Bertemu

712 92 3
                                    

Hari ini adalah hari pertama (Name) menapaki sekolah hero terkenal yang tak lain adalah UA sebagai siswa resmi. Setelah sarapan dia pun berangkat bersama Bakugo yang sudah menunggunya di depan rumahnya.

"Berangkat dulu kak" kata (Name) sambil melabaikan tangannya kepada (B/N).

"LAMA...!!!" bentaknya mendengar suara langkah kaki mungil (Name) yang mendekat. "Mohon maaf yang sebesar-besarnya, tuan putri ini perlu persiapan untuk pergi!" sahut (name) dengan menirukan gaya seorang putri yang memberikan hormat.

Tanpa membalasnya, bakugo buang muka dan berjalan meninggalkan (name) seperti biasa.

"Tuman-_-!" Kesal (name) yang merasa di abaikan "lihat saja nanti, akan kubalas!"

------------------_--------------------_---------------_-------

Di kelas 1-A Bakugo memilih tempat duduknya. (Name) juga demikian, tapi dia memilih tempat duduk agak jauh dari Bakugo.

"Oi, kenapa kau duduk jauh jauh begitu?" Tanya Bakugo. Namun (Name) hanya memalingkan muka seperti yang dilakukan Bakugo tadi.

Merasa di abaikan, Bakugo merasa kesal. "Oi, Oi, Oi, beraninya kau-" "Buodo Amat, sereh lu mo ngapain. Gw mo duduk disini!!" Sahut (Name) ngegas, tapi entah kenapa Bakugo jadi diam. "Tch!" Umpat nya.

Beberapa saat kemudian Hiroaki masuk ke dalam kelas. Melihat hal tersebut (Name) berdiri dan mendekat ke Hiroaki.

"Kamu!" Panggil (Name)
"(First Name-san?" Sahut nya
"Anu aku mau bilang terimakasih untuk waktu itu" jelas (Name)
Hiroaki pun sedikit telmi dan berusaha mengingat, sedangkan Bakugo entah kenapa mulai terusik.

"Woi, siapa lu?" Tanyanya dengan nada yang tidak mengenakkan.
"hmm... Oh aku ingat. Iyah, tidak apa-apa." Jawab Hiroaki pada (Name) tanpa memikirkan Bakugo.

"WOI!!! BERANINYA KAU MENGABAIKANKU?!!" Sentak Bakugo emosi
"Ah maaf, aku masih fokus dengan (F/N)-san, jadi aku tidak tau ada kamu" kata Hiroaki dengan santai.
"Ahahaha... Maaf ya Hiroki-san. Dia memang seperti itu!?" Kata (Name) merasa tidak enak.
"Hiroki? Siapa?" Tanya Hiroaki yang bingung.
DEG. Rasa malu langsung menyelimuti (Name) "Eh? Bukan kah itu namamu?" Tanya name memastikan, mendengar hal tersebut Hiroaki tertawa kecil "(F/N)-san nama ku itu Hiroaki Hatori, Hi-ro-a-ki Ha-to-ri." Jelasnya yang sukses membuat semburat merah mucul di pipi (Name)

Reader POV

"Heee? Apa yang kulakukan" kataku dalam hati sambil memegang pipi ku yang memanas "Ahahaha, Maafkan aku ya, sekali lagi maaf!" Jawabku tunggu tapi kenapa aku tertawa? Ah....

Dengan perasaan malu aku kembali ketempat duduku. Dan tak kusangka Hiroki ah... Maksudku Hiroaki malah memilih tempat duduk di samping ku? Ahhh.... Rasa malu ini membuatku ingin mati saja😭😭

"Anu.. (F/N)-san..." Panggilnya yang pasti membuat ku kaget "Ah, i-iya?" Melihatku bersikap salah tingkah begini membuat nya tertawa kecil, tapi dia menahan agar tawa itu tak keluar. "Kalau kamu mau, kamu bisa memanggil ku dengan nama belakangku kok." Senyum yang dia lontarkan padaku begitu tulus, dan yah, aku meleleh😖 dan tak bisa menjawab sepatah katapun, aku hanya bisa menyembunyikan wajahku yang memerah sempurna.

Author POV

Entahlah, apa pun yang terjadi Bakugo merasa terbakar disini. Namun dia hanya dia diam dan meredam perasaannya. Eh? Bukan kah aneh seorang Bakugo meredam amarah? Apa dia lakukan? Kenapa hanya diam saja?

Beberapa saat kemudian beberapa siswa pun memasuki kelas tersebut suasana menjadi semakin ramai, terutama saat seorang berkacamata memarahi Bakugo. Yah namanya Bakugo mana mau di marahi. Alhasil mereka hanya berdebat.

"Ah? Midoriya-san?" Kata (Name) saat melihat Midoriya masuk yang membuat semua orang menoleh ke arah si rambut hijau yang bertingkah kikuk.

Blocking (Tidak Dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang