Disaat Dina dan Reyna dalam perjalan menuju ke rumah Tantenya Dina, tiba tiba saja Dina mendapatkan pesan singkat dari Ayahnya
From : 085357xxxxx
"Bagus kalau kamu lari dari rumah, jadi Ayah bisa tinggal disini!"Dengan kemarahan Dina, tanpa membalas, ia hanya melihat kemudian memasukkan kembali hp nya ke dalam sakunya dan menyandarkan badannya dengan kasar pada sandaran mobil.
Reyna yang tengah membenahkan jilbabnya, tiba tiba saja melihat Dina yang tak seperti biasanya. Namun ia hanya melihat tanpa berani menegur Dina. Saat itu antara mereka hanya hening.
"Diem aja tuh" ucap Bunda Reyna, Fatimah membuka pembicaraan dengan menoleh antara Reyna dan Dina yang berada di belakangnya
Mendengar itu, lamunan teman sesohib itu buyar seketika. Kemudian menoleh Fatimah yang duduk di samping kursi pengemudi.
"Eh, maaf tante, cuma lagi ga ada topik aja. Iyakan Rey hehe?" Dina terkekeh pelan seraya menoleh Reyna.
"Iyaa hehe, tenang Maa, kita ga bakal ada konflik kok, kita kan best friend forever" seketika Reyna menyenggol bahu Dina
Lagi lagi, setelah itu di antara mereka hening kembali sedangkan orangtua Reyna asyik bernyanyi lagu nostalgia
**
Di rumah tante Dina sedang tidak ada orang,ia hanya pergi ke sini untuk mengambil baju bajunya.Kemudian mereka pergi jalan jalan yang diusul oleh orang tua Reyna
Orang tua Reyna menjanjikan untuk jalan jalan ke toko buku,tentu saja Dina dan Reyna sangat menyetujui, mereka kan kutu buku.
Reyna dan Dina sudah tidak sabar lagi untuk sampai di toko buku ternama itu. Dengan cepat mereka berlari saat baru saja mobil itu di parkirkan
"Hmmmmm, aku suka bau ini" Dina menarik nafas dalam dalam
"Iyaa, seperti syurgaa" Reyna juga menarik nafas dalam dalam
Mereka tengah sibuk sendiri mencari buku yang akan ia baca, sedangkan orang tua Reyna sedang berdiskusi dengan yang mempunyai toko buku, karena orangtua Reyna dan pemilik toko buku adalah teman sewaktunya SMA
"Eh Din, kan kemaren kamu masuk duluan kan ke ruang Pramuka?" Reyna menutup bukunya dan memulai pembicaraan
"Iyaa,emang kenapa?" Dina pun mulai serius dan menutup bukunya jua
"Nah di depan R.Pramuka itu ada Farras, dia bilang nungguin seseorang yang ada di R.Pramuka itu"
"Terus Rey?"
"Apa mungkin ia ada something dengan pengurus yang kemaren kita temuin?" Reyna menatap Dina dengan tatapan curiganya
"Hem,bisa jadi tuh. Kenapa?cemburu yaaaa?cieee" Dina tersenyum mengejek Reyna,sambil terkekeh pelan
"Ih kamuuuu" Reyna berteriak sambil memukul Dina pelan dengan buku nya
"SSSTTTT,ini perpus tauu haha" Dina jari telunjuk di bibirnya dan terkekeh pelan yang tak kunjung berhenti
Reyna menutup mulut nya karena tak sengaja berteriak, dan kembali membaca bukunya yang bertajuk "Cinta Di Ujung Kertas"
"Novel ini sangat menyedihkan,cintanya tak terbalas" pikirnya dalam hati
"Nak,yuk kita cari makan? Kalian mau beli bukunya ga?" Tanya orang tua Reyna yang barusan datang
"Ga usah deh tante" jawab Dina
Tanpa bergeming, langsung saja orang tua Reyna mengambil buku yang Dina dan Reyna baca kemudian ia bawa ke kasir tanpa memperdulikan rasa tidak enak Dina
***
Dear Diary~
Tuhan, ini perasaan apa? Aku belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya.
Apakah ini cinta pertamaku?
Tapi kenapa harus sekarang, aku tak ingin merasakan jatuh cinta untuk saat ini. Tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. Apa yang harus ku perbuat? Menyatakan? Aaah tidak mungkin. Takkan secepat ini kunyatakan. Biar saja ku jalani cinta sendiri :)Senin, 16 maret 2020
Reyna menutup kembali buku harian nya setelah menulis tentang yang ia rasakan.
Jam segini biasa nya Reyna sudah tidur lelap. Namun ia tak bisa tidur, sedangkan Dina dan orang rumahnya sudah memasuki alam mimpi, tapi tidak dengan Reyna, ia masuk dalam alam perasaan.Reyna berjalan menuju rak buku dan menaruh kembali buku harian berwarna pink itu, kemudian ia kembali ke kasurnya dan naik dengan perlahan. Ia tak mau jika Dina sadar oleh pergerakannya
Reyna membaringkan tubuhnya dalam keadaan telentang serta menghadap langit langit kamar nya. Dengan mata yang ikut mengantuk, akhirnya ia larut dalam tidur dan mimpinya.
Farras POV
Hoaammmm
Aku turun dari kasurdan menuju ke kamar mandi dengan badan yang masih sempoyongan.
Hari ini adalah hari minggu, dimana aku ada janji dengan Filia untuk jalan jalan ke Alun Alun seperti biasa
Selepas aku mandi dan berpakaian, aku keluar dari kamarku kemudian menuju ruang nonton yang dimana ada Ayah Ibu dan Adik perempuanku.
"Banggg" teriak Chelsea
"Iya chelseaa" jawabku sembari duduk di dekat Chelsea dan memangkunya
"Abang mau kemana?" Tanya Chelsea yang mendongakkan kepalanya untuk melihat wajahku
"Iya nih rapi amatt" sindir Ibu yang memandang ku dari atas sampai bawah, sedangkan Ayah sibuk menonton berita.
Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal
"E..e mau jalan sama Filia Bu""Hati hati bawa anak orangg" sambung Ayahku pula
Aku menganggukkan kepalaku tanda mengiyakan nasihat mereka, aku menurunkan Chelsea dari pangkuanku dan berpamitan dengan mereka.
Belum juga aku menaiki motor, aku sudah mendapat pesan dari Filia
from : 0896234xxxxx
"Aku tunggu di Alun Alun ya, di dekat air mancur❤To : 0896234xxxxx
"Iya filia😙Aku memasukkan hpku ke dalam saku kemeja dan kemudian melajukan motorku.
Ya, hari minggu memanglah sangat ramai.**
Author POVHari minggu ini, hari dimana Reyna sekeluarga pergi jalan jalan, kali ini di tambah dengan Dina
"Kita kemana ya hari ini?" Tanya Fatimah pada aku dan Dina yang tengah melipat pakaian
Dina hanya hening tak berani mengambil keputusan, karena ia sadar disini ia hanyalah numpang
"Nanti aja Bun kita nentuin pas Ayah datang dari bengkel" usulku dengan semangat
Reyna dan Dina saling memandang, mereka layaknya seperti kakak dan adik.
Begitu pula Bunda Reyna, Fatimah dengan sangat senang hati menerima Dina.Andai saja melupakan semudah saat aku jatuh cinta
Reyna'160320●
●●●●●●●●●●●•••••••••••••●●●●●●●●●●●
Maaf ya gais jika aku telat upload karena mager dan bingung mau alur yang gimana.
Hehe jika penasaran sama part selanjutnya jangan lupa slalu intai yaa heheTinggalin jejak yaa cintah :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu dan Pupus
RomanceCerita ini adalah tentang Reyna Fitria, perempuan yang begitu lugu mencintai laki laki yang tak mencintainya, perihal melupakan, dan menunggu akhir dari semuanya. "Aku tidak ingin mencintaimu untuk kedua kalinya, namun nyatanya aku tak bisa menghind...