SEBELUM KALIAN LANJUT MEMBACA CERITA INI, PASTIKAN SUDAH MEMBACA "READ FIRST" SAMPAI AKHIR.
Aku tahu banyak dari kalian tidak menyukai membaca ini atau berpikir tidak perlu, tetapi kali ini tolong luangkan waktu untuk MEMBACA BAGIAN INI.
Aku sudah memberi pemberitahuan dan kalau kalian membaca pasti tahu apa permasalahan yang sedang dialami. Untuk itu, aku memutuskan mulai saat ini, kalian harus mengetahui siapa orang yang berada di balik nama pena lildaughter.
Di sini aku berbicara sebagai ARA – orang dibalik lildaughter, bukan seorang author. Aku akan jujur, buka – bukaan, dan frontal karena setelah ini harapannya tidak ada kejadian yang sama terulang kembali.
Kalau kalian menganggap selama ini aku baik, SALAH. Aku hanya manusia biasa yang juga mempunyai sisi jahat, dan salahsatu golongan kampret – beruntungnya karena mendapatkan pendidikan tata krama, aku masih dapat bersikap sopan dan menahan diri untuk tidak mengeluarkan segala umpatan kasar, ketika SEBAGIAN DARI KALIAN bersikap seenaknya.
Memang aku tidak marah ketika cerita yang aku buat hilang dan tidak lama kemudian mendapatkan sebuah konfirmasi bahwa ceritaku telah di-report. TETAPI, timbul pertanyaan besar, mengapa harus ceritaku?
Kenapa tidak cerita yang hanya berisi full nc, cewek bego yang tersakiti fakboy, segala bentuk penyimpangan orientasi gxg, bxb, or ect. Jelas merusak otak dan mental. Bicara fakta, masih banyak cerita yang tidak berisi dan mendidik, lebih parahnya merusak otak. Cerita PWP(Porn without Plot) bertebaran. Tidak mempunyai pesan moral, hanya mengedepankan adegan dewasa yang aku rasa sebagian dari pembuat cerita itu pun belum pernah mengalaminya secara langsung. Jelas, karena penggambaran mereka rata – rata sama (template). Dan lebih parah, cerita itu lebih banyak diminati, digandrungi, dan menimbulkan reaksi senang.
Padahal apa kalian tahu? Tanpa disadari cerita itu merusak bagian otak prefontal yang berguna untuk mengontrol nilai, moral, pengambilan keputusan, dan pengontrolan diri. Menjadikan OTAK PEMBACA TUMPUL ATAU IMBESIL. Gampangnya BEGO. Tidak heran, jika orang yang membaca cerita itu akan ketergantungan, tidak dapat mengontrol tingkah laku seperti tidak dapat menempatkan diri, berbicara kasar, selalu berpikiran negative, sempit, dan ngeres. Mungkin itu yang membuat kelakuan orang flower 62+ bego. Ku harap kalian bukan salahsatu penikmatnya.
Aku tidak munafik , jika pada masanya aku pernah merasakan meminta password untuk cerita yang seharusnya belum boleh kubaca. Karena aku pernah mengalaminya, aku sadar itu tidak baik. Aku tidak ingin merusak generasi selanjutnya dengan membuat fantasi liar tidak sesuai umur.
Setiap aku membuat cerita, terutama yang beberapa cerita baru, aku selalu melakukan riset terlebih dahulu dan tidak asal mengeluarkan imajinasi. Karena apa? Aku ingin walaupun hanya sekedar fanfic, tetap sesuai realita,mempunyai isi, dan bukan sekedar fantasi. Ada yang bisa dipelajari, membuat lebih open minded, setidaknya tidak membuat otak tumpul. Terutama tidak membuat pembaca menjadi delusional karena berharap dikehidupan nyata akan ada kejadian seperti di cerita. Tidak hanya berputar pada kehidupan FTV, sinetron, India, atau sejenisnya.– SANGAT MUSTAHIL. Si anak miskin ketemu anak kaya, fakboy ganteng-tsundere-cool insyaf, CEO jahat ketemu perempuan lemah, selalu happy ending. Hidup itu tidak semudah itu dan sehomogen itu.
Aku tidak akan menyajikan cerita seperti itu. Jadi dari awal, jika kalian tidak menyukai cerita beralur berat dengan romance minim. Langsung tutup dan PERGI! Jangan lanjutkan!
Aku ingin kita sama – sama belajar, Learning by reading.
Aku orang pamrih. Mulai sekarang, aku meminta kalian yang menikmati ceritaku untuk memberikan dukungan. Dalam bentuk apapun tidak sekedar membaca dan kabur. Aku tidak butuh JANJI MANIS kalian yang berkata "AKU AKAN SUPPORT." Tapi selanjutnya kalian kembali menjadi pembaca yang DIAM. Kalau kalian seperti itu lebih baik UNFOLLOW dan BLOKIR sekalian akunku, biar tidak ada satupun ceritaku yang keluar di beranda kalian.
BERKOMENTARLAH. OMONG KOSONG! Jika kalian bilang, "Aku tidak dapat berkomentar karena cerita bagus." "Bingung, mau komentar apa." "Aku tidak bisa berkomentar kaya yang lain panjang,lebar kali tinggi. Daripada cuma next. Mendingan aku diam." "Nggak tahu mau ngetik apa." dan masih banyak lainnya.
HELL – to the – O, HELLO?! Selama ini kalian masukin keyword cuma kedip mata? Jari kalian nggak ngetik gitu? Bilang aja, (MALAS - KAK,DEK,ARA!) Daripada banyak alasan. Jangan berlagak masa bodoh, bego, dan bebal, kecuali kalian golongan yang tadi aku jabarin.
Katakan apapun yang ingin kalian katakan. Aku tidak melarang. Aku juga manusia biasa yang tidak sempurna pasti ada salahnya. Aku bukanlah penulis sehebat J.K Rowling or DanBrown.
Kalian suka, nggak suka, kurang ini , harusnya ini, kayaknya salah deh teorinya, kenapa nggak dibikin kaya gini? Kritik dan saran keluarin semuanya. Mau bikin diskusi di kolom komentar SANGAT DIPERBOLEHKAN.
APA YANG MEMBUAT KALIAN TAKUT MENGGERAKAN JARI DI TOMBOL KEYPAD?
NGGAK PAHAM? Bertanyalah!
NGGAK MENARIK? Kenapa dilanjut dan nggak bilang?!
DARIPADA DIAM – DIAM lalu MENGHILANG, bersama ceritaku ya... THANK YOU!
Apa kata yang pantas? Pengecut? Pecundang? LOSER!
Tersinggung?! Sakit hati karena perkataan gue?! Apa kabar gue say? Cuma kalian yang harus selalu dimengerti? Hanya kalian yang punya hati? Aku titisan rasul kali ah, hati selalu bersih dan menerima. Selama ini gue apa? Budak lo pada?!
JADI SETELAH INI AKU MOHON UNTUK KERJASAMA YANG MENYENANGKAN.
AND THIS IS THE REAL ME.
ARA
ADA YANG MULAI ILL FEEL LIHAT NYATANYA SEORANG LILDAUGHTER GIMANA?
SEKALI LAGI, MASIH ADA PILIHAN UNFOLLOW & BLOKIR.
HAVE A NICE DAY GENGS!
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Lens #2 : Image of Life ✔ [TERBIT]
RomanceRealitanya kehidupan seorang idol memang tidak seindah apa yang terlihat di atas panggung dan layar kaca. Pahit dan manis kehidupan di belakang layar telah dirasakan selama belasan tahun bahkan hampir separuh usia, bergelung dengan semua yang berhub...