Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐝🐝
"Bagaimana apa masih sakit barbie?" tanya Taehyung pada Lisa.
Ya Taehyung sudah mengantar Lisa kerumah dokter Woobin untuk mengobati luka ditangan Lisa. Taehyung tadi sempat dibuat kewalahan karena teriakan Lisa menahan sakit saat diobati. Bahkan beberapa saat sebelum memasuki rumah dokter Woobin , tangan Lisa sempat membiru dan membuat Taehyung panik.
Tapi untunglah sekarang tangan Lisa sudah mulai membaik sepulang dari rumah dokter Woobin , tanda kebiruan pun sudah mulai menghilang. Taehyung mengumpat dalam hati ketika mengingat bagaimana Lisa tersenyum ceria tadi pagi saat tau ia yang akan mengantar Lisa ke sekolah. Bahkan Lisa juga sempat mencium bibir Jungkook didepan matanya.
Ketahuilah Taehyung bukannya cemburu , tapi apakah Lisa tidak merasakan sakit sama sekali tadi? bisa-bisa nya ia terlihat baik-baik saja didepan Jungkook.
Dan sekarang mereka masih berada didalam mobil Taehyung , tepat didepan gedung sekolah Lisa.
"Sudah membaik uncle , jangan khawatir aku baik-baik saja"
"Barbie kau gila? bagaimana bisa kau menahan rasa sakit itu? aku bahkan tadi sempat ragu mengingat cairan apa yang mengenai lenganmu. Bisa-bisa nya kau terlihat seperti orang yang seakan hanya terkena goresan silet didepan Jungkook"
Taehyung benar-benar tidak habis pikir. Dia bahkan ingin sekali mengumpati Jungkook jika saja orang itu ada didepan nya sekarang.
Apa Jungkook benar-benar tidak peka dengan luka ditangan Lisa? Oh Tuhan..
"Aku hanya tidak ingin membuat Daddy khawatir uncle" lirih Lisa menunduk.
"Itu wajar sayang , dia Ayahmu" geram Taehyung menatap Lisa.
"Sudahlah uncle , aku tidak papa" Lisa mendongak membalas tatapan Taehyung.
"Kau cemburu?" tanya Taehyung ragu.
"Cemburu?" Lisa mengerutkan dahinya bingung.
"Iya cemburu. Kau cemburu pada Nancy?"
"Itu mungkin wajar ketika mengetahui Ayahnya lebih memilih pergi dengan kekasih nya daripada Putrinya sendiri" jawabnya kembali menunduk lesu.
"Tapi sirat wajahmu tidak mengatakan itu barbie , aku tau perasaanmu yang sebenarnya. Aku rasanya ingin sekali memenggal kepada Daddy mu itu detik ini juga. Aku bahkan tidak yakin kalau dia pemilik perusahan Jeon Company , mengingat bodohnya dia yang bisa kau kelabui semudah itu"
