Rana, gadis Sederhana, berambut pendek dan hobi bernyanyi sambil memainkan gitar kecil miliknya.
Bagi Rana, Menyanyikan lagu yang benar-benar sesuai isi hatinya sama dengan mencurahkan segala keluh kesahnya kepada angin.
Lega, itu yang dirasakan Rana.
Tak harus ada pundak untuk bersandar ketika rasa sedih menyerang. Tak harus ada insan yang stay mendengar semua tentang masalahnya.Karena, ia sadar mencurahkan isi hati kepada sesama hanya sebatas berkata dan terdengar. Sementara, yang dia perlukan adalah seseorang yang mengerti dan bisa memberi ketenangan padanya hingga ia lupa tentang kesedihannya.
Lalu, mengapa ia memilih angin sebagai pendengar yang tepat ?
Karena, ia percaya angin ikhlas menyampaikan keluhannya kepada Tuhan kemudian kembali mengatakan semuanya akan baik-baik saja, Bersabarlah.*
*
*
*
Thanks for Reading!
Jangan lupa follow, vote setiap chapter, dan tulis komentar kalian bisa mengenai kritik, saran, atau apapun yang terlintas dipikiran kalian saat membaca Just DreamOkeee, next gak nih?
Jangan lupa Follow IG ku yah
@wnny13See you for the next story, Bye👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Dream
Teen FictionAku tak memintamu menghargaiku karena aku memang jauh dari kata Hebat. Aku hanya ingin berpesan jangan sakiti aku dengan kata-kata burukmu! Karena, jika aku diberi kesempatan untuk lahir kembali, kehidupanku saat ini tak pernah kuharapkan sama seka...