Perpisahan

16 1 0
                                    

Di pagi hari yang cerah ada seorang anak bernama Nesa yang sifatnya periang,baik hati,dan lucu.Dia memiliki sahabat dari kecil sampai sekarang kelas IX SMP pun bersama.Dia bernama putri.Dia sebenarnya memiliki penyakit yang tidak diketahui oleh Nesa terkecuali ibunya sendiri dan itu cukup parah.

Pada suatu hari di SMP PELITA akan diadakan perlombaan lari secara paralel yang diikuti seluruh siswa.Nesa dan Putri sangat antusias mendengar berita tersebut dan mereka pun ikut berpartisipasi dalam perlombaan ini.

"Aku yakin kita bisa memenangkan perlombaan ini,"ucap Nesa dengan yakin.

"Iyha aku juga yakin kita bisa bekerja sama dengan baik supaya bisa menang dalam perlombaan ini,"ucap Putri panjang lebar.

"Bagaimana kalau kita berlatih besok?"tanya Nesa.

"Boleh juga tuh,mau dimana latihannya?"tanya balik.

"Di tempat biasa saja,disamping rumahku"jawab Nesa.
"Oke sampai ketemu besok,dahh"ucap puti sambil melambaikan tangan.

Keesokan harinya,Nesa sedang bersiap untuk olahraga bersama sahabatnya Putri.Nesa menunggu kedatangan putri yg tak kelihatan batang hidungnya.Lima belas menit kemudian,Putri sampai dirumah Nesa.

"Maaf ya aku telat tadi dijalan macet,"ucap putri.

"Its okay,"ucap Nesa dengan gayanya menjawab dengan bahasa inggris.

"Ayo kita mulai latihan!"ajak Putri

"Ayo...."ucap Nesa.

Pertama mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu.Setelah selesai pemanasan mereka langsung lari lari kecil dan ujungnya balapan lari.

"Put,tungguin aku!!"ucap Nesa dengan nafas tersegal segal.

"Ayo Nesa,semangat!!!!!"ucap Putri

"Semangat!!"ucap Nesa sambil mengangkat satu tangan yang mengepal.
 
Hari sudah siang,Nesa dan Putri kembali ke rumah Nesa untuk beristirahat sebentar.

"Aku ambilkan minum dulu buat kamu yah Put,"ucap Nesa

"Oke,"jawab Putri

"Diminum dulu sebelum kamu pulang"ucap Nesa

"Baiklah,"ucap Putri sambil bersiap untuk pulang.

"Ya sudah aku pulang dulu yah, Nes"ucap Putri

"Iya hati hati,kabarin kalau sudah sampai rumah"ucap Nesa dengan penuh perhatian.

Besok adalah hari dimana perlombaan lari dimulai.Dari semalam Putri sudah merasa tidak sehat kepalanya pusing dan mual mual yang membuat wajahnya terlihat pucat.Putri tidak mau sampai Nesa tahu kalau dirinya sakit.

Pada suatu hari Nesa menemui Putri dikelas yang sudah siap mengikuti lomba.Putri berusaha menyembunyikan rasa sakitnya dihadapan sahabatnya.Nesa melihat sahabatnya yang terlihat lemas dan pucat.

"Kamu baik baik aja kan?"tanya Nesa

"Aku baik baik saja kok,ayo kita ke lapangan sebentar lagi lomba di mulai,"jawab Putri

Tiba saatnya,perlombaan akan segera dimulai siswa siswi diharap berbaris di garis start.Tak lama peluit berbunyi tandanya perlombaan sudah dimulai dan siswa siswi pun berlari dengan penuh semangat .Tak lain dengan Nesa dan Putri yang sangat antusias dan sangat bersemangat.Pada saat hampir menuju garis finish Putri merasa pusing yang tak karuan.

Tiba tiba saja Putri jatuh pingsang membuat orang berbondong bondong membawa Putri kerumah sakit.Nesa sangat cemas dan khawatir ia tidak ingin sahabatnya kenapa kenapa.Nesa langsung menghubungi ibunya Putri .Tak lama kemudian ibu dari Putri datang dengan perasaan cemas.

"Bagaimana Putri bisa pingsan Nes?"tanya Ratna sambil menangis.

"Aku juga tidak tahu tante,tiba tiba saja Putri sudah pingsan"jawab Nesa. 

Dokter langsung menangani putri.Nesa dan Ratna ibu dari putri merasa cemas dan khawatir semoga saja Putri tidak kenapa-napa.Dokter pun keluar dari ruangan,Nesa dan ibu Ratna langsung menghampiri dan memberitahu keadaan Putri.

"Dok bagaimana keadaan Putri?Putri gak kenapa napa kan dok?"tanya Nesa dengan cemas.

"Putri mengidap kanker otak stadium 4"ucap dokter dengan terus terang.

"Apa!!!"ucap Nesa yang terkejut.Selama ini Putri tidak pernah cerita tentang penyakit yang dapat merenggang nyawa.

"Tante apakah sudah tahu kalau putri terkena kanker?"tanya Nesa sambil manahan tangisnya.

"Tante memang sudah tahu"jawab ibu Ratna.

"Kenapa tante gak pernah cerita ke Nesa?"ucap Nesa sambil menangis histeris.

"Karna Putri tidak mau membuat kamu khawatir dan cemas dengan penyakitnya"jawab Ratna.

"Sebenarnya tante sudah melarangnya untuk ikut perlombaan itu tapi dia tidak mau"sambung Ratna.

"Apa sahabat saya bisa sembuh dok?"ucap Nesa kepada dokter

"Kemungkinan sangat kecil sebab kanker dalam tubuh Putri sudah menyebar keseluruh tubuhnya"jawab dokter dengan panjang lebar.

Nesa langsung lemas mendengar penjelas dari dokter dan menangis.
Nesa berlari menuju ruangan Putri sambil mengusap air matanya yang turun begitu deras.Nesa melihat Putri yang kini terbaring lemas diatas ranjang rumah sakit.Tak terasa hari sudah malam aku sudah mengeluarkan banyak air mata yang membuat mataku sembab dan pamit pulang kepada ibu Ratna.

Keesokan harinya aku kembali kerumah sakit untuk menjenguk sahabatku.Sampai didepan ruangan Putri,Nesa melihat ibu Ratna menangis sampai matanya sembab.Aku pun bertanya tanya.

"Tante kenapa menangis?bagaimana keadaan putri?"tanya Nesa.Ibu Ratna pun tak kuat untuk memberitahu tentang Putri.

"Jawab tante!"tegas Nesa

"Nesa,Putri sudah tidak ada"jawab ibu ratna dengan nada sedih dan tak tahan menahan air matanya.Nesa pun terkejut dan meneteskan air mata.Nesa langsung masuk ruangan dan melihat tubuh Putri sudah tertutupi selimut.

"Put put bangun ini aku Nesa"tangis Nesa yang tidak menyangka akan kehilangan sahabanya secepat ini.

"Plis..Put bangun aku gak mau kamu pergi dan jangan tinggalin aku,Put"Nesa tak berhenti menangis.Nesa akan merindukanmu,semoga kamu tenang disana.Jangan lupain aku ya Put.

***
Baper ngga nih bacanya?? Aku aja baper hampir nangis nihhh wkwkw.
Cerita yang ini dibuat oleh Anggun,mau tau bio singkatnya?

Namanya Anggun Suci Ramadhani anak terakhir dari empat bersaudara.Anaknya tinggi , cecan , pinter pula.Kalian bisa berkomunikasi dengannya lewat

IG : @anggun_sucii

Wattpad :AnggunSuci8

🍀🍀🍀
Salam dari afa😊

INSPIRASIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang