disini aku bakal ceritain semua tentang Raina. 💜
So jangan lupa votte and comment supaya aku semangat buat publishnya gusy💞💞

💕💕

.

RainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang