🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Pagi ini pangeran begitu bersemangat untuk siap-siap melamar gadis yang selama ini ia tunggu dan ia cintai, aroma parfum khas mulai tercium dari kamar pria bertubuh tinggi itu.
pangeran tidak mengerti cintanya pada arumi begitu dalam, bahkan setelah bertemu kemarin ia tidak bisa tidur nyenyak . keputusannya untuk melamar gadis pujaannya pun tak bisa ia tunda, hari ini juga pangeran akan datang melamarnya.
Matahari pagi mulai bersinar terang , laki-laki ini sudah siap dan lengkap dengan khas akhi kecenya.
baju gamis hitam yang ia kenakan begitu cocok dengan kulit putihnya. Sesekali pangeran merapikan pecinya ke kanan kiri agar pas, disamping itu otaknya ikut juga berpikir apa yang akan pangeran ucapkan di hadapan ummi dan abi arumi nantinya.
sungguh jiwa pangeran serasa ingin melayang betapa rindunya ia pada sosok arumi..
"Bismillah.. Arumi ana siap" senyuman terukir di wajah pangeran tak dipungkiri diikuti detak jantung yang luar biasa hebat
.....
" kamu yakin nak sama keputusan kamu ? Gag main-main kayak dulu lagi kan ?" zoya melirik pangeran yang sedang menyetir ,
tampaknya pertanyaan itu berhasil mengingatkan pangeran akan masa lalunya yang begitu penuh kesalahan, pangeran paham ayah dan ibunya tidak ingin hal yang sama terulang kembali .
"In syaa Allah mah.. Pangeran yakin".
" emangnya nak arumi udah bilang siap ya nak?" ucap sang ayah yang duduk di belakang.
benar saja apa kata ayahnya pangeran rasanya terlalu bersemangat sampai lupa bagaimana respon arumi nantinya , bahkan kemarin saat arumi ditanya akan ke rumahnya ia hanya diam, pangeran terlalu bahagia sampai ia lupa ia telah mendahului takdir sang penciptaNya, mengapa ia lupa bahwa Allah sebaik-baik tempat berharap.. Mengapa ia jadi begini.
Pikiran pangeran jadi kemana-mana, ia jadi gagal fokus menyetir, mata boleh kedepan tapi pikirannya sedang belok kiri kanan.
Melihat sang anak diam seribu bahasa zoya menepuk pelan punggung anaknya, pangeran sedikit kaget dengan tepukan zoya.
" kalau jodoh pasti ketemu, bismillah aja ya nak.." senyum sang ibu pada anaknya memberi sedikit ketenangan pada hati pangeran .
"Iyaa mah.. Bismillah" .
Meskipun penuh pikiran tapi pangeran tetap berbaik sangka apa yang akan terjadi, arumi tidak mungkin menolaknya apalagi dirinya begitu berarti bagi arumi, bohong sekali jika arumi berkata tidak nantinya. Pikir pangeran dengan pedenya .
🌿🌿🌿🌿
...
Mobil pun berhenti tepat di depan pekarangan rumah arumi, jika dilihat pangeran tampak tenang dan gagah tapi yang sebenarnya terjadi.... seluruh buku-buku jari dan kakinya nyaris patah karena kaku dan jika boleh mungkin pangeran lebih memilih mundur saja saking gugupnya, dadanya terasa sesak dikarenakan jantungnya yang berdentum hebat, sial sekali pangeran begitu payah kali ini, apakah ini rasanya melamar wanita yang dicintai..
Semakin kakinya melangkah maka semakin kencang pula dentuman itu, pangeran pikir apa gampang menuju kesini? Sikapnya yang dulu begitu banyak menyakiti orang terutama terhadap keluarga arumi apakah mereka mau nerima pangeran lagi?, seluruh pikiran pangeran jadi bertumpuk-tumpuk detik itu juga..
Namun sudahlah! Lihatlah kakimu sudah sampai tepat di depan pintu rumahnya, selangkah lagi dengan mengetuk maka semua pertanyaan akan terungkap, ayolah pangeran sedikit lagi. Batin pangeran mulai berkonflik sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arumi
RomansaPangeran si cowok playboy,banyak ulah dijodohkan dengan arumi insyah yang merupakan gadis bercadar sedangkan arumi insyah memimpikan imam yang sholeh, apakah mereka memilih bercerai kelak atau justru mereka saling mencintai? Bagaimana rumah tangga m...