Makan Malam

30 9 0
                                    

Reyna POV

Aku sangat penasaran dengan anaknya teman Ayah yang katanya satu sekolah denganku. Sambil menunggu, aku dan Bunda bercengkrama dan memakan cemilan yang disediakan dari tuan rumah.

Terdengar Istri dari teman Ayah, Fatimah menyuruh anak laki laki nya duduk. Aku hanya asik bermain dengan hp ku.

"Ehh Reyy?"

Aku yang sibuk bermain hp, setelah mendengar itu aku mendongakkan kepalaku dan menatap Farras. Tak disangka anaknya teman Ayah adalah teman satu kelasku.
Karena gugup aku hanya bisa tersenyum tanpa menjawab sepatah katapun.

"Kalian kenal?" Tanya Ayahku sambil menatap aku dan Farras secara bergantian.

Aku hanya menjawab iya dengan anggukan kepala ku yang masih belum menyangka jika itu adalah Farras.

"Iya om, kita satu kelas malah" Farras menjelaskan secara semangat kepada Ayahku

"Ayah senang mendengarnya Ras, ternyata Anak teman Ayah satu kelas dengan kamu" ucap Budi, kepada aku dan Aji

Aku masih tak menyangka, jika Orang tua Farraa sedekat ini dengan orang tua ku. Mereka bercengkrama dengan asyik, begitu pula Farraa. Sedangkan aku hanya mendengar dan mengiyakan saja yang mereka bicara kan. Inilah aku perempuan yang sangat susah beradaptasi.

Beruntungnya Farras bisa mendiami rumah yang diimpikan olehku.

Tak lama berapa lama kita berbicara pasal apapun Jamilah, Ibunda Aji mengajak aku dan orangtua ku makan malam. Kebetulan perutku kosong malam ini.

"Ayo Rey makan, jangan diliat ajaa dong" Farras membuka pembicaraan kepadaku, orang tua ku dan orang tua farras hanya tertawa kecil mendengar ledekan Aji.

Aku hanya mengangguk saja untuk merespon ajakannya.
Aku mengambil nasi yang tak seberapa dan lauk secukupnya.

Aku duduk bersampingan dengan Faras, ia di sebelah kiriku. Hingga ia ingin mengambil lauk di sebelah kananku.

Deg

Lengan dan bahunya berada tepat di depan wajahku saat menggapai lauk yang ingin dia ambil. Itu membuat jantung ku berdetak cepat.
"Apakah aku terlalu lugu hingga hal seperti ini saja membuat aku gugup" gumamku dalam hati

Aku mencoba menenangi hatiku dan mengontrol tingkah ku saat itu. Aku memakan makanan ku dengan cepat dan meminum air teburu buru

"Hei nak, makan nya pelan pelan ya" tegur Ibu ku, Fatimah,dengan nada yang pelan

"Iyaa nih Rey, laperr atau doyan hahah" sekarang malah Farras slalu meledekku

"Enak soalnya hehe" aku menjawab dengan tertawa kecil yang sedikit terpaksa bercampur dengan rasa kikuk ku

Author POV

Diantara yang lain, Reyna lah yang terdahulu menghabiskan makanan nya demi menghilangkan kegugupannya.

"Farras, kamu di kelas baik baik sama Reyna ya, kamu jaga dia juga kan dia Anak Teman Ayah" ucap Ayah Farras, Budi kepada anaknya

Reyna yang lagi asik minum segelas coklat hangat, mendengar perkataan Ayahnya Farras membuat nya tersedak dengan minumannya

"Rey minum itu hati hati loh, Ayah dah bilang berapa kali"

"Iya Ayah" jawab Reyna dengan kepala ku yang menunduk

Ternyata orangtua Farras sangat peduli dengan Reyna, hingga Farras disuruh menjaga Reyna di sekolah.

Akhirnya mereka menghabiskan makan malam mereka, dan tuan rumah membereskan sisa makan malam itu. Orang tua Reyna mencoba untuk membantu membereskan sisa makan malam tersebut tapi Orang tua Farras melarang, mereka menyuruh Orang tua Reyna duduk di ruang tamu lagi.

Nampaknya perasaan gugup dan salah tingkah masih terbesit dalam diri Reyna Fitria. Tangannya dingin, keringat dingin slalu keluar dari tubuhnya. Ia slalu berpikir kapan ia pulang.

Tanpa di sadari, Chelsea sudah berada di ruang tamu. Reyna yang melihat itu langsung menghampiri Chelsea dengan merendahkan badannya

"Heii, kamu namanya siapa?" Tanya Reyna sambil mencubit pipi Chelsea

"Chelsea" jawab ia dengan polosnya

"Wah namanya cantik ya Chelsea" Reyna mengusap rambut Chelsea

Chelsea merespon dengan baik perempuan yang sedang di hadapannya itu, Reyna. Dan mengatakan kalau Reyna sangat cantik.

Terdengar suara Farras dari dalam dapur yang memanggil adik kecilnya itu.
Reyna pun buru buru duduk kembali di tempat ia duduk tadi, ia sangat takut jika Farras mendatangi Chelsea, karena posisi Reyna saat itu dekat dengan Chelsea

Chelsea heran melihat tingkah Perempuan itu dan merasa aneh. 
Farras yang tadi sedang di dapur, sekarang sudah duduk di kursi ruang tamu sambil memangku adik nya.

"Bang, kak Reyna itu cantik bangett kan dari pada kak Filia" bisik Chelsea pada abangnya sambil melirik dan tersenyum ke arah Reyna

Farras hanya diam dan merespon bisikan adiknya hanya dengan senyuman, dan timbul lesung pipi nya yang dalam.

Sedangkan Reyna sibuk ngobrol dengan Ayah Bunda nya. Begitu pula dengan orang tua Farras yang masih di dapur membereskan

Selang 15 menit berlalu keluarga Reyna pamitan dengan tuan rumah, Reyna menyalami Ayah dan Ibu nya Farras, sedangkan Farras, ia hanya senyumi saja. Itupun dengan perasaan gugupnya yang ia hadapi agar bisa berlaku sopan.

Farras melambaikan tangan kepada Reyna yang sudah berada dalam mobil dengan orangtuanya, lagi lagi Farras membuat Reyna salah tingkah lagi, ia pun dengan berat membalas lambaian laki laki itu.

Di jalan menuju pulang, Reyna memikirkan kenapa Farras slalu membuatnya gugup dan salah tingkah.
Apa mungkin ada sesuatu di hatinya?
Fikirnya yang slalu terbesit
Ia hanya memikirkan hal itu hingga ia terlarut dalam mimpinya.

🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙
Assalamualaikum pembaca, balik lagi nih sama aku, gimana part 4 nya? Suka ga? Smoga aja suka dan enjoy selalu yah. Kritikan kalian adalah motivasi bagi aku :)

Aku, Kamu dan PupusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang