"Miyu..."
" Zee.. duluan saja biar aku yang bawa.. ingat, tanganmu baru saja dijait lagi" ujar Yojo yang mencegah Zee An bicara.Miyu tetap diam. Zee An mengangguk dan langsung pergi dari sana.
______________________________________
Selama jam pelajaran Zee An tidak fokus, bahkan saat guru fisika memanggilnya Zee An tak dengar hingga Guru itu datang dan menyentuh pundak Zee An dan sontak Zee An refleks dan memutar tangan Guru itu. "ZEE!" Teriak satu kelas yang membuat Zee An sadar apa yang dia lakukan. Dia langsung melepas tangannya dari Guru itu. Guru itu tidak marah, hanya saja ia kaget.. karena emang itu salahny memegang pundak Zee An. Zee An hanya terdiam, Zao Xin bingung dengan ini padahal tadi dia begitu senang dan semangat. "Pak... biar aku saja yang mengerjakan." Ujar Zao Xin membela. Namun Zee An berdiri dan maju mengambil kapur untuk mengerjakannya di papan tulis.. namun anehnya ia sama sekali tak bisa mengerjakannya. Guru Fisika itu kaget, itu karena ini kali pertama Zee An tak bisa mengerjakannya. Zao Xin pun datang dan membantunya. Dan tanpa sadar Zee An meneteskan air mata, Zao Xin terkejut melihat air mata pertama Zee An yang Zao Xin lihat. Zao Xin memberinya tisu, Zee An juga baru sadar kalau air matanya keluar. Ia langsung menghampus air matanya. Dan keluar dari ruangan. "Zee" panggil Guru Fisika. Yojo mengerti hal itu, Zee An pasti sedang bimbang dengan hatinya, ini kali pertama bagi Yojo juga melihatnya seperti itu. "Bagaimana bisa dia tak dapat menjawab soalnya" ucap Yang Yang bingung. "Syuutt... kalau teman temannya dengar, kau bisa dihajarnya" ujar Wei Long. "Tapi tadi, dia bersama tentara itu... bukankah mereka terlihat seperti sudah berpacaran?" Ujar Lay. "Aishhh.. jangan membuatku putus harapan" ujar Wei Long. Kedua temannya tercengir.
.
.
Zee An pergi ke lapangan untuk menenangkan diri. Air matanya sungguh keluar dengan sendirinya, ia merasa kalau kini ia sudah jadi wanita yang berperasaan. "Aku tidak ingin seperti ini!" Tolak Zee An dengan apa yang terjadi. Rupanya Zao Xin ikut keluar, jujur ia cemburu dengan kedekatan Zee An dan Gisuh, tapi ia juga tidak percaya kalau keduanya sungguh telah berpacaran. "Wanita itu harusnya menangis Zee.. mereka menangis bukan karena mereka lemah atau cengeng. Tapi memang kadar Air mata Wanita lebih banyak dari pria, dan juga wanita adalah makhluk paling berperasaan di muka bumi ini. Jadi jangan menolak dengan apa yang sudah dikodratkan bagi wanita. Sekuat apapun dirimu.. kau tetap akan menangis Zee." Jelas Zao Xin yang mengagetkan Zee An. Zee An hendak pergi, namun Zao Xin menahannya, dan keduanya duduk bersama. "Akhir akhir ini kau sering menghindar dariku.. entah apa salahku yang membuat kau menghindar, kuharap kau bisa bicarakan padaku alasannya, karena jujur aku sama sekali tidak tau, juga aku bukan orang yang begitu pekka terhadap suatu hal Zee." Jelas Zao Xin yang membuat Zee An berpikir soal itu. "Apa kau sudah pacaran dengan Lime?" Tanya Zee An membuat Zao Xin kaget. "Hah? Aishhh... apa kau sehat.. kenapa aku harus berpacaran dengannya... kami hanya teman Zee." Jelas Zao Xin, Zee An sedikit lega dengan hal itu. "Lalu, apa kau dan tentara itu sudah." "Sudah!!" Jawab Zee An cepat. Ya dia masih ingin bersandiwara. Jawaban Zee An membuat Zao Xin sedih. "Oh..." ucap Zao Xin simple. Zee An tersenyum kecil. "Tak perlu khawatir... aku masih amat menyukaimu Zao.. jadi kalau kau tidak ingin aku bersamanya maka cobalah memisahkan kami... jika kau tidak melakukannya, maka kau akan kehilanganku untuk selamanya." Ucap Zee An terlihat serius, Zao Xin langsung memandangnya penuh arti. Zao Xin bukan tipe orang yang seperti itu. Dia tidak mungkin berterus terang dan mengungkapkan apa yang ada dihatinya.
.
.
Pulang sekolah Zee An buru buru untuk pergi, namun ia kesulitan mencari kunci motornya, dan ia baru ingat kalau kuncinya ada di Gisuh.. "aishhh" ucap Zee An. Zao Xin melihat Zee An yang mencari cari sesuatu ia pun mendekatinya. "Cari apa?" Tanya Zao Xin. "Kunci motorku di bawa Gisuh.." jawab Zee An. "Oh.. mau kuantar ketempatnya?" Tanya Zao Xin. Zee An langsung menatapnya. "ayo!" Ucap Zee An. Zao Xin tersenyum melihat wajah lucu Zee An. Ia pun pergi. Yojo tersenyum melihat keduanya kembali akrab. Miyu pun mendekat. "Bukankah kau menyukai Zee An?" Tanya Miyu. "Hah? Aishhh.. kami ini bersahabat sejak kecil Yu... ya terkadang kedekatan kami suka jadi salah paham. Tapi orang tua kami sangat dekat dan Ibuku sudah menganggapnya seperti anak, jadi aku menjaganya sebagai seorang adik, sifatnya yang terlihat judes itu hanya untuk menutupi kesedihannya... dan juga kau tak perlu cemburu dengan apa yang kulakukan padanya.. karena yang kutau dia hanya mencintai satu orang sejak dahulu.. dan itu mutlak tidak dapat dipatahkan" jelas Yojo yang membuat Miyu gugup terdiam. Karena malu Miyu langsung jalan begitu saja, "hei... tunggu." Ujar Yojo sambil menaikin motor dan mengejar Miyu.
YOU ARE READING
Chasing Your Love
Romance* Meng Jia ex Miss A --> Zee An (ceritanya atlet boxing yang berwajah dingin, tapi ia juga tipe orang yang ga suka basa basi dan langsung to the point. Paling pintar walau sangat bandel dan sulit diatur, sering lupa nama orang baru) * Hu Yi tian -->...