Verse 3; Shlimazl

24 5 1
                                    

(n) someone who is always unlucky

Desember 13 2016

Aria menghembuskan napasnya berat, rasa gugup masih memenuhi dadanya. Padahal sudah sejak 5 menit yang lalu ia membawakan lagu Hymn for the weekend sebagai lagu yang ia perlombakan. Bukan tanpa alasan Aria memilih lagu ini. Meski kebanyakan orang mengatakan lagu ini cocok untuk mengentarkan pub, tapi bagi Aria Hymn  for the weekend yang dibawakan coldplay memiliki positive vibenya sendiri.

Bagi Aria, ia memaknai Hymn for the weekend sebagai bentuk ucapan kebahagian atau terima kasihnya kepada seseorang. Orang yang membantunya dalam mengembalikan semangat hidup, mampu menyembuhkan luka, dan mengisi hari yang hitam putih dengan warna. Sosok yang dianggap sebagai malaikat dalam hidupnya. Toh setiap orang memiliki interpretasi yang berbeda. Tapi bagi Aria sendiri, ia masih tidak bisa menemukan orang seperti itu dan jika ia tidak bisa menemukan orang yang seperti malaikat setidaknya ia harus menjadi malaikat.

Malaikat apanya sih Aria? Ucapnya tertawa dalam hati. Aria merasa biasa saja meski ada satu kemampuan yang selalu dibanggakannya. Menyanyi, suara indahnya selalu dapat pujian bahkan jika ia bernyanyi dengan bergumam orang akan mengatakan gumaman itu indah. Aria juga mampu menilai vokal seseorang dan langsung tau jenis suara orang tersebut.

Jadi meski dirinya yang bertubuh pendek dan berisi-156 cm saja, ia masih bisa membanggakan dirinya dengan kemampuan yang menutupi kekurangan fisiknya itu. Aria selalu disebut sebagai cabai rawit pedas karena suaranya yang powerfull. Range vokal miliknya menyampai 3 oktaf, 5 not mirip dengan beberapa artis terkenal yang juga menjadi panutannya. Tidak ada alasan bagi Aria untuk rendah diri dengan kemampuannya.

Aria menggoyangkan kaki sejak host yang bertugas menyampaikan kemenangan pada perlombaan kesenian antar universitas. Ia berkali-kali mengatur napas, gugup dan tidak tenang. Ia bekspetasi untuk menang meski ia tau bahwa peserta yang lain juga memiliki kemampuan yang tidak kalah darinya. Bahkan menurut Aria ada yang suaranya begitu halus bahkan register suara pun smooth.

Tapi Aria mulai mencelos saat host acara tidak menyebut namanya hingga juara pertama diumumkan. Justru juara pertama jatuh pada seorang perempuan yang tadi sempat mengalami fals saat adlib dilagu Jessie J. Aria mulai menebak, apakah ia salah menyanyikan lagu pilihannya atau tidak tepat mengarasemen lagu milik coldplay secara akustik?

"selamat bagi yang memenangkan perlombaan. Terus majukan musik Indonesia!" kata sang host sambil mempersilahkan para pemenang turun. Aria berdiri dari kursinya merasa bahwa namanya sudah tidak ada harapan untuk dipanggil. Pulang sajalah daripada terlalu berharap.

"tapi ada satu juara lagi yang belum kami umumkan. Juara apa itu?".

"JUARA FAVORIT!!!".

"Yak tepat sekali juara favorit yang dipilih langsung oleh teman-teman penonton semua disini. Siapa dia?".

Suara sahutan yang Aria dengar tidak mengetarkanya untuk menjauhi lapangan dimana panggung besar berdiri. Ia tidak berminat lagi semenjak pemenang pertama diungkapkan. Ia merasa kesal dengan dirinya, apalagi ia sedang mewakili kampusnya untuk terakhir kali karena Aria akan mengambil skripsi semester depan.

"ARIA EZLYN dari Institut KJ jurusan seni musik".

Aria memberhentikan langkahnya saat namanya dipanggil. Serius menang? Juara favorit? Batin Aria tidak henti bertanya-tanya. Ia mendengar namanya disebut untuk naik ke panggung. Ia berjalan ke panggung dengan rasa bingung dan bahagia. Mendapatkan beberapa goodie bag, Aria berfoto bersama kordinator acara tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MEMO[RY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang