Setelah selesai makan siang, kami pun bersiap-siap untuk pulang. Namun sayangnya, ketika kami hendak pulang, cuaca yang tadinya cerah seketika berubah menjadi sangat mendung. Dan kemudian, hujan deras turun. Menyebabkan kami yang tadinya sudah bersiap untuk pulang menjadi kebingungan.
" Duh gimana nih? Hujan deres gini. Gue lupa bawa jas hujan. Mana gua bawa banyak peralatan elektronik lagi." Ucapku cemas.
" Yah gimana dong, disini juga gak ada jas hujan. Yaudah kita tunggu aja, siapa tau hujannya bentar doang." Balasnya.
Kami pun memutuskan untuk menunggu hujan mereda. Namun setelah beberapa jam menunggu, hujan tak kunjung reda, bahkan hingga malam datang.
" Duh udah berapa jam kita nunggu, hujannya ga reda-reda." Ucapku yang ketika itu sedang duduk di ruang tamu sembari menunggu hujan mereda.
" Yaudah kita nginep disini aja, udah malem gini. Lagian kita ngga tau kapan hujannya reda." Ujarnya.
" Hah? Lu gila? Kita di rumah ini cuma berdua!" balasku.
" Emang kenapa sih?. Lagian kalo kita pulang malem-malem gini bisa bahaya, apalagi dengan kondisi hujan, lo tau kan jalanan yang kita lewatin pas berangkat kaya gimana? Belom lagi kalo lo ngantuk pas di jalan". Ucapnya keras.
Setelah mendengar ucapannya, aku pun hanya bisa terdiam. Aku yang tak ingin mengambil resiko pun pada akhirnya menyetujui untuk menginap di villa tersebut. Dan memutuskan pulang keesokan harinya, saat pagi.
" Mending sekarang lo masak lagi deh. Gua laper." Ucapnya
Kemudian aku pun memasak lagi untuk makan malam kita berdua. Setelah selesai memasak kami makan di ruang tengah di villa tersebut.
Tengah malam pun datang, kami yang ketika itu belum tidur.
" Udah malem banget nih, mending kita tidur deh. Gue tidur di kamar itu. Lo terserah mau tidur dimana aja. Banyak kamar kosong noh." Ujarnya sembari menunjuk kamar kosong yang dekat dengan ruang tengah.
" Gua tidur disini aja. Mau sekalian nonton tv." Ucapku sembari menyalakan televisi.
" Yaudah terserah." Balasnya sembari berjalan menuju kamarnya.
Kemudian Bulan masuk ke kamarnya, sedangkan aku tidur di ruang tengah. Ketika itu, hujan mulai mereda. Setelah beberapa saat, ketika aku hendak memejamkan mataku, aku mendengar sebuah nyanyian. Dan tak salah lagi, itu adalah nyanyian Bulan. Aku tahu betul dari ciri khas suara nyanyiannya yang lembut itu. Aku tak tahu mengapa dia tiba-tiba bernyanyi di tengah malam. Dalam pikirku, apakah dia memang memiliki kebiasaan bernyanyi sebelum tidur? Entahlah.
Semakin aku mendengar nyanyiannya yang indah itu, aku jadi semakin mengantuk dibuatnya. Apalagi lagu yang dia nyanyikan itu adalah lagu yang pelan.
" ku tak percaya, kau ada di sini..
menemaniku, di saat dia pergi..
sungguh bahagia, kau ada di sini..
menghapus semua, sakit yang kurasa..mungkinkah kau merasakan
semua yang ku pasrahkan
kenanglah kasih..
ku suka dirinya, mungkin aku sayang
namun apakah mungkin, kau menjadi milikkuku tak percaya kau ada di sini
menemaniku di saat dia pergi
sungguh bahagia kau ada di sini
menghapus semua sakit yang kurasamungkinkah kau merasakan
semua yang ku pasrahkan
kenanglah kasih..ku suka dirimu.. mungkin aku sayang
namun apakah mungkin.. kau menjadi milikku "
Kemudian, setelah dia selesai menyanyikan lagunya, suara nyanyiannya pun menghilang. Aku pikir, dia sudah mulai terlelap, begitu juga denganku yang mulai memejamkan mata.
YOU ARE READING
FUCKBOY DADDY
RomanceNamaku Bintang Cahya Diansyah. Cerita ini adalah cerita tentangku, atau lebih tepatnya... cerita tentang dosaku di masa lalu, tentang hal yang sangat aku sesali, sesuatu yang membuatku dihantui rasa berdosa hingga saat ini, beberapa kali aku hampir...