"sesuai ramalan cuaca hari ini, Mendung"Gumam Rana tersenyum tipis kemudian meraih sepedanya.
"Rana! Gak mau ikut sama kita? Nanti putri Ayah kecapean"
Tawar Yano, Ayah Rana.
Rana berdiam sejenak. Kemudian menatap ayahnya sambil tersenyum
"Gak Ayah"
Jawabnya singkat sembari meraih tangan Ayahnya.
"Assalamu'alaikum"
Salam Rana pada ayahnya.
Yano menatap lembut putrinya, memegang kepalanya dan mengecup keningnya.
" Wa'alaikumsalam, Hati-hati sayang. Ayah, bunda sama willy berangkat juga yah"
Rana menganggukkan kepalanya.
Mereka pun berangkat ke tujuannya masing-masing. Rana masih canggung pada Bunda dan saudari tirinya itu.
*
*
*
*Sementara Yano, Dian dan Willy.
"Sayang, sepertinya Rana belum bisa menerima Bunda dan Willy"
Dian merasa tidak nyaman dengan sikap Rana yang terlihat belum bisa menerima kedatangannya sebagai Pengganti Ibundanya yang meninggal 5 bulan yang lalu karena sakit.
"Sabar, Rana bukan anak yang seperti itu. Mungkin sebentar lagi dia bisa akrab dengan bunda dan Willy"
Yano mencoba meyakinkan istri dan anaknya.
'apaan sih, rana gak penting bat!'
Batin Willy kesal.
"Iya deh Ayah, Bunda akan sabar dan berusaha agar dekat dengan Rana"
Dian mencoba meyakinkan dan bersemangat.
"Nah gitu dong"
Yano lega dan bangga melihat semangat Dian kemudian mencium tangan dan kening istrinya.
*
*
*
*Rana pun tiba di sekolahnya, SMAN 3 Jakarta.
"Assalamu alaikum cewek kampung!!!!"
Salam Yuyu, Sahabat Rana.
"Wa alaikumsalam"
Jawab Rana tanpa menoleh.
"Ranaaaa, Jawab salam gak noleh gitu! Gak sopan!"
Protes Yuyu, merasa terabaikan.
Rana yang menyadari perubahan ekspresi Yuyu yang tadinya exited tiba-tiba Cemberut, berusaha menghibur dan mengembalikan sikap ceria sahabatnya.
"Hehe maaf Yu, btw Tugas kelompok kamu udh selesai?"
Tanya Rana sukses membuat Yuyu tambah kesal.
"Elaaahh Raanaaaaa udah deh gue pusing tau! Gak ada selesai! Itu tugas kelompok tapi rasa tugas pribadi tau gak sih temen klompok gue cowok semua! Nyebelin! Ngeselin!"
Jelas Yuyu panjang lebar.
"Sabar lah Yu, kamu pasti bisa kok!"
Rana menyemangati Yuyu.
"Huh! Iyaaa Ran.."
. . .
"Eh Ran! Btw JhoN si Badboy but handsome hari ini dh masuk sekolah looh"
"Ooh, cowok bermasalah itu?"
"Huuusshh gak boleh bilang gituu!! Gimana pun dia tuh punya jasa sebagai pencuci mata para ciwi-ciwi sekolah ini!"
Bela Yuyu terhadap Jhon.
"Hhehe gak ah dia biasa aja bagi aku"
Rana menggoda Yuyu.
"Iiiiihhh Ranaa!! Gak gitu! Dia tuh pangeran tampan, kaya....."
Protes Yuyu
"Ah menurut aku sih dia biasa aja bahkan di bawah standar aku sih hhehehehhehe"
Canda Rana, Namun...
"EEhh"
Langkah kedua gadis yang sibuk mengghibah itu terhenti seketika setelah menyadari keberadaan Pria tampan yang dijuluki Badboy itu tepat dibelakang mereka.
Jhon, tepat sekali."Sejakk ka-kaapaan??"
Gumam Rana Gagap.
"Dibawah standar kata lo?"
Tanya jhon sambil menatap Rana seakan-akan tak ingin melepasnya begitu saja.
"Aa.. em aku bercanda maafkan aku"
Ucap Rana menunduk kemudian meraih tangan sahabatnya untuk melanjutkan langkah menuju kelas mereka.
Namun,
"Tunggu!"
Perintah Jhon tenang dan terus menatap Rana.
'Mampusss'
Batin Yuyu khawatir karena tak ingin bermasalah dengan Badboy itu.
"Em, kenapa?"
Tanya Rana mencoba tenang berhadapan dengan orang yang baru saja dia Ghibahi.
"EMM, HALO JHONN selamat pagi, em Rana gue duluaan yahh tugas kelompok harus gue selesaikan.. byebye!!!!"
Yuyu kemudian berjalan cepat meninggalkan Rana dan Jhon.
'Duh, awas aja Yu'
Rana geram dengan penghianatan sahabatnya itu, disisi lain ia takut dengan Jhon.
"Maaf Jhon, Aku hanya bercan.."
"Nama lo siapa?"
Tanya Jhon tiba-tiba, sukses mendongakkan kepala Rana menatapnya bingung.
"Rana"
"Kelas?"
"XII Ipa 2"
"tunggu gue di jam istirahat"
Jelas Jhon mendahului dan mengikis pundak Rana dengan lengannya.
"Huuuhhh, selamaattt"
Gumam Rana lega kemudian berjalan cepat menuju kelasnya.
*
*
*
*Thanks for Reading!
Jangan lupa follow, vote setiap chapter, dan tulis komentar kalian bisa mengenai kritik, saran, atau apapun yang terlintas dipikiran kalian saat membaca Just DreamOkeee, next gak nih?
Jangan lupa Follow IG ku yah
@wnny13See you for the next story, Bye👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Dream
Teen FictionAku tak memintamu menghargaiku karena aku memang jauh dari kata Hebat. Aku hanya ingin berpesan jangan sakiti aku dengan kata-kata burukmu! Karena, jika aku diberi kesempatan untuk lahir kembali, kehidupanku saat ini tak pernah kuharapkan sama seka...