Ini Kenapa?

6 0 0
                                    

Setahun telah berlalu, aku sudah menghindar dari satu hal yang pernah ku lakukan, tetapi mengapa sekarang malah kembali lagi melakukan hal itu?

Memang benar sudah bukan dengan nya lagi aku melakukan itu, melainkan dengan orang baru, orang yang sudah setahun juga aku mengenalnya hingga sedekat ini kita berdua, mungkin aku yang terlalu bersikap bodoamat atau memang pura-pura tidak peka atas perasaanmu. Tapi itu lebih baik sih dari pada aku yang terlalu peka, yang ada malah aku akan berubah sikap saat mengetahui yang sebenarnya. Karna aku hanya takut kehilangan sosok teman dekat dari pada harus kehilangan pasangan. Aku sudah lelah dengan sebuah hubungan, yang aku rasakan hanyalah teman, tidak lebih. Belum tau kedepannya..

Lambat laun hari berganti hari, mengapa kita bisa menjadi lebih dekat seperti sekarang ini? Aku takut kalau kamu mengganggap kalau aku memberikanmu kesempatan untuk masuk dalam hidupku, padahal aku hanya butuh teman untuk cerita dan kebetulan ada kamu yang siap siaga untuk menemaniku, mendengar keluh kesahku, sampai rasa pedulimu membuatku tidak enak padamu yang sudah meluangkan waktu demi aku, agar aku bisa terlihat baik-baik saja lagi dan kamu pun sampai betul-betul peduli padaku, kamu tidak mau aku kenapa-kenapa, sampai kamu sempat melarangku untuk beberapa hal agar penyakitku tidak kambuh.

Iyaa, lambat laun ada hati yang mulai memerah lagi, aku mulai merasakan kenyamanan padamu, ntah darimana hadirnya rasa itu, aku selalu merasa nyaman atas beberapa sikap yang kamu lakukan padaku. Tapi aku hanya takut, kalau kamu menginginkanku hanya karena nafsu, bukan dari dalam hatimu. Yang lagi-lagi aku harus merasakan sakit untuk kesekian kalinya atas beberapa sikap yang kamu lakukan ntah sengaja atau tidak, yang membuatku merasakan sakit tapi tidak berdarah namun hujan deras menggenangi kelopak mata..

Ahhh aku sangat tidak menyukai posisi ini, aku sudah sangat lelah dengan air mata yang terus menerus jatuh akibat lemahnya hati. Tapi dengan menetesnya air mata, bisa membuatku sedikit lebih lega dari penatnya rasa yang tak sengaja terpendam..

Hari demi hari,
Malam demi malam,
Semua berubah begitu saja,
Tiba-tiba kamu mulai mengetahui rasa yang berhasil ku pendam selama ini.
Iya, kamu mulai bisa menerimanya, hingga kamu mencoba untuk mengikuti arus yang ada, ntah karena sama-sama memiliki rasa yang sama, ataukah hanya sekedar memuaskan nafsu. Justru itu yang ku takutkan darimu, kalau kamu bisa menerima rasaku hanya sebatas nafsu, bukan rasa tulus. Tapi aku juga tidak tau pasti keadaan yang sebenarnya, karena kita pernah berada di fase yang sama, kondisi yang sama, dan maksud yang sama. Iyaa, sama-sama memiliki pemikiran untuk tidak menjalin hubungan, hanya dekat tapi seperti dua sejoli yang ingin melangkah serius. Aneh sih, yang awalnya hanya sebatas kepura-puraan, tiba-tiba berada dalam keadaan seperti ini, tidak ingin berpisah. Mungkin pengaruh dari hubungan sebelumnya yang sama-sama ditinggalkan oleh pasangan masing-masing.

Tapi entah mengapa, terkadang ada rasa untuk tidak ingin berpisah, terkadang ada niat untuk melangkah ke jenjang serius tapi rasanya biasa saja gitu, seperti tidak ada spesialnya.

Dan aku, yang sering merasa tidak mood, sungguh merusak semua suasana hati, yang aku sendiri juga tidak tau sebab akibatnya, cara mengatasinya pun juga entah bagaimana, ahh sangat tidak kusukai keadaan ini. Susah banget dah kalau mood sudah berubah-ubah, gini yaa tipikal orang yang moody-an. Beruntungnya aku yang mempunyai kamu, yang memahami setiap kondisiku, meski aku belum bisa bersikap seperti itu padamu, belum bisa meluluhkanmu saat mood mu juga berantakan. Tapi percayalah saat aku sudah memilihmu berarti aku akan menerima semua yang ada padamu, meski aku belum sepenuhnya bisa mempercayakan semuanya padamu begitu pun kamu yang belum sepenuhnya juga bisa mempercayaiku. It's okay, itu semua membutuhkan proses, tidak bisa langsung instan berubah, yang terpenting kita mau berusaha untuk sama-sama belajar melakukan itu semua..

Semoga betah yaa dengan semua tingkah, sikap, dan sifat kerasku. Jangan pergi hanya karena bosan, tapi ingatkan jika aku mulai kehilangan arah.
Kamu adalah lelakiku,
Penyemangatku,
Calon masa depanku,
Jaga dirimu disana,
Sampai kita bertemu lagi,
Disaat kita benar-benar disatukan,
Bersama keluarga dan wali secara sakral nanti,
Dihari yang sangat berbahagia,
Menjadi keluarga kecil,
Yang akan kita mulai,
Dan kita jaga hingga jannahNya..

Terimakasih sayang❤

Tak ada yang abadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang