Sejak kecil kami selalu bersama, sekolah ditempat yang sama, bahkan tempat tinggal kami pun beriringan. Entah sejak kapan, kami mulai seperti bermusuhan. Saling menjahili satu sama lain, bersikap egois dan tak mau mengalah. Namun perasaan ku terhadapnya tak pernah berubah, masih sama seperti dulu.
Waktu berlalu terasa begitu cepat, saat ini aku dan dia sudah masuk ke Universitas masih dengan jurusan yang sama. Selama satu semester ini, aku selalu menjadi mahasiswa terpandai nomor satu diangkatanku. Sedangkan dia selalu menjadi nomor dua, hal itu tentunya semakin membuat dia membenciku. Bukannya sakit hati, aku yang memendam perasaan terhadapnya malah semakin tertarik padanya. Tapi tentunya sebagai laki-laki, aku tidak bisa menahan perasaanku selamanya.
"Nami, I Love You~" Luffy menarik tangan Nami.
"I don't Love You!" Nami menepis tangan Luffy.
Luffy kembali menarik tangan Nami, kali ini ia menggengam nya dengan sangat erat. "Aku serius, Nami, aku menyukai mu!"
"Hah!?!" Nami menganga kaget sekaligus tak percaya dengan apa yang didengar nya.
Kami pun akhirnya berpacaran, dan aku sudah tidak sungkan lagi untuk menunjukkan perasaanku padanya. Tapi...
"Luffy.. Luffy! " panggil Nami.
"Ada apa, si?" Luffy menengok ke arah Nami.
"Ih Luffy, masa kamu mau nyuekin pacar sendiri si?!!" Rengek Nami.
"Iya, iya, ada apa? " Luffy pun menghampiri Nami.
"Nih, aaa~" Nami langsung memasukkan nasi kepal ke dalam mulut Luffy.
"Ngh~" Luffy kewalahan mengunyah nasi kepal yang cukup besar didalam mulutnya.
"Sekarang giliran aku~" Nami mencondongkan kepalanya. Setelah berhasil menelan onigiry, Luffy pun menyuapi Nami dengan onigiry.
Berbeda dengan Luffy, Nami melahap onigiry tersebut tanpa merasa kesulitan sedikit pun.
"Curang, kenapa aku gampang banget makan nasinya tapi dia gak?!" Batin Nami.
"Luffy...~" Nami mendekatkan wajahnya.
"Yakin nih, kita baru aja selesai makan lho.."
"Iya, cepat~" Aku yang sudah mengerti pun, langsung menuruti keinginan nya. Oke, ga usah diperjelas lah ya.. langsung aja skip ke beberapa jam kemudian...
Ketika itu, Luffy tengah duduk sendirian dengan santainya. Tiba-tiba...
"Luffy...~" Nami berlarian menghampiri Luffy lalu mencium nya.
Semenjak pacaran Nami memang sedikit berubah, aku juga tidak menyangka kalau dia ternyata sangat agresif. Tapi disaat hubungan kami begitu romantis, sesuatu yang tak terduga malah terjadi..
"Dia baru akan sadar setelah beberapa hari, tapi kemungkinan dia akan kehilangan sebagian ingatan nya" ucap dokter.
"Hilang ingatan!?!" Ujar Luffy terkejut.
Beberapa hari kemudian, akhirnya Nami sembuh. Untungnya dia masih mengingat nama dan keluarganya, tahu apa yang tidak bisa dia ingat? Aku, ya dia tidak ingat kalau dulu dia punya sahabat, dan pastinya dia juga tidak ingat kalau aku pacarnya. Hal lain yang dia ingat seperti SMP dan SMA, tapi dia sama sekali tidak ingat tentang universitas tempat nya menimba ilmu saat ini. Awalnya aku ingin membantu Nami untuk mengembalikan ingatan nya, tapi setelah kupikir lagi mungkin tidak masalah jika aku menjahilinya terlebih dahulu.
Hari pertama Nami masuk ke universitas, aku berpura-pura tidak mengenal nya sama seperti dia tidak mengenal ku karena ingatan nya.
"Selamat pagi~" sapa Nami seraya memasuki kelas.
Nami's POV
Aku sama sekali tidak ingat tentang universitas tempat ku saat ini, orang-orang bilang kalau aku kecelakaan hingga hilang ingatan. Tapi tempat ini benar-benar terasa baru untuk ku, jika saja bukan orang tuaku yang menjelaskan mungkin aku tidak yakin dengan kebenaran ini.
Ketika jam istirahat, salah satu teman sekelasku menceritakan panjang lebar tentang masa lalu ku. Diantara semua hal yang dia ceritakan, ada satu yang membuat ku terkejut yaitu tentang aku yang sudah punya pacar. Bagaimana bisa aku punya punya pacar, sedangkan aku tidak pernah dekat dengan laki-laki? Begitulah pikir ku. Tidak cukup sampai disana saja, yang lebih mengejutkan nya lagi adalah ternyata pacarku bernama Luffy.
Aku tahu saat masuk kelas tadi, dia terlihat seperti orang yang sangat dingin. Aku tidak percaya kalau aku berpacaran dengan orang yang sedingin itu, tapi aku berusaha untuk menerima kenyataan...
"Hai, Luffy..~" Nami melambaikan tangan nya.
"Apa si, lo?!!" Luffy membuang muka lalu pergi.
"Kok gitu ya, katanya dia pacar aku.." batin Nami.
Hari - hari berlalu, sikap Luffy semakin dingin padaku bahkan dia sering sengaja menjahiliku. Awalnya aku berusaha sabar menghadapi sikap nya, tapi lama-kelamaan...
"Luffy! " panggil Nami.
Namun Luffy tak menanggapi panggilan Nami."KAMU TULI!?!!" bentak Nami.
Luffy pun berbalik, ia lalu menghampiri Nami. "Kenapa kamu imut sekali? ~" batin Nami. "Aku sudah tidak tahan lagi.." ujarnya seraya mendekatkan wajah dengan Nami.
Tanpa aba-aba, Luffy langsung mencium Nami dengan intens.
"Aku sangat merindukanmu, Nami~" batin Luffy.
Setelah beberapa menit, Luffy akhirnya melepaskan Nami dan mulai melangkah pergi."Luffy! " Luffy pun menghentikan langkah nya.
Ketika berbalik, Nami langsung memasukkan nasi dari bekalnya ke dalam mulut Luffy.
Meski kewalahan mengunyah nasi, namun Luffy tampak sangat bahagia."Kemana aja si kok baru inget sekarang, Nami~" ujar Luffy sambil memeluk Nami.
The end
Jangan menahan diri kalau mau bikin cerita atau baca cerita disini, ya...
Salam terhangat: sitikhodijah6new
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece (One-Shot Collection)
Fiksi PenggemarKumpulan cerita One-Shot One Piece dari beberapa Author. Silakan cek jika berkenan (●'▽'●)ゝ