Minho dan Taemin telah sampai dihotel tempat mereka menginap. Minho membuka pintu kamar mereka dan menarik koper miliknya, begitu juga dengan Taemin yang berada dibelakang Minho.
Mereka masuk kedalam kamar hotel. Taemin langsung berlari dan melemparkan dirinya ke atas ranjang hotel yang empuk. "Wah! Sangat nyaman!" Katanya sambil berguling-guling diatas ranjang.
Minho menghampiri Taemin dan duduk ditepi ranjang, "Mandi dulu baru tidur." Ia mengelus rambut Taemin.
"Tidur? Kita disini untuk liburan, hyung. Bukan tidur."
"Apa kau tidak lelah, hmm?"
"Sedikit, tapi sayang jika kita langsung tidur lagi pula ini masih siang." Taemin bangkit dari tidurnya kemudian berjalan menuju jendela hotel dan membukanya.
"Hyung, lihat!" Ucap Taemin sambil menunjuk kearah luar jendela. "Lautnya sangat indah."
Minho berdiri dan menghampiri Taemin. Ia merengkuh pinggang Taemin dan menempatkan dagunya pada bahu sempit Taemin.
"Lihat!" Taemin menyentuh tangan Minho yang tengah merengkuh pinggangnya.
"Ya, sangat indah. Sepertimu." Kata Minho sambil menelusupkan wajahnya pada lekuk leher Taemin dan mengecupnya sekilas.
"Ish." Taemin mencubit tangan Minho membuat pemiliknya mengerang sakit. Ia membalikkan tubuhnya lalu berjalan menuju koper miliknya. Minho mendengus dan berjalan mengikuti Taemin.
"Ayo kita ke pantai, hyung." Taemin berjongkok dan membuka koper miliknya. Minho merespon perkataan Taemin, ia berjongkok dibelakang Taemin dan kembali memeluknya serta menempelkan kepalanya pada punggung Taemin.
Taemin hanya menggeleng ketika merasakan sesuatu pada pinggang dan punggungnya. "Ayo, hyung." Tangan Taemin terus bergerak mencari sesuatu di dalam koper miliknya.
"Hmm." Hanya gumaman yang keluar dari mulut Minho.
"Dapat!" Kata Taemin ketika barang yang ia cari berhasil ia temukan. Sebuah kamera yang hendak ia gunakan untuk menangkap setiap memori yang akan ia dan Minho ciptakan.
Taemin kembali meletakkan kameranya karena merasa Minho hanya diam saja dengan posisi yang sama. "Hyung." Taemin membalikkan badannya dan otomatis wajah Minho jatuh ke atas dadanya, membuat pantat Taemin menyentuh lantai dan posisinya menjadi duduk.
"Kau kenapa? Lelah?" Taemin mengusap kepala Minho.
"Tidak, hanya lapar." Minho mendongak dan mengecup sekilas bibir ranum Taemin.
"Aigo~ ternyata anak papa lapar. Ayo kita makan." Taemin menangkup kedua pipi Minho dan mengoyang-goyangkan wajah Minho.
"Mama! Minho lapar!" Kata Minho dengan suara yang ia buat seperti anak kecil.
"YA! Kenapa mama? Aku lelaki jadi panggil aku mama!" Taemin memukul pelan kepala Minho.
"Iya, kau memang lelaki tapi lelaki cantik jadi lebih cocok kau menjadi mama daripada papa." Minho segera berdiri dan berjalan jauh dari Taemin sebelum dia mendapat amukan dari Taemin.
"YA! Hyung!" Taemin berdiri dan hendak memukul Minho. "Sudah, sudah, ayo makan, aku lapar." Minho menggandeng tangan Taemin yang hendak memukulnya. Taemin menatap tajam kearah Minho.
"Kau menggemaskan jika sedang marah, ayo." Menarik tangan Taemin kearah pintu kamar mereka.
Taemin menahan tarikan Minho, "Kita ganti baju dulu."
"Kenapa? Kita hanya akan makan siang saja."
"Makan siang lalu langsung ke pantai."
Minho diam menatap Taemin, "Jika kau tidak mau aku bisa pergi ke pantai sendiri." Ucap Taemin.
"Tentu saja aku mau, mana mungkin aku membiarkan kekasihku pergi ke pantai sendirian." Minho mencubit salah satu pipi Taemin.
"Ya sudah, ganti baju dulu."
"Siap mama!"
"YA! Hyung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
INSTAGRAM - 2MIN
Short Story🐸princeminho.99 started following taem6v6 🐥taem6v6 started following princeminho.99