bab ketiga.

16 4 0
                                    

Erlen aku mau bilang...

-Eylen Nadira Sephia


Setelah turun dari angkot, Eylen dan Erlen langsung menuju ke tempat yang mereka inginkan yaitu warung mie instan di dekat sekolah mereka.

Warung mie instan tersebut berjarak sekitar 250 meter dari sekolah mereka. Warung tersebut terletak di bawah pohon dan bersebelahan dengan homestay.

"Mau makan yang mana?" tanya Erlen.

"Yang goreng biasa aja deh." jawab Eylen.

"Hmm ok."

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya mie pesanan mereka sudah datang.

"Punyamu rasa apa len?" tanya Eylen.

"Sama kayak kamu." jawab Erlen.

"Huwaa baunya enak bangett!!" kata Eylen sambil mengendus-endus bau mie goreng tersebut.

"Dasar norak kayak gak pernah makan mie instan!" ejek Erlen.

"Lebih norak sama lebay mana yang teriak gara gara bau mie instan enak dari orang yang selalu jilat bekas bumbu mie di piring?" ejek Eylen dengan muka sinis.

Erlen yang mendengarnya langsung tersedak. Bagaimana tidak,dia kaget karena Eylen tau hal itu selalu dia lakukan setelah makan mie instan.

"Ini anak punya EDITH apa? jangan-jangan dia ngirim drone pengintai ke rumah gue!" gumam Erlen penasaran.

"Lah emangnya kalo kayak gitu kenapa?" tanya Erlen bodoamat.

"Kayak anjing tau kalo makan!kamu manusia apa hewan?" tanya Eylen kembali dengan emosi.

"Bu guru BK, Eylen berkata-kata yang kotor bu!!" teriak Erlen.

"Biarin kan tujuan nya manggil nama hewan bukan buat ngegas ke orang!" saut Eylen.

"Alah ngeles mulu!" lawan Erlen sambil menggebrak-gebrak meja.

"Eh emang gak ngeles woi!!" bantah Eylen sambil tak kalah semangat menggebrak meja kembali.

Seluruh pengunjung di warung tersebut hanya menonton keributan antara Eylen dan Erlen.

"Mbak mas bisa tenang nggak? yang lain kegganggu loh." kata ibu-ibu pemilik warung.

"Oh iya bu maaf ya." ucap Eylen dan Erlen bersama-sama.

"Gara gara lu sih!" bisik Eylen.

"Ya maap." bisik Erlen lesu.

"Udah len habisin aja dulu makannya." kata Eylen.

Erlen mengangguk tanda mengiyakan.

Akhirnya mereka menghabiskan mie mereka dengan tenang dan tidak makan dengan ribut seperti biasanya.

"Aduhh kenyang ogeb!" ucap Erlen sambil memegang perutnya karena kekeyangan.

"Sama dong len hahaha!" saut Eylen juga.

Saat Eylen sedang tertawa, ia fokus ke ujung bibir Erlen. Ada potongan mie instan yang tertinggal di ujung bibir Erlen. Eylen ingin mengambilnya namun entah mengapa saat ingin mengambilnya jantung nya melompat-lompat tak karuan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hate me love me kill me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang