Takut

149 2 0
                                    

Saat gadis yang tengah mencoba Membuka mata nya ia merasakan pusing dan penglihatan nya agak kabur dan samar samar ia melihat ruangan yang di dominasi warna hitam itu, tanpa harus di beri tahu ia sudah tahu bahwa ini kamar Elang.

Dan saat ia mengingat semua kejadian kemarin, gadis tersebut mencoba untuk bangkit dari kasur dan berlari keluar saat membuka pintu kamar tiba tiba sosok Elang dengan senyum berdiri di hadapan nya membuat Astrid takut dan mundur beberapa langkah guna menghindari malaikat berhati iblis itu.

"kenapa mundur, apa kah kau melihat hantu "ucap Elang lalu maju mendekati gadis di hadapan nya ini yg sudah pucat entah karena takut atau sakit yang ia rasakan di kepala nya.

" jangan mendekat "ucap gadis itu sambil mundur terus hingga badan nya menabrak tembok, membuat ia tak dapat lagi menghindar saat jarak tubuh mereka semakin dekat.
Membuat Astrid berpikir" anjir sejak kapan sih nih tembok ada disini ganggu aja "ucap nya dalam hati.

" jangan takut kemari lah "ucap nya lalu mencoba mencapai gadis di hadapan nya itu namun dengan refleks di tepis kasar oleh astrid membuat Elang yang awal nya biasa saja kini emosi.

" bisa kah kau tak membuat ku marah "ucap nya dan menjambak rambut panjang gadis itu membuat yang empuh merasa kesakitan.

Tak ada respon yang di berikan hanya ada air mata dari gadis itu membuat emosi Elang makin menjadi.

" kenapa kau diam dan hanya menangis jawab aku "ucap Elang dengan keras.

Masih tak ada respon hanya pandangan kosong yang di berikan gadis itu. Tak selang beberapa detik gadis itu merasakan cekalan di pipi nya membuat ia kembali merinti kesakitan.

" kau memang perempuan tak tahu di untung "ucap nya lagi dan mendorong keras tubuh mungil gadis itu yang membuat Astrid terlepas ke samping
Membetur sudut meja dan alhasil kepala nya sukses mengeluarkan darah.

" siksa saja aku, kalau perlu bunuh aku sampai kau merasa puas "ucap nya dengan tangisan yang makin menjadi jadi.

Tak ada respon yang di berikan Elang. Saat Astrid mencoba mendoak tiba tiba saja ia merasakan pelukan dari seseorang dan itu ada Elang.
Saat Astrid mencoba melepaskan pelukan itu semakin kuat membuat gadis itu pasrah do dalam pelukan Elang.
"maaf kan aku, kau tahu kan aku hanya tak suka di bantah" ucap nya tenang namun ada sedikit penyesalan di dalam nya.
Hiks hiks....  Hanya tangis yang di di berikan gadis itu saat mendengar penuturan Elang,  
Memgeratkan:v pelukan nya berharap gadis nya tenang.

Selang beberapa detik Elang mendengar  suara dengkuran
Halus dari gadis yang ada di dekapan nya itu.

"ternyata kau begitu nyaman di pelukan ku sehingga kau tertidur "ucap nya pelan tak ingin menganggu gadis nya.

Elang pun kemudian mengangkat tubuh mungil itu ke atas tempat tidur lalu menyelimuti nya dan memberikan kecupan di bibir gadis itu sebelum akhir nya ia pun keluar meninggalkan kamar nya.

***
" bawa orang tersebut ke tempat eksekusi, dan tunggu aku di sana  sepuluh menit lagi aku berangkat " ucap Elang di telfon.

" baik bos "ucap seseorang yang sedari tadi mendengar kan perintah yg di ber kan Elang.

Setelah percakapan singkat itu di akhir oleh Elang.
Lelaki tampan itu langsung masuk kamar bersiap dengan pakai yang serba hitam yanf membuat kadar ke tampan nan nya makin bertambah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My posessive psikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang