CHAPTER SEBELAS

2.9K 130 0
                                    

"Sakura" tidak ada sahutan "hn, dimana dia" Sasuke berjalan keluar kamar menuju lantai dasar Villa yang dihuni olehnya, Sakura dan teman teman lainnya. Tap Tap Tap

"Oi teme, para ibu ibu sedang berada didapur membuat sarapan" si pecinta ramen itu sudah dapat menebak apa yang ada dipikiran teman flatnya itu - mencari Sakura chan. Sasuke hanya meliriknya sekilas kemudian berlalu menuju halaman depan sejenak menghirup udara segar

"SARAPAN SUDAH SIAP !! hei para kaum duda" suara nyaring itu jelas keluar dari tenggorokan Ino, hingga terlihat pita suaranya seakan mau lepas "hoam, mendokusai" Semua berjalan menuju kedapur terkecuali Sasuke  

"eh, dimana Sasuke-kun?" bertanya pada para kaum duda, mereka hanya saling melempar tatapan. Merotasikan bola matanya Sakura mendengus kesal "aku melihatnya berjalan keluar Villa" si senyum palsu Sai berbicara "Sakura-chan, sepertinya teme mencarimu tadi, terlihat sekali raut wajahnya begitu kesal saat wajahnya menoleh kekanan kiri mungkin karna tidak menemukanmu" jedanya "ehem, apa hubungan kau dan teme-"

"Kami sepasang kekasih" jawabnya antusias, menghela napas sebentar "sejak tadi malam" krik krik semua terdiam memandangi Sakura, mencerna apa yang barusan diucapkannya "forehead .. kau" Ino berucap pelan setelah sebelumnya membeo "YATTA !! KAU BERHASIL MELEPAS STATUS JANDAMU FOREHEAD" Sakura melempar tatapan tajam pada sahabat pirangnya itu karna selalu saja heboh 

"Sakura-Chan selamat dattebayo khikhikhi akhirnya kau dan teme menjadi sepasang kekasih" cengirnya, bersamaan dengan yang lain juga saling mengucapkan selamat "Aku akan memanggil Sasuke-kun dulu kalian makanlah saja dulu tidak perlu menunggu kami" 

"Kami akan menunggu kalian, santai saja" ucap Neji , Sakura mengangguk sekilas kemudian pergi dari ruang makan

"Sasuke-kun, sarapan sudah siap ayo masuk" Sasuke menoleh menatap Sakura dari atas kebawah, yang ditatap pun merona melirik kearah lantai "apa yang ada ditanganmu" tanyanya saat melihat sesuatu yang dibawa oleh gadisnya 

"eh hehe, taraa !! aku membuat miso soup dan aku ingin kau yang pertama kali mencobanya" sambil menjunjung tinggi mangkuk yang berisi sup rumput laut buatannya kearah Sasuke "kau yang membuatnya ? sendiri ?" alisnya terangkat sebelah

Merasa tersinggung oleh ucapan Sasuke "Kau meremehkan keahlian memasakku Uchiha?" berkata sambil sebelah tangan berkacak pinggang, menghela napas berat "hn, bukan maksudku Sakura, kau seperti beruang yang diganggu saat hibernasi saja" ucapnya santai, tak sadar membuat amarah gadis dihadapannya malah semakin tersulut

"APA KATAMU, BERUANG ?!" mendecih, berbalik badan bermaksud pergi, melirik lewat ekor matanya "malam ini, kita pisah ranjang" melanjutkan langkahnya, tetapi sebelum sampai pintu masuk sebuah tangan besar melingkar dipinggang dan dadanya "....." hening

"Maaf" kedua matanya membola, mulutnya terbuka kecil, pikirnya pria dingin nan penuh ego ini tak kan mudah mengucapkan maaf semudah menghirup udara seperti pada umumnya, tapi ternyata

"Sasuke-kun" hampir saja Sakura menjatuhkan mangkuk dalam pegangannya "hn,"

"Kau bilang apa barusan" tanyanya untuk memastikan "Lupakan"

"hahh, baiklah akupun minta maaf sudah marah dan membentakmu Sasuke-kun" pikirnya tak ada guna berdebat dengan pria ini meski masih emosi, lagipula mereka baru saja membuat komitmen sungguh kekanak kanakan 

Sasuke membalikan badan Sakura menghadapnya "berikan aku suapan sup mu itu" mengangguk semangat Sakura mengambilkan satu suapan untuk Sasuke "aaaaa" diarahkannya pada mulut Sasuke

"Hn, enak" mata Sakura berbinar mendengar pujian dari kekasihnya, Sasuke mengambil satu suapan sup tersebut mengarahkan pada mulut Sakura, gadis itu tidak menolak dan menerima suapan Sasuke

"....." Sasuke pergi meninggalkan Sakura membiarkan gadis itu menyadari letak kesalahannya, kau sungguh percaya diri sekali eh Sakura  "hweekk" setelah sepersekian detik terdiam Sakura akhirnya menyuarakan ekspresinya, mengibaskan satu tangannya didepan mulut matanya menyipit bibirnya mengatup rapat "hah, asin sekali" 

"eh, dimana dia" gumamnya kecil "Shannaroo pasti dia sedang menertawakanku sekarang" menunduk lesu kemudian berjalan menuju ruang makan

"OI TEME !! lama sekali kau apa saja yang kalian lakukan diluar, perutku sedari tadi sudah berteriak tau, eh dimana Sakura-chan"

"tsk, berisik" mengambil duduk disebelah Shikamaru melirik ke yang lainnya "kalian makanlah, Sakura akan datang sebentar lagi" terdengar suara langkah kaki, sudah bisa ditebak siapa pemiliknya

"Sakura kenapa kau tampak murung, dan yang kaubawa itu, miso soup?" menyadari ekspresi gadis musim semi itu membuat Temari bertanya "ah iya, em jangan dimakan sup nya yang dimeja itu" ucapnya lesu

"heh, kenapa jidat? ini mubadzir, aku akan memakannya aku ingin mencoba masakanmu yang terlihat lezat ini" diambilnya dimangkuk kecil oleh Ino, dan setelahnya dimakan gadis pirang itu terdiam sebentar setelahnya berlari cepat kearah wastafel "hweeeehkk, uhuk uhuk" 

"Pelan pelan, ini minumlah" Sai menyerahkan air putih kepada kekasinya, Ino. Sakura mendengus lelah "kan, sudah kuperingatkan" dalam hati sasuke benar benar menertawakan gadisnya itu yang lain hanya tersenyum canggung

Sakura berjalan keluar dari ruang makan sebelum Ten Ten memanggilnya "Sakura-chan, kau mau kemana kau bahkan belum sarapan" membalikkan badan, tersenyum sebentar "aku ingin kekamar saja Ten Ten, aku sedang tidak berselera" 

Buru buru Sakura menuju kamarnya yang ia tempati bersama Sasuke, tidak ingin ada suara lain mengehentikan langkahnya. cklek - kriet - blam "hah" melemparkan tubuhnya keranjang besar "kenapa rasanya tidak nyaman" menggesek gesekan pelan kedua pahanya, dengan malas dia bangkit menuju kamar mandi

Sasuke tampak mengawasi sekeliling kamarnya, yang dicari tak ada. Salah, ternyata sedang dikamar mandi yang dicarinya "hn," berjalan menuju balkon kamar

"hah, ternyata ini yang membuatku menjadi sensitif menyebalkan" gerutunya, mengambil phonselnya untuk menghubungi seseorang dan setelah panggilannya terjawab "Ino, aku minta pembalutmu sekarang juga bawa kekamarku, kau sedang datang bulan juga kan cepat bawakan ya arigatou" tertawa geli karna seenaknya sendiri menyuruh sahabatnya

cklek - kriet "hei tidak bisakah kau mengetuk duluan, dasar babi" omelnya "haeh, sudahlah jangan marah terus Saku" 

"aku tidak marah, hanya kaget bagaimana jika ternyata Sasuke yang datang" penasaran kemudian bertanya "kenapa jika Sasuke yang datang?" 

"aku berniat mengunci kamar setelah kau mengantarkan pembalut untukku" jelasnya datar "hm begitu, asal kau tahu Sasuke tak ada diruang makan dia sudah pergi beberapa saat setelah kau pergi"

"heh, benarkah lalu kemana dia" tanyanya penasaran "tanyakan saja pada cicak dibalik lemarimu" Ino melengos pergi tanpa memperdulikan cibiran Sakura padanya, menghendikkan kedua bahunya kemudian berjalan kearah lemari mengambil celana dalamnya bersamaan dengan pembalut yang dibawanya, Sakura mulai menempelkan pembalut di cd nya dan berdiri disisi ranjang yang dekat dengan balkon  

Bugh

"KKYYYAAA!!!"

Sorry But Thank YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang