Pagi harinya, Yojo sudah siap untuk berangkat, namun ia bingun karena tumben tumbenan Zee An belum keluar kamar.. ia pun memeriksanya.. "Zee.. ayo berangkat.." ujar Yojo menuju kamar Zee An. Yojo membuka pintu dan melihat Zee An yang melamum di depan kaca.. bahkan rambutnya masih basah dan berantakkan. Yojo jadi tidak tega melihat Zee An begini. "Zee kau belum mengeringkan rambutmu? Biar kubantu ya" tawar Yojo sambil mengambil hairdryer dan mengeringkan rambut Zee An dengan perlahan. Zee An hanya diam... ia merasa tidak enak badan saat ini namun ia harus menahannya, karena ia tidak ingin dipandang lemah, akhir akhir ini ia sangat sering terluka. Yojo bingung harus ngapain karena ini adalah masalah dua sahabatnya sendiri.... ia takkan mungkin berpihak pada salah satu dari mereka. Yojo sudah merapihkan rambut Zee An. "Trimakasih.." ujar Zee An pada Yojo dengan tatapan tanpa ekspresi dan tanpa gairah. Yojo jadi ikut sedih melihat Zee An yang berbeda. "Ayo.. sebentar lagi masuk.." ujar Yojo. Keduanya pun pergi.
.
.
Masih pagi Zao Xin sudah di hampiri Lime saja.. "jadi apa jawabanmu?" Tanya Lime. "sudah kubilang akan kujawab saat istirahat kedua" ujar Zao Xin yang risih dengan sikap Lime. Lime terus menerus nempel padanya. Ia tidak bisa menolak dan memperlakukan Lime dengan kasar, karena itu berarti ia merendahkan wanita, dan sekarang Zao Xin di posisi serba salah. Saat sedang berduaan, Zee An dan Yojo sampai dan melihat keduanya. Yojo hendak menutup mata Zee An namun Zee An langsung turun dan melepas helm. "Aku sudah melihatnya.. bukankah kubilang, aku sudah menyerah Jo.. keputusanku sudah bulat.." ujar Zee An. Yojo terkejut dan jadi ikut merasakan apa yang Zee An rasakan. "Sudahlah.. ayo kita masuk." Ajak Yojo merangkul Zee An. Yojo membawa Zee An kebangkunya dan kemudian duduk di bangkunya sendiri, Zao Xin sangat cemburu dengan itu.. tapi ia aneh karena wajah Zee An dan tatapannya berubah lagi padanya. Zao Xin pun terus memperhatikannya. "Zee.. aku mau tanya PR yang nomor 10 boleh?" Tanya Wei Long yang membuat Zao Xin risih. Zee An mengangguk dan mengajarinya.. "dalam kurung akar 4x kuadrat plus 4x minus 3 minus dalam kurung 2x minus 5 dikalikan dengan akar 4x kuadrat plus 4x minus 3 plus 2x minus 5 dibagi akar 4x kuadrat plus 4x minus 3 plus 2x minus 5 sama dengan limit x tak terhingga 4x kuadrat plus 4x minus 3 minus dalam kurung 2x minus 5 dikuadratkan dibagi akar 4x kuadrat plus 4x minus 3 plus 2x minus 5 sama dengan 4x plus 4x minus 3 minus dalam kurung 4x kuadrat minus 20x plus 25 dibagi akar 4x kuadrat plus 4x minus 3 plus 2x minus 5 sama dengan 4x minus 3 plus 20x minus 25 dibagi akar 4x kuadrat plus 4x minus 3 plus 2x minus 5 sama dengan 24x minus 28 dibagi akar 4x kuadrat plus 4x minus 3 plus 2x minus 5 dikalikan 1 per x dibagi 1 per x sama dengan 24 minus 28 per x dibagi akar 4 plus 4 per x minus 3 per x kuadrat plus dalam kutung 2 minus 5 per x. Mengerti?" Tanya Zee An menjelaskan dengan detail. Wei Long menggaruk kepalanya. Hanya Zee An yang paham jawaban seperti itu. "Aishh.. aku bercanda.. hanya orang terjenius yang mengerti.... aku akan memberikan padamu cara yang sangat mudah kau pahami.." ucap Zee An yang sedikit tersenyum. "Aishhh Zee kau membuatku mual" keluh Wei Long "maaf... baiklah.. akan ku ajarkan" ujar Zee An memberitaukan cara paling mudah dan simple.
.
.
Pelajaran pertama adalah matematika, dang guru merasa aneh karena biasanya Zee An mengacau... tapi ini enggak sama sekali. "Zee" panggil guru itu. Zee An hanya menengok tanpa menjawab. Yang tadinya mau bertanya guru itu jadi terdiam karena raut wajah Zee An sudah berbeda. "Gantiin Bapak untuk menjelaskan nomor satu hingga lima." Ucap guru matematikanya. Zee An hanya mengangguk dan segera kedepan. "Semuanya akan Zee An yang urus, Bapak harus rapat dengan para guru, ini tongkatnya.. wewenang kelas ada padamu" ucap guru matematika tersebut. Semua murid menelan ludah karena Zee An itu lebih sangar dari singa. Guru matematika itupun pergi. Zee An pun mulai menjelaskan. Semuanya sangat patuh dan terdiam. Zee An pun merasa canggung karena hal itu. Mereka bukan segan melainkan takut padanya. "Huffff... tidak usah tegang.. akan kubuat matematika ini menyenangkan untuk kalian" ujar Zee An yang mulai menjelaskan dengan cara yang semua murid sukai.. "wow Zee.. bahkan aku jadi menyukai pelajaran ini" ucap Didi semangat. "Syuuttt jangan keras keras... ini hanya rahasia kita... kalian boleh mengerjakan seperti itu hanya jika soal tersebut pilihan a b c d dan e namun jika esai terpaksa kalian harus mengisi sesuai yang pak guru ajarkan... namun saat ujian nanti.. itu pilihan kalian mau seperti apa.." ujar Zee An.. ia sudah menjelaskan semuanya dengan cara paling tergampang yang semua murid suka. Zao Xin saja tercenga dengan cara mudah Zee An. "Kau emang master Zee.. pantas saja kau langsung sekelas dengan kami.. padahal kau dua tahun dibawah kami," ucap Yojo yang langsung ditatap oleh semua orang. Yojo salah bicara.. itu adalah rahasia mereka.. Zee An sudah memelototinya. "Apa maksudmu Jo?" Tanya Xora. "A-ku... ti-tid-dak ... hanya beragrumen.." ucap Yojo gugup.. namun semua percaya kalau Yojo hanya mengada ngada. Zee An dan Yojo lega. Zao Xin hanya tersenyum.
.
.
.
Istirahat, Lime dan dua teman perempuannya terus mengintili Zao Xin dan sepertinya Lime emang sengaja. Tapi Zee An bukan orang yang mudah cemburu, hanya saja ia mudah menyerah dengan cintanya yang tak terbalas. Zao Xin dan Zee An berpapasan bertemu di depan kantin dengan Lime dan dua temannya. Lime merasa kesal.. "Zao Xin, kau mau makan apa?" Tanya Lime yang mengalihkan pandangan Zao Xin. Zee An langsung pergi karena tak ingin terlalu lama mendendam pada Lime. Semenjak ia mencelakainya Zee An tidak ada rasa kasihan lagi pada Lime. Namun pertandingan selajutnya Miyu yang akan melawannya.. dan ia takut kalau Miyu kenapa napa. Zao Xin kehilangan Zee An lagi dari hadapannya. Ia malah makan dengan Wei Long. "Jangan mengikutiku Lime.." kesal Zao Xin yang langsung pergi. Lime sangat kesal dan langsung hendak berbuat sesuatu ke Zee An.
'brukk'
Lime sengaja menumpahkan makanan ke Zee An saat Zee An mau ngambil minum akibatnya baju Zee An sangat kotor. "Zee.. Lime kalau jalan lihat lihat dong" kesal Wei Long yang tau kalau Lime sengaja. Zee An juga tau.. tadinya ia sudah mengepal tangannya.. namun ia langsung tersenyum lagi.. "maaf Zee aku tak sengaja" ucap Lime palsu. "Ga masalah.. mau kuambilkan yang baru?" Tawar Zee An yang menbuat Lime terkejut karena Zee An tak marah. Wei Long tertawa kecil. Lime sangat kesal dengan ini. "Tak perlu." Ketus Lime yang setelah itu pergi.. "biar aku yang ambil minum.. kau habiskan saja makanmu dan kau ganti pakaianmu" ujar Wei Long. Zee An mengangguk dan terduduk untuk makan.
.
.
"Gagal?" Tanya Wankyo. "Apa yang gagal?" Tanya Xora saat lewat depan kantin. Ketiganya kaget. "Bukan urusanmu" ucap Lime yang setelah itu pergi. "Aishhh... apa lagi yang murid sekolah Beezy lakukan untuk menjatuhkan sekolah Red Luv." Tanya Xora bingung. "Sebesar apapun sekolah mereka berusaha.. tetap lebih besar usaha kita untuk mempertahankannya.." ujar Hosi yang tiba tiba datang dan membuat kaget.. "aishh... kau sangat lama" kesal Xora yang sudah dari tadi menunggunya. Keduanya masuk dan duduk di tempat Zee An dengan Wei Long. "Berdua doang?" Tanya Xora. "dengan kalian jadi ber-4" jelas Zee An. Keduanya mendecih. "bajumu kenapa?" Tanya Xora. "Ketumpahan makanan tadi.." jelas Zee An simple yang tak menimbulkan kecurigaan teman temannya. "Oh... nanti ganti bajumu.. itu pasti bau" ledek Xora.."iya.." jawab Zee An.
.
.
Pelajaran selanjutnya adalah fisika. "Pagi Matematika... siang fisika.. apakah tidak ada hari yang isinya hanya kesenian?" tanya Didi lucu. "Itu dalam khayalanmu" ucap guru fisika itu.. Didi pun terdiam dan malu."hari ini akan membahas gerak melingkar.. rumusnya adalah. Omega sama dengan dua phi per T itu sama dengan dua phi dikalikan f atau frekuensi. T adalah periode. Untuk mencari omega rumusnya adalah omega sama dengan v/R. v adalah kecepatan dengan satuan m/s dan R adalah jari jari satuannya meter. Lalu cara mencari v bisa dengan omega dikali R atau 2πfR atau 2π/T kali R. Sampai situ dulu ada yang ditanyakan? Setelh ini 2 soal ibu kasih ... yang bisa menjawab akan dapat ganti baju untuk pelajaran olahraga" jelas sang guru.. semua mengeluh kecuali 3 orang tertinggi. "Kalau begitu ibu dikte soalnya.. pakai rumus yang ibu berikan" ucap guru itu. "Ya Bu." Ujar semua murid. "Nomor 1.. Roda X dan Y saling bersinggungan. Jika kecepatan sudut Roda Y = 15 rad/sekon dan jari-jari roda X = 1/3 jari-jari roda Y. Kecepatan sudut roda X sama dengan.... nomor 2. Sudut partikel bergerak melingkar dengan kecepatan sudut awal 30 rad/s. Jika partikel dipercepat dengan percepatan sudut 2 rad/s², sudut yang ditempuh partikel selama 5 sekon adalah.... silahkan dijawab" ucap guru itu sambil mengawasi jika ada yang kerja sama. 5 menit kemudian Zee An langsung kedepan untuk diperiksa.. tentu semua terkejut karena hal itu. "Kau boleh ganti baju" ujar Sang Guru.. "wow.." puji semua. Lalu disusul Zao Xin dan kemudian Xora.. namun diam diam Zee An menaruh kertas kecil dimeja Wei Long saat hendak keluar. Wei long sudah sangat bahagia.. namun ia kaget saat melihat isinya. 'Semangat' ya itulah tulisannya.. meski begitu Wei Long tetap senang.
.
.
"Mereka pasti keluar sesuai waktu" ujar Xora. "Bagaimana kalau bermain bola" ajak Xora. "Ayo" terima Zee An. Namun Zao Xin takkan ikut karena ia tak suka olahraga. "Main penalti saja" ujar Zee An. "Oke.." ujar Xora. Dua gadis itu bermain sepak bola yaitu adu penalti. Zao Xin hanya melihatnya sambil terus menerus tersenyum. "Zee... jangan menendang terlalu keras.." ujar Xora. "Iya.." ujar Zee An. Mereka berganti gantian. Saat ada yang memasukan bola ke gawang, orang yang memasukannya bertukar jadi kiper. Dan benar dugaan mereka... murid lainnya keluar pada jam pergantian. Sementara Zee An dan Xora sudah mandi keringat. Namun Zee An merasa perih pada lengannya.. mungkin karna keringat tubuhnya. "Wah.. apa kami selama itu hingga kalian basah?" Tanya Yojo kaget saat melihat dua sahabatnya. Yojo pun mengelap keringat Zee An dan Hosi tentunya mengelap keringat pasangannya. "Xin.. kau kenapa tidak berkeringat?" Tanya Lime bingung. "Hanya tidak mau.." jawab Zao Xin simple. "Hufff... jangan lupa.. beri aku jawabannya" ujar Lime. Zao Xin hanya mengangguk. Zao Xin tentunya sedang cemburu ketika Yojo mengelap keringat Zee An. "Oh iya.. nanti kerumah sakit yuk jenguk Ibu Miyu.." ujar Zee An. "Boleh" ujar Yojo. Merekapun main bareng lagi, tapi Yojo melarang Zee An bermain lagi. Namun Zee An memaksa untuk main. "Zee dengarkan aku sekali saja" ucap Yojo. Zee An hanya tersenyum "tak ada yang dapat menghentikanku Jo" ucap Zee An membuat Yojo tak dapat berbuat apapun. Makin Zee An memaksa, lengannya semakin terasa perih. Tapi Zee An menahan semua itu.. kaosnya sudah basah. Tak lama kemudian ia langsung lari ke UKS karena sudah tak kuat. "Dia kenapa?" Tanya Hosi. "Kebelet pipis kali" ujar Xora. "Tidak mungkin... Zee An tidak langsung pergi ketika kebelet." Ujar Yojo. Kekhawatiran dan kecemasan timbul dibenaknya, begitupun dengan Zao Xin. "Sudah, tak perlu cemas... jika dia bilang dia baik baik saja.. maka itu akan baik baik saja." Ujar Xora. Yojo hanya mengangguk.
.
.
Dokter sekolah mengobati Zee An. "Sudah saya katakan untuk tidak kecapean" ujar sang Dokter kesal. Zee An hanya tersenyum. "Terpaksa saya pakai cara lain agar keringat tidak masuk ... " ujar dokter itu. "Tapi tetap.. jangan banyak gerak.." ujar dokter itu. "Yang penting tidak berkeringat kan" ucap Zee An. "Iya.." jawab dokter itu. "Setelah ini kau membersihkan diri... ingat.. luka ini harus selalu kering karena jaitannya belum tertutup rapat" jelas Dokter sekolah. "Baik Dok" jawab Zee An. "Oke.. selesai.." ujar Sang Dokter.. "trimakasih Dok" ucap Zee An. "Sama sama.." ujar Sang Dokter. Zee An pun pergi ke lapangan lagi.
~
"Darimana?" Tanya Yojo. "WC.." jawab Zee An simple. "Kenapa lenganmu jadi gitu?" Tanya Yojo yang melihat sesuatu yang aneh. "Oh.. tadi bertemu dokter sekolah dan dia memakaikan ini dilenganku" jawab Zee An simple.. ia tak ingin teman temannya cemas. "Oh.. kupikir kenapa.." ujar Yojo yang percaya. "Aku akan istirahat sebentar.." ujar Zee An. Dan saat itu Zao Xin memberikan minum. Zee An mengambilnya.. tapi bukan untuknya tapi ia memberikannya ke Wei Long... dan itu sangat membuat Zao Xin sakit. "Trimakasih Zee" ujar Wei Long. "sama sama" jawab Zee. "Itu untukmu Zee." Ujar Zao Xin mulai bicara.. dan setelah itu dia pergi. Yojo melihat itu dan jadi dilema. "Sepertinya ada yang harus kita lakukan" ujar Xora. "Apa...?" Tanya Hosi bingung. "Menyatukan mereka lah Hosi bagaimana sih" ujar Yojo kesal. Hosi langsung tercengir.
.
.
Ketika istirahat kedua, Lime menagih janjinya pada Zao Xin untuk menjawabnya. Zao Xin pun membawanya ketempat yang tidak terlalu ramai, Zee An melihat moment itu dan semakin berfikir kalau Zao Xin menyukai Lime. Ia diam diam melihat keduanya.
"Apa yang mau kau jawab?" Tanya Lime. "Lime.. sebenarnya aku..." belum selesai bicara Lime sudah memeluknya dan sukses membuat Zee An terbakar api cemburu.. dan mendadak Lime mencium pipi Zao Xin yang membuat Zao Xin mendorongnya. Untung saja Wei Long datang dan menutup matanya. Zao Xin baru sadar kalau Zee An melihatnya. Wei Long pun membawa Zee An pergi. "Xin.. aku sangat menyukaimu..." ujar Lime jujur. Zao Xin merasa kesal dengan Lime. Setelah kejadian itu Zee An menjadi Zee An yang sangat dingin lagi.. dia sangat berbeda dengan Zee An yang sekarang 70 percent perasaannya terhadap Zao Xin telah menghilang karena peristiwa itu. "Zee.. kau baik baik saja?" Tanya Wei Long.. "aku ingin sendiri Wei" ujar Zee An masih halus. Wei takut dengan hal ini. Iapun memutuskan pergi dari sana daripada kena imbasnya. Dan ia berpapasan dengan Zao Xin. "Dimana Zee An?" Tanya Zao Xin.. "siapa dirimu ingin tau dia dimana.." jawab Wei Long ikut kesal. Zao Xin sangat tidak menyukai Wei Long, dia perusak segalanya. "Dia sudah melupakan perasaannya padamu" ujar Wei Long PD. "Cihhh.. itu takkan terjadi" saut Zao Xin juga PD... dan ia pergi dari sana. Wei Long hanya tersenyum sinis.
.
.
Pulang sekolah, tak ada yang dapat menemukan Zee An. Sejak istirahat terakhir dia sudah tidak ada dan tidak masuk ke kelas. Para sahabatnya mencemaskannya. Dan saat itu Zao Xin muncul. "Xin.. kau tau dimana Zee An?" Tanya Hosi. Zao Xin menggeleng sambil naik ke atas motornya. "Aisshhh dia kemana sih.. dia kan tidak bawa motor." Ujar Yojo cemas. Zao Xin juga jadi cemas akan hal itu. Namun Zao Xin langsung hendak pergi, dan Yojo menahannya. "Apa kau tidak mencemaskannya?" Tanya Yojo mulai kesal. "Dia bukan anak kecil Jo.. dia tau jalan pulang" ucap Zao Xin yang membuat Yojo kesal.. Yojo pun menarik kerah baju Zao Xin dan menariknya turun.
'Bukkkk'
Pukulan keras dari Yojo saat Zao Xin masih pakai helm. Semua kaget melihat hal ini.. Zao Xin juga, ia langsung membuka helmnya dan tulang pipinya mengeluarkan darah. "Kau emang sahabat yang kejam Xin, Zee An sudah berusaha mati matian untuk membuatmu jatuh cinta padanya.. tapi apa yang kau lakukan sekarang? Bahkan rasa perdulimu tak ada sama sekali..." bentak Yojo emosi. "Jo.. tenang.." ucap Hosi menenangkan Yojo. Xora membantu Zao Xin. Zao Xin menerima semuanya karena ia emang pantas mendapatkannya. "Itu belum sebanding dengan apa yang kau lakukan pada Zee An." Ujar Yojo. "Kau tidak tau masalahku dan Zee An di masa lalu ketika ia hendak ke Thailand Jo... jika kau tau.. kau takkan memukulku.." ujar Zao Xin. "Jika kau memberitahunya aku takkan melakukan ini.. tapi apa..bahkan sahabat terdekatmu saja tak kau beritahu rahasiamu.. bahkan kami selalu memberitahukan rahasia kami padamu.." jelas Yojo kesal. "Rahasia adalah sebuah rahasia.. kita harus menjaganya sendiri bukannya di sebar" jelas Zao Xin kalem... iapun pergi dari sana dengan motornya.. Yojo tau kalau ia sangat keterlaluan... Hosi dan Xora menenangkannya. "Kau... aishhhh Yojo... ini bukan sifatmu... ayo cari Zee An" ajak Xora.
.
.
Zee An ada di tempat kakak iparnya Yuan. Ya dia kesana untuk melihat para terntara perwira yang masih single tentunya. Yuan menghampirinya karena Zee An sudah bilang kalau akan kesana, Zee An pun di bawa masuk.. para tentara bawahan Yuan terus melihat kearah Zee An ketika Zee An masuk melewati mereka. "Kak.. pria disini sangat tampan tampan" ujar Zee An senang. "Eiii... mereka semua itu genit Zee.." jelas Yuan. Zee An di bawa ke ruang makan, karena perjalanan ke kantor Yuan tidak dekat. "Kau harus makan yang banyak... disini makanannya enak enak dan banyak dagingnya" jelas Yuan yang tau kalau adik iparnya suka daging. Zee An sangat senang karena hal itu.. Zee An pun makan bersama Yuan.
~
Semua yang sedang makan juga terus melihat Zee An. Yuan pun iseng dan menjaili bawahannya. "PERHATIAN" teriak Yuan yang membuat semua yang sedang makan berdiri tegak dan memandang satu arah. Yuan dan Zee An tertawa kecil. "Dia adik iparku.. apapun yang dia minta kalian harus turuti.. jika tidak maka kalian akan kena hukuman.. mengerti!" Perintah Yuan. "Siap mengerti" jawab semua kompak. "Lanjutkan makan kalian" ujar Yuan.. Zee An tersenyum dengan hal itu. Dan ketika itu Zee An tersedak... semua berbondong bondong membawakan air minum untuk Zee An. Yuan dan Zee An kaget... Zee An pun hanya menerima satu dari antara mereka. Yang lainnya iri karena tak di pilih. Tentara yang memberi minum itu duduk lagi. "Matamu sangat jeli.. dia perwira tertampan dan sangat berbakat." Jelas Yuan. "Benarkah kak? Pantas saja kau betah disini" ledek Zee An. "Eiii... Qyu An telah melekat di hatiku.." ucap Yuan. Hari sudah semakin malam... Zee An pun pamit pulang.. namun Yuan meminta anak buahnya yang tadi untuk mengantar Zee An hingga sampai tujuan. "Hati - hati Zee... Gisuh.. antar dia hingga masuk rumah.. jika tidak.. 100 keliling" ucap Yuan.. "siap laksanakan." Jawab Gisu. Meski pangkat Gisu sudah kapten namun ia adalah yang termuda karena keahliannya.
.
.
Semua sahabatnya kesulitan mencari Zee An. Zao Xin juga sebenarnya mencari Zee, dan ternyata mereka bertemu di rumah Zee An. "Kenapa kau kesini?" Tanya Yojo dingin. Xora pun menyenggolnya. "Lebih baik tunggu di dalam.." ujar Xora. ya hanya mereka yang bisa masuk rumah Zee An selain Zee An dan Kakaknya. Bahkan orang tua Zee An tak bisa. Semua akhirnya masuk. "Apa sudah coba menghubunginya?" Tanya Zao Xin tiba tiba. "Bahkan ponselnya tidak aktif." Jelas Hosi. Semua benar benar panic dan cemas.. tak ada yang tau tempat lainnya yang kemungkinan Zee An datangi.
~
"Setelah naik kendaraan umun Zee An dan Gisuh jalan menuju rumahnya. Ya disana sudah sepi, dan Zee An bertemu berandalan yang sering nongkrong disana. Namun saat Gisuh menariknya kebelakang.. Zee An langsung tertawa kecil. Dan saat para barandalan itu melihat Zee An, Mereka semua langsung lari ketakutan. Gisuh sangat bingung dan Zee An hanya tersenyum. "Tak usah bingung.. mereka emang seperti itu" Zee An. Mereka pun melanjutkan jalan. "Aku sering melihatmu di televisi. Pertandingan kemarin kau terlihat sangat keren..." puji Gisuh. "Trimakasih.. tapi tentara sepertimu pasti lebih jago bukan" ujar Zee An. "Aiisshhh tidak mungkin... kami hanya berlatih untuk sekedar melidungi diri" jelas Gisuh. Zee An pun tersenyum. Akhirnya mereka sampai di depan rumah Zee An. "Brigjen Yuan memintaku untuk memastikanmu masuk." Ucap Gisuh. "Kalau begitu sekalian mampir ... ayo" ajak Zee An yang langsung menggandeng tangan Gisuh. Gisuh kaget dengan hal itu ia hanya terus memperhatikan tangannya yang Zee An gandeng. Keduanya masuk kedalam dan Zee An kaget saat melihat sahabatnya ada disana semua. "Zee" ujar semua senang saat Zee An datang. Namun mereka bingung siapa yang di gandeng Zee An. Zao Xin sakit hati melihat Zee An menggandeng orang lain. Zee An pun sadar dan melepas perlahan gandengannya dengan Gisuh. "Zee kau darimana sih? Aishhh.. kupikir kau di culik orang.."cemas Xora. "Eiiii... siapa yang berani menculikku Ra.. oh iya kenalin.. ini Gisuh... bawahannya kak Yuan. Tadi aku ketempatnya karena ada urusan.. dan kalian tau tentara disana sangat tampan.. dan kata kak Yuan dia yang tertampan." Ucap Zee An terang terangan yang membuat Gisuh malu. Yojo menatap Zao Xin yang terlihat sangat cemburu. Ya Yojo sebenarnya tau kenapa Zao Xin bersikap acuh tak acuh pada Zee An. "Kenapa tidak mengajakku" ujar Xora. "Yakkk.. aku lebih tampan dari paman ini." Ujar Hosi pada kekasihnya.. Xora pun tercengir. "Panggil saja Gisuh.. umur saya tidak jauh dari kalian." Ujar Gisuh memberitau. "Lebih baik mengobrol sambil duduk." Ujar Zee An. Yojo membawa makanan untuk mereka semua makan termaksud Gisuh juga. "Apa tentara berpangkat sepertimu belum punya kekasih juga?" Tanya Yojo. Gisuh menggeleng. "Tubuhmu sangat bagus.. aishhh aku jadi iri" ujar Hosi. Zao Xin tak mengatakan apapun. Zee An sebenarnya tidak marah dengan Zao Xin karena bagaimanapun semua yang dilihatnya bukan kesalahan Zao Xin. Karena ia juga tidak tau apa yang Zao Xin dan Lime bicarakan. Dan ia juga tau kalau sebenarnya Zao Xin tidak ingin di peluk dan di cium. "Ini sudah malam.. sebaiknya kalian kembali kerumah. lagi pula aku sudh sampai di rumah." Ujar Zee An. "Zee An benar.. tapi kakakmu belum pulang.. kau berani sendiri?" Tanya Yojo. "Kak Yuan meminta Gisuh untuk menjagaku.. ya kan Gi?" Tanya Zee An yang sebenarnya tidak Gisuh ketahui. "I-iya.. itu benar" jawab Gisuh. Semua terkejut mendengar hal itu. "Oke.. kalau gitu kami pergi... ayo Xin" ajak Hosi. Zao Xin pergi dengan hati yang sangat sakit.______________________________________
Gimana part 8nya? Kurang menarik ya?
Maaf juga baru up. Karena akhir akhir ini bener bener sibuk kuliah, dan kurang inspirasi buat lanjutin ceritanya.Tapi kalo kalian support terus author usakan buat lanjutin semua ceritanya. Karena kebanyakan ceritanya ngegantung karena author ga ada inspirasi lagi, plus yang udah author ketik itu pada ilang ilangan.
YOU ARE READING
Chasing Your Love
Romance* Meng Jia ex Miss A --> Zee An (ceritanya atlet boxing yang berwajah dingin, tapi ia juga tipe orang yang ga suka basa basi dan langsung to the point. Paling pintar walau sangat bandel dan sulit diatur, sering lupa nama orang baru) * Hu Yi tian -->...