Happy reading
"Wahai para penghuni kantin kalau lagi belajar,buruan!!anjer lama banget" Mutti berjalan keluar kelas.
"Bentar kunyuik gw lagi nyari topi, kemaren di bawah laci gw ada 3 sekarang kok gak ada? Pasti ada yang maling ni" Meng curiga bahwa yang maling topi nya adalah anak laki-laki.
"Eh bentar kenapa topi lu ada 3? " Tanya Nadin bingung.
"Gini biar gw yang jelasin"Dania menarik nafas nya sebelum menceitakan nya.
" Jadi hari senin kemaren gw sama meng lagi nyari topi meng yang hilang di dalam kelas terus gak ketemu juga gw udah nyari nyari keliling ternyata nih curut ngeletakin nya di loker, gw marah dong udah nyari-nyari ampe keliling ternyata dia lupa, terus meng nyaranin buat nyari topi yang lain di kelas sebelah, gw nya ikut aja sih, lalu gw sama si meng nyari di kelas sebelah mumpung masih pagi dan kelas sebelah sepi, lalu gw sama meng nemu 2 topi, biar jaga-jaga gitu kalau topi gw atau meng yang hilang tinggal ambil topi cadangan"jelas Dania singkat padat jelas.
"Terus murid kelas sebelah kehilang topi dong" Kata Nadin lagi.
"Itu sih DD" Balas meng.
"Apaan tuh DD? " Tanya Nana.
"Derita dia hahahahahaha" Ucap meng dan Dania barengan sambil tertawa terbahak bahak.
"Inilah contoh penguhuni surga" Mutti mengeleng gelengkan kepalanya.
"Penghuni neraka goblok!! " Fahmi menjitak kepala mutti keras supaya jin yang ada di dalam otak mutti hilang.
"Sakit dodol!!! " Mutti memegang kepala nya yang di jitak keras oleh Fahmi tadi.
"Gays kayak nya gw ngak upacara deh soalnya badan gw lagi ngak enak" Ucap Bela lesuh.
"Yaudah gak papa lo mau di uks atau disini?" Tanya Dania.
"Gw di sini aja" Balas Bela.
"Bel lo ngak takut sendirian, kalau ngak biar inces aja yang temani.
Kalian tau kan inces itu adalah Fahmi." Ya ellah enak aja lo ,gw aja yang nemeni gimana Bel, gw kan teman yang suka penolong kalau lo nanti butuh sesuatu"tawar Nana.
"Eitss ngak bisa gw yang menawarkan diri terlebih dahulu, lagian alasan lo jagain Bela supaya ngak kena panas kan"ejek fahmi.
" Apa beda nya ama lo monyet"balas Nana tak terima.
"Yaudah lo PMR kan Bel biar gw aja yang gantiin ya" Mohon Nana.
Bela hanya mengangguk dan meberikan topi PMR nya kepada Nana.
"Alhamdullillah nanti ngak kena panas" Ucap Nana senang.
"Yah mending gw aja Na" Dania datang menghampiri Nana.
"No! " Tolak Nana.
"Woii para teman teman ku yang cantik baik dan juga golblok marilah kita bersama sama mengikuti upacara karna saya Mutti tak ingin di hukum karna terlambat" Jelas Mutti yang geram dengan teman teman nya yang belum selesai bersiap siap.
Mereka keluar kelas dan berjalan menuju lapangan upacara. Semua murid baris sesuuai kelas nya masing masing. Lain dengan Nana yang baris di halaman aula yang sangat teduh bersama dengan anggota PMR lainnya.
Upacara bendera di mulai....
Sudah satu setengan jam mereka mengikuti upacara. Mutti dkk sudah sangat lelah. Sebenarnya upacara sudah selesai dari tadi tetapi ada tambahan ceramah oleh bapak olahraga yang mengharuskan mereka kembali berdiri.
