bab pertama.

29 4 0
                                    

Inilah saatnya mereka tahu siapa aku.

-Eylen Nadira Sephia


Namanya Eylen Nadira Sephia, pusatnya dunia. Sosok yang amatlah misterius dengan segudang keajaiban. Dunia seakan tidak bisa berpaling dengannya.

Cantik,iya. Tinggi,ideal. Berbakat,lebih dari itu. Jenius,pasti. Kalau kalian bertanya "Eylen itu orangnya gimana sih?" ,mungkin butuh waktu 7 hari 7 malam karena akan sangat bertele-tele menjelaskannya. Agak Sulit.

Saat itu bel jam istirahat berbunyi. Lapangan sekolah ISY College High School kembali terisi kembali selain kelas yang mendapatkan mata pelajaran olahraga

ISY College High School merupakan salah satu sekolah swasta favorit yang terkenal dengan murid-murid yang berprestasi baik akademis maupun non akademis.

Kali ini, kantin dan pujasera menang telak dengan lapangan sekolah. Seperti biasanya, Eylen bersama teman-teman nya yaitu Nebula, Ayden, dan Natania mengisi perut mereka di pujasera sekolah.

Jujur saja, banyak yang takut untuk berteman dengan Eylen. Banyak anak-anak yang takut melihat wajah Eylen karena wajah nya terlihat agak judes padahal dia adalah seseorang yang humble jika kalian berani berteman dengannya.

Mereka serempak membeli bakso, makanan favorit mereka. Namun ada hal aneh terjadi disini.

"Loh Eylen, kok tumben gak bawa bekal?" tanya Natania saat mereka membeli bakso di stan bakso.

"Gapapa sih soalnya tadi aku kebangun jam 3 pagi terus aku bosen kan,nah terus aku buat rangkuman materi eh malah ketiduran lagi." jawab Eylen.

"Yeu bosen nya orang rajin beda emang." Celetuk Ayden. Lalu mereka tertawa bersama-sama.

Bel 5 menit peringatan istirahat selesai berbunyi, mereka berempat langsung menghabiskan makanan mereka dengan cepat agar mereka tidak terlambat masuk kelas atau mereka akan mendapatkan poin pelanggaran.

******


Tak terasa, bel pulang sekolah berbunyi. Semuanya berkumpul dengan geng-geng mereka masing-masing. Itulah sedikit kenikmatan jam pulang sekolah.

Lemari mading yang telah usang di sekolah tersebut terasa sepi. Tidak ada yang mengunjunginya karena tidak ada yang bisa dibaca disana. Namun lain lagi jika lemari tersebut diisi oleh 8 lembar kertas A4 yang menjadi pusat perhatian sekolah.

"GENG NILAI TRY OUT UDAH DIBAGI!"
"Sumpah?!"
"Aduh nilai aku berapa niihh?"
"Waduh nanti gue masuk kelas bimbel mana?"
"Kira-kira penghuni bimbel A sapa lagi nih?"
"Peringkat 1 sapa lagi gais?"
"Bau bau gua masuk kelas H nih..."
"Ada gak ya yang dapet nilai 100 lagi?"
"Nilai gue bagus apa jeblok nih?!"

"Yaelah dari pada berisik mending langsung liat di lemari mading aja!" saut salah satu murid.

"AYO!" serentak semua murid berteriak dan langsung menuju lemari mading.

Semua murid-murid bergerombol sampai guru-guru menenangkan mereka agar tidak ricuh dan saling berkeroyokan.

"Ini anak sakit apa sih?"
"Gila dia lagi yang peringkat 1!"
"Plis ini Matematika nya 100!"
"Belajar nya pake aplikasi apa sih? Quiper,ruang guru apa brainly?"
"Jangan jangan otaknya dia dikasih bonus memori 1 Tera kayak hp Samsung."
"Peninggi emosinya qaqa!"
"Ada yang buka jasa tukar otak gak?plis gue mau tuker otak sama anak ini!"

Saat semuanya sedang membicarakan topik yang mereka bicarakan, sang topik pembicaraan datang.

"Permisi," ucapnya dengan muka dan nada yang datar.

hate me love me kill me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang