#5 : Misi Rahasia Dian

12 3 0
                                    

@andhika.prawira : kamu lagi ngapain? Lagi sibuk ya?

Ternyata pertanyaan basic. Alias basi. Pasti dia lagi nggak ada orderan.

@dian.clar : sibuk banget!
@andhika.prawira : sibuk tapi kok balesnya cepet?
@dian.clar : ya nggak papa. Emangnya gak boleh?
@andhika.prawira : boleh, kenapa sih? Lagi PMS ya?
@dian.clar : nggak.
@andhika.prawira : ketus amat
@dian.clar : terserah dong

Memang hari ini aku sedang sedikit malas dengan Andhika. Entah mengapa. Jangan-jangan aku mulai terpengaruh omongan Naya. Tapi nggak lah. Nggak mungkin. Misi Dian buat mengenali Andhika lebih jauh harus terus berjalan.

Aku memiliki sebuah misi. Aku harus bersikap ketus pada Andhika. Kalau aku bersikap ketus tapi dia masih sabar, berarti dia cowok baik. Kalo aku ketus dia juga ikut ketus dan malah meninggalkan aku, dia cowok fakboy seperti yang dibilang Naya.

@andhika.prawira : fix, ini kamu lagi PMS
@andhika.prawira : mau aku beliin coklat nggak? Biar PMS-nya reda

Wah, ini rayuan jenis apa? Kok basi banget. Rayuan ala-ala fakboy. Nyogok pake cokelat.

@dian.clar : nggak mau. Nggak suka coklat
@andhika.prawira : terus sukanya apa dong?
@dian.clar : pikir sendiri
@andhika.prawira : yah, kok suruh pikir sendiri sih, kan jadi bingung  

Aku tersenyum membaca balasan dari Andhika. Aku membayangkan raut wajah bingungnya yang menggelikan.

@andhika.prawira : gimana dong? Aku harus beliin kamu apa? Kok cuma di-read doang?

Aku tak bisa menahan tawaku. Entah benar atau tidak, dia pasti semakin bingung. Atau dia pura-pura bingung?

Dua puluh menit kemudian, aku memutuskan untuk membalas pesan Andhika.

@dian.clar : aku pengen tokkebi!

Kira-kira kalau aku minta dia beliin tokebi mau nggak ya? Kan tokkebi mahal, aku sama Dara aja mikir keras buat beli itu, dan akhirnya malah nggak jadi beli gara-gara kelamaan mikir.

@andhika.prawira : oke aku beliin. Kosmu tetep ka di tempat yang dulu itu?
@dian.clar : kosku kemarin lompat ke jalan veteran. YA TETEP LAH, YAKALI KOSAN BISA JALAN

Aku tertawa terbahak. Kok aku jadi kayak cewek PMS gini ya. Marah-marah nggak jelas, mintanya dibeliin tokkebi lagi. Dara sampai menoleh keheranan melihat tingkah anehku.

"Bisa nggak sih sehari aja nggak gila? Aku lagi konsentrasi ngitung eh malah kamu ngakak nggak jelas," ucapnya sambil melirikku tajam.

"Ya maaf dong Dar. Eh lagian ini aku lagi pesen makanan enak. Tokkebi! Makanan impian kita sejak dulu kala."

"Yakin nih beli tokkebi nggak mikir panjang kayak dulu? Kalo gitu, aku juga dong. Tapi kamu yang bayarin hehe... Bokek nih eyke."

"Siap bosss!"

"Eh beneran dibayarin? Emang kamu punya uang? Biasanya kan kalo ngampus cuma ada duit 2000 selembar dong di dompet. Hahaha!"

"Jangan ngadi-ngadi lu! Males ah beliin orang aneh kayak Dara!"

"Ih, jangan gitu dong. Kan aku bercanda doang. Baperan ih, najis."

Aku hanya melengos. Sudah biasa dengan tingkah Dara. Mungkin dia lagi stres sama tugasnya yang baris kayak laron itu. Nggak ada habisnya.

@dian.clar : eh, aku tokkebinya pesen dua.
@andhika.prawira : iya iya. Tunggu dulu.

DIA MAU, DONG! DIA MAU NURUTIN AKU BELI DUA TOKKEBI!

Lima belas menit kemudian, Andhika datang. Ia menunggu di depan kosan. Masih dengan jaket ojolnya.

@andhika.prawira : buruan turun dong, aku udah di depan nih.

Aku bergegas turun. Eh tunggu dulu. Aku harus masang muka ketus.

"Makasih ya," ucapku.

"Ketus amat mbak komuknya."

"Bodo!"

Kemudian aku mengentak-hentakkan kaki menuju kamar. Sesampainya di kamar, aku buru-buru mengintip Andhika yang sedang menggunakan helm dan menyalakan mesin motor.

Kenapa dia nggak marah juga? Berarti dia cowok baik, dong? Harusnya dia ikut emosi. Sebenarnya Andhika itu makhluk apa sih, kok bisa tiba-tiba muncul di kehidupanku yang selama ini selalu jomblo, tanpa sekalipun pernah pacaran. Kemudian dia mengeluarkan jurus-jurus fakboinya ke cewek polos macam aku ini.

"Dar, nih tokkebinya."

"Yeeeyy, Dian memang debes deh."

"Panggil saya Nyonya Srikaya. Ingat itu!" ujarku sambil melebih-lebihkan ekspresiku seolah-olah aku ini majikan Dara.

"Ya elah, kumat lagi cringe - nya!"

"Panggil saya Nyonya Srikaya! Kalau tidak, kamu tidak akan merasakan kenikmatan tokkebi lagi selamanya!"

"Baiklah, Nyonya Srikaya. Hamba mohon ampun," kata Dara. Dia bersujud di depanku. Beginilah aku dan Dara. Dara adalah makhluk paling receh dan cringe kedua setelahku. Kami berdua jadi orang gila kalau dijadikan satu. Tapi, kalau sama orang lain, kami jaim banget!

"Eh, ngomong-ngomong, tadi itu yang nganterin tokkebi bukannya si Andhika yang pernah nge-date sama kamu ya?"

"Kamu masih inget komuknya si Andhika? Hebat banget, padahal terakhir ngeliat cuma ngintip dari gorden."

"Habis, mukanya itu beda. Lihat hidungnya yang khas."

"Jangan body streaming gitu. Dosa!"

"Body shamming kali. Kebanyakan liat meme di Instagram sih lu!"

"Biarin aja, biar otakku sanskuy living."

"Eh, jadi kamu sama si Andhika Kangen Band itu pacaran? Kok mau beliin tokkebi. Kan tokkebi mahal. Kita aja dulu mikirnya sampe jamuran. Akhirnya ga jadi beli."

"Nggak tau, deh. Aku lagi nguji dia. Aku bakalan minta yang aneh-aneh, terus aku bakalan jadi cewek yang ketus. Kalo dia pergi setelah sikapku kayak gitu, berarti dia bukan cowok baik. Kalo dia tetep bertahan, dia cowok baik."

"Eh, dapet darimana konsep kayak gitu? Kalo tiap kali ada cowok deketin kamu, terus kamu uji, kapan kamu bisa ngelepas jabatan jomblomu?"

"Ini cuma sehari kok. Besok kita lihat responnya dia kayak gimana."

"Yang ada malah ngejauh lah, Dar. Cowok sekarang mana ada yang mau sama cewek macem gitu. Kecuali nih, tuh cewek cantik banget."

"Jadi aku nggak cantik nih?"

"Kamu lho yang bilang. Kan aku nggak bilang kalo kamu nggak cantik."

"Oh gitu? Aku makan nih jatah tokkebimu."

"Eh, ampun Nyonya Srikaya. Hamba melakukan kesalahan lagi."

"Sekali lagi kamu berbuat kesalahan, kamu dapat piring cantik."

"Kenapa bisa gitu?" tanya Dara keheranan.

"Karena kamu melakukan tiga kali kesalahan. Tiga kesalahan, satu piring cantik."

"Yhaaa."

My Love Fairy [HIATUS]Where stories live. Discover now