Jaejoong memainkan jarinya asal diatas senar gitar yang ia pegang sambil berbaring diatas sofa. Tak lama JiHye memasuki ruangan tempat Jaejoong berada. "Oppa , apa oppa sudah siap?" JiHye mendekati Jaejoong yang sedang berbaring diatas sofa.
"Eoh? Jiji-ya kapan kau masuk?" Jaejoong menatap JiHye seakan tersadar dari lamunannya
"Sudah dari beberapa menit yang lalu. Apa yang sedang oppa pikirkan sampai tidak menyadari aku masuk eoh? Untung aku yang masuk . Bagaimana jika Sasaeng yang masuk? Apa oppa masih memikirkan hubungan oppa dengan Ahra?"
"Anni. Aku hanya sedang memikirkan beberapa hal saja" Jaejoong sedikit merenggangkan tubuhnya diatas sofa.
JiHye menghelakan nafasnya lalu menatap Jaejoong "sudahlah oppa apapun yang ada dipikiranmu sekarang, lebih baik lupakan saja dulu. Sudah waktunya oppa untuk pemotretan sekarang"
"Oke" Jaejoong segera bangun dari posisinya lalu sedikit merapikan rambutnya kemudian segera menuju studio pemotretan
Ruang pemotretan
Jaejoong melakukan beberapa pose untuk pemotretan hari ini. Namun Jaejoong memasang ekspresi dingin karena suasana hatinya sedang tidak bagus .
Song Seung-heon selaku fotografer tidak terlalu mempermasalahkan ekspresi yang ditunjukan oleh Jaejoong . Yang penting baginya selama Jaejoong masih mau diajak bekerja sama dan tidak berulah .
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pain Behind Smile
FanfictionJaejoong yang tidak percaya dengan yang namanya cinta harus berurusan dengan kolongmerat terkaya di Korea Selatan yang memiliki pendamping hidup