BAGIAN 2 : LAGU MAAF

34 0 0
                                    


Sesampainya disana, kami menuju ke tempat yang akan digunakan untuk foto. Hamparan padang rumput nampak cukup luas, kulihat juga beberapa kuda yang sedang dipersiapkan untuk ditunggangi. Kemudian aku langsung menyiapkan peralatan yang digunakan untuk photoshoot. Begitu juga dengannya, dia langsung menata wajahnya dengan berbagai peralatan make up.

" Dah siap belom? Lama banget deh." Ucapku dengan nada ketus.

" Asal lo tau, make up itu butuh waktu. Sabar napa, tar gak gue bayar lho." Balasnya sembari mengoleskan berbagai krim yang sama sekali tidak kuketahui.

" Sebenernya buat apa sih lu repot-repot foto kaya gini? Emang lu model?" tanyaku

" Lo gatau apa? Gue itu selebgram, youtuber juga. Follower sama subcriber gue udah ratusan ribu. Ga kayak lo, sosmednya gaada yang follow haha" jawab dia pamer

" Nipu lu. Emang lu jadi youtuber apaan? Konten prank? Atau youtuber toxic yang suka ngebacot gaje?" balasku

" Asal lo tau, gue itu youtuber musik. Gue berbakat di bidang musik. Nyanyi, main gitar, piano, bahkan dance pun gue bisa." Ucap dia yang terus saja menyombongkan dirinya.

" Oh jadi video-video yang gue edit itu buat konten youtube lu?"

" Iyalah. Lo liat aja di channel youtube gue, namanya B********". Jawabnya.

Singkat cerita sesi pengambilan gambar sudah selesai, namun sebelum kami pulang dia mengajakku untuk beristirahat sejenak di cafe di tempat tersebut.

" Lo asalnya dari mana?" tanya dia sembari menunggu pesanannya datang.

" Gua dari Kota T." Jawabku singkat

" Terus ngapain lo di kota ini? Kuliah?"

" Enggak, Gua kuliahnya di Kota S. Gue disini cuma lagi liburan doang." Jawabku

" Gue juga pendatang. Gue kuliah disini biar jauh dari pengaruh ortu."

" Gua gak tanya" ucapku ketus padanya.

" Orangtua gue itu anggota dewan. Gue anak semata wayang, karena itulah gue dididik secara ketat sama orang suruhannya, karena orang tua gue ga pernah ada waktu buat anaknya. Sekalinya ada waktu dia cuma marah-marah doang, maksain gue buat jadi inilah, jadi itulah. Padahal gue pengen bebas jadi apapun yang gue inginkan. Gue pengen jadi musisi. Maka dari itulah gue memutuskan buat kuliah disini" Ucap dia sedikit menjelaskan masalahnya.

" Bukannya ortu lu ketat? Kok bisa sih lu di izinin buat kuliah disini?"

" Yaelah gue tinggal bilang: kalo gue kuliah disini, gue bakal jadi apa yang mereka minta, dan ambil jurusan sesuai dengan keinginan mereka. Kelar deh. Ya gimana pinter-pinternya buat ngibulin mereka aja sih". Jawab dia

" Yah, setiap orang punya masalah masing-masing sih. Tapi ga perlu ngibul gitu juga. Lu harusnya bersyukur masih punya orang tua. Mereka juga masih sehat kan? Banyak banget orang diluar sana yang ga punya ortu. Ada juga yang orangtua-nya sakit parah, dan bikin si anak selalu dihantui rasa takut kehilangan orang tua-nya." Balasku.

" Bacot lo. Ga usah sok ceramah gitu. Gue tau kalo lo juga bukan orang baik-baik. Lo pemake kan?"

" Hah? Pemake apaan?"

" Gausah pura-pura, dari lingkar item di mata lo udah keliatan kalo lo itu pemake."

" Sembarangan! lingkar item ini tuh gara-gara gue punya penyakit tidur sejak kecil. " jawabku

" Boong lo. Tampilan lo aja fakboy banget gitu. Gabisa dipercaya haha" ucapnya dengan sedikit ketawa menghinaku.

" Jangan nilai orang dari tampilannya dong. Lu bahkan ga kenal sama gua." Ujarku padanya.

FUCKBOY DADDYWhere stories live. Discover now