"Anjirt kaki gw sakit coy" Meng memegang kaki nya yang terasa pegal dan juga sakit.
"Sama kaki gw juga, apa kita pura pura sakit aja, biar bisa tidur di uks gitu" Balas Nadin.
Nadin dan Mutti melihat ke belakang Terdapat Nana dan para anggota PMR lainnya.Mutti sudah memberi isyarat kepada Nana. Tetapi Nana yang tidak mendengar atau tidak mengerti.
"Dasar kutil monyet tuh anak, ngak dengar apah, awas aja Nana" Ucap Nadin kesal.
Meng melihat ketua kelas nya alif malah berjongkok.
"Woi lif berdiri lo enak enak lo jongkok sedangkan kami semua berdiri" Meng menendang bokong alif.
"Kaki gw sakit tauk lo kalau mau ikutan ayuk aja gw ngak larang kok" Alif mengusap ngusap bokong nya.
"Aduh malah nyuruh lagi lu ngak liat guru lagi liat liatin kelas kita mending sekarang lo berdiri dari pada tuh kaki gw buat ngak bisa berdiri lagi"ucap Meng mengancam.
Alif berdiri,ucapan Meng tidak main main. Dulu teman mereka yang bernama Ghazi pernah terkena karma oleh Meng. Saat itu Ghani sedang bermain bermain menggunalan kayu yang sudah ia potong menggunakan gergaji yang ia bawah saat melaksanakan tugas prakarya di sekolah. Ghani membuat kebisingan dengan memukul mukul meja menggunakan kayu yang ia bawa, dan itu membuat Meng naik darah karna terganggu dengan kebisingan yang Ghani buat. Meng sudah memperingati Ghazi kalau saja Ghani melakukan nya lagi Meng tidak segan segan untuk melempar sepatu yang ia pakai ke wajah Ghani. Ghani tidak peduli dengan apa yang di katakan Meng, ia tetap saja melakukan kegiatan nya. Meng kehilangan kesabaran nya ia melepas sepatu nya dan melempar nya ke arah Ghani, pas sekali mengenai sasaran. Apa yang di lakukan Meng mengundang gelak tawa penghuni kelas.
" Iya iya nih gw berdiri"Alif berdiri mengikuti perintah Meng.
Upacara sudah selesai, saat nya murid murid di persilahkan untuk masuk ke kelas masing masing. Tapi tunggu..
Kelas Meng dkk belum boleh di persilah kan untuk masuk ke kelas. Karna Mereka harus mendapat hukuman karna tidak serius mengikuti upacara dan mendengar ceramah baik baik. Meng dan yang lainnya disuruh untuk hormat pada tiang bendera selama 10 menit karna mereka harus mengikuti pelajaran yang lain.
Nana yang masih duduk menyaksikan teman-teman nya di hukuman tertawa.Ia sangat bahagia jika melihat teman teman nya sengasara-emang teman laknat. Nana tidak ikut dengan teman-teman nya karna ia adalah anggota PMR.
Setalah mendapat hukuman kelas Nana di persilahkan kembali memasuki kelas. Nampak dari raut wajah meng dkk yang terlihat lelah dan kepanasan.
"Ya allah terima kasih kau telah menghirdankan ku dari hukuman" Nana duduk di samping teman teman nya sambil mengangkat kedua tangan nya bersyukur.
"Enak lo ya kita kepanasan loh malah duduk" Ucap Dania protes.
"Bener tuh, terus tadi gw panggil kenapa lo ngak nyaut nyaut " Timpal Mutti.
"Kapan? " Beo Nana.
"Kemaren!! " Balas Nadin emosi.
Nana masih memikir mikir kan nya.
"Halah kebanyakan mikir lo" Meng melepas topi nya.
"Emang kalian tadi kenapa? " Tanya Fahmi yang masih binggung dengan ucapan teman teman nya.
Jadih gini...
Dania kembali berucap panjang lebar.Aduh gj bener cerita gw:)