7: Permen Kis (Soolia)

764 68 14
                                    


"Soobin," panggil Lia pada Soobin-pacarnya.

Soobin yang tengah sibuk dengan gawai pintarnya-ponsel- tak bergeming sama sekali.

Lia mendengus kesal lalu menyenggol bahu Soobin.

"Apa?" sahut Soobin yang tatapannya tak beralih dari ponsel.

Lia menangkup kedua pipi Soobin. "Soobin! Tatap aku ih kalo aku panggil!"

Soobin melepaskan tangan Lia dari pipinya dan memilih untuk menggenggam tangan Lia. "Iya Li, kenapa hmm?"

Lia menyodorkan satu bungkus permen bersponsor 'kis,' pada Soobin. "Kamu mau? Aku dikasih sama Minho tad—"

"Atas dasar apa Minho ngasih kamu permen?" cela Soobin.

Lia terkikik pelan, ia tahu Soobin itu senang sekali cemburu jika Lia dekat dengan lelaki selain dirinya. "Nggak, dia cuma ngasih, katanya dia nggak suka permen makanya dia kasih ke aku."

Soobin menatap Lia seksama. "Hm? Beneran? Bukan karena dia suka sama kamu 'kan? Atau dia mau dekat-dekat sama kamu?"

Lia menggerutu, capek dia tuh kalau ngomong sama Soobin. Lia pun tak mendengarkan apa yang Soobin tanyakan dan memilih mengambil salah satu buah permen kis.

Lalu Lia membaca tulisan yang ada dibelakang plastik permen. "I believe you—" Lia menjeda ucapannya. "Soobin, kamu kapan percaya sama semua omongan aku?"

Soobin mengernyitkan dahinya. "Maksud kamu?"

Lia menghela napas pasrah. "Nggak, itu cuma quotes pendek dari permen."

Soobin berpikir sejenak, berusaha mencerna ucapan Lia.

Sedetik kemudian, Soobin tersenyum dan mengusak rambut Lia.

"Aku selalu percaya sama kamu, kok, Li."

Lia menepis tangan Soobin. "Gak, gak percaya."

"Loh? Bukannya kamu ya yang nggak percaya sama aku?" goda Soobin.

"Nggak peka, nggak peka, nggak peka!  Kamu tuh ya suka banget cemburuan, aku tuh cuma temenan sama cowok yang lain, gak lebih! Kamu aja yang selalu nganggep aku punya perasaan lebih sama yang lain! Kesel aku lama-lama sama kamu!" celoteh Lia.

Soobin menganga sempurna. "H-hah...?"

Lia memalingkan badannya dari Soobin.

Soobin langsung memeluk Lia dari belakang. "Lia, aku tuh cemburu sama kamu karena aku bener-bener cinta sama kamu."

"Tapi aku nggak suka! Kamu berlebihan banget tau," balas Lia.

Soobin tersenyum. "Kamu inget, gak? Waktu itu kamu mau manas-manasi aku dengan cara peluk-pelukan sama Sunwoo, aku nggak peduliin itu karena emang kamu cuma main-main sama Sunwoo, tau-tau pas aku datengin kamu, eh kamu malah ngambek katanya gara-gara aku nggak cemburu kamu main Sunwoo."

Pipi Lia langsung merona, ia malu ketika harus mengingat kejadian itu lagi.

"E-enggak, kok! Emang kapan aku bilang gitu?" tolak Lia.

"Baru minggu yang lalu sih, masa lupa? Apa kamu sengaja lupa buat bela diri sendiri?" koreksi Soobin.

Lia berdecak. "Iya deh iya! Kamu boleh cemburu sama aku!"

Soobin nyengir. "Gitu dong, tandanya 'kan aku sayang sama kamu." Lalu Soobin berpikir sejenak. "Omong-omong permen kis... Lia, hadep sini dong."

Lia membalikkan badannya, sedetik kemudian ia terpaku karena...

Chu~

Soobin mengecup bibir Lia.

"Permintaan maaf karena sering posesif banget kekamu."


e n d .

A/N: 

Masih ada yang baca story ini? :)

Kalo ada, syukur deh, aku ngerencanain slow update tp tetep update kok, gak kayak dulu2, suka ngilang tiba-tiba wkwk.

Btw, ini short story ya, bukan oneshoot? :(((





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshoot, TXT ft. ITZY (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang