“KAK WENDY BENERAN KIRIM MAYAT YA?!” Serunya setelah tersambung dengan sang kakak.
Terdengar Wendy yang tertawa puas akan reaksi sang adik yang marah luar biasa. “Hahaha.. Itu bukan mayat, itu robot buatan Kakak. Dia pinter looh~ Khusus Kakak bikin buat kamu. Di kotak yang kecil, yang campur sama buku panduannya itu ada beberapa chip buat kamu pasang ke Evan. Bisa kamu pasang semua, bisa juga kamu pasang yang kamu suka aja.”
Dahi Silvia makin berkerut. “Chip apa?? Chipset??”
“Ya chipset buat dipasang ke Evan. Sekarang dia belum aku pasangin mode apa-apa, jadi kamu nanti pilih sendiri aja mau kasih mode apa si Evan ini.”
“A-ku-nggak-nger-ti.” Tegasnya setengah kesal. Dari tampangnya sih kelihatan muak karena dapat hadiah aneh begini di hari ulang tahunnya.
“Kamu keluarin aja dulu si Evan dari kotaknya.”
“KAKAK GILA YA?! ROBOTMU ITU BADANNYA GEDE BANGET! GIMANA CARA AKU NGELUARINNYA?!! MANA TELANJANG PULA! DARI SANA TUH HARUSNYA DIKASIH PAKAI CELANA! ATAU ENGGAK YA BAJU LENGKAP!”
“Hehehehe... Udah prosedurnya kaya gitu. Soal baju... Ya harus kamu sendiri yang beliin dia, hehe..”
“KAKAK TUH NGASIH KADO APA COBAAN?! JAHAT BANGET?!”
“Hehehe, maap~ eh, yang chipset itu, kamu itu, pasang di area kepalanya. Pas di ubun-ubun, kamu tekan selama tiga detik terus nanti pas udah kebuka, kamu masukin chipsetnya di sana.”
“Tau ah! Ribet! Lagian Kakak ngapain sih kirim beginian?!”
“Ya Kakak mau kasih bukti ke kamu aja kalau impian Kakak pas kecil tuh mampu buat Kakak wujudin. Biar kamu nggak mandang Kakak sebelah mata terus.”
“Siapa yang mandang Kakak sebelah mata sih?! Sumpah loh, Kak, ini Kakak nggak punya kado lain aja??”
“Nggak. Itu kado buat kamu yang jomlo~”
Silvia menarik napas dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. Menahan amarahnya yang hendak meledak-ledak.
“Terus sekarang aku harus gimana?” Tanyanya, sudah mulai pasrah dengan keadaan.
“Gimana apanya?”
“Bantu aku buat aktifin si Evan Evan ini!”
“Oooh, kirain apa. Kamu aktifin dulu si Evannya.”
“Aku tampar?”
“Iyalah.”
“Dia robot loh, Kak. Dalemnya mesin, kalau aku tampar dia... Yang ada bukannya aktif malah rusak.”
“Terlena kamu sama muka ganteng dia? Dia robot, Deekk..”
Silvia mendelik. “Siapa yang terlena?!! Aku tuh cuma ngasih pendapat, dia kan barang elektronik, pakainya pasti harus hati-hati! Nampar kan sama aja kaya mukul!”
“Tapi cara aktivasinya emang begitu. Coba aja kamu elus sama kamu pencet pipinya, kalau enggak ada reaksi ya berarti harus kamu tampar.”
“Kak, letak chipsetnya ada di kepala, pipi dia ada di kepala, pasti bakalan berefek ke sana.”
“Dek, yang bikin robotnya siapa?”
“Kakak.”
“Ya udah, kamu percaya aja sama Kakak. Kakak tau kok apa yang Kakak lakuin. Tapi kalau kamu mau coba elus sama tusuk pipinya dulu juga gapapa. Biar kamu bisa rasain gimana nyatanya sosok Evan ini~”
KAMU SEDANG MEMBACA
Evan - Pindah Ke Joylada
Fanfiction──ft. Seungyoun, Cho • Tampar untuk mengaktifkan Evan. Started: 26 Februari 2020 Copyright © shilaviox 2